Part 15

212 20 1
                                    

Sudah hampir 3 minggu Key tidak berhubungan sama sekali dengan Baekhyun. Key menjadi murung kembali. Ia tidak bisa konsisten dengan apa yang ia katakana sebelumnya. Ia menginginkan yang terbaik untuk Baekhyun namun ternyata ia sendiri yang sakit
.
Key sering melamun. Hari-harinya yang sempat ceria kini kembali mendung. Konsentasi belajarnya pun menurun. Xiumin harus mengulang beberapa materi karena Key tidak kunjung memahami materi-materi itu
.
"Key-ya, seleksi perguruan tinggi itu lebih susah daripada ujian kelulusanmu kemarin. Jadi kumohon kau sedikit lebih berkonsentrasi ne" Ucap Xiumin yang sedikit kesal karena Key yang biasanya pandai kini mendadak menjadi susah memahami materi
"N-ne, oppa. Mianhe" Suara Key mulai bergetar karena takut jika Xiumin memarahinya
"Mianhe, aku tidak bermaksud memarahimu. Tapi kalau kau memang sedang sakit atau tidak ingin les, bilang saja. Kita bisa libur. Kau juga butuh istirahat" Xiumin menyadari jika Key terlalu memforsir tenaganya untuk les dari senin sampai jum'at
.
"Ani oppa. Nan gwenchana. Aku masih bisa. Ayo kita lanjutkan"
"Geurae"
.
Sudah hampir satu bulan namun rasanya waktu yang dimiliki Key terbuang sia-sia. Ia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi sepenuhnya. Padahal waktunya hanya tinggal 3 bulan lagi untuk tes penerimaan perguruan tinggi
.
Berbeda dengan Baekhyun. Ia memang sedang gundah, namun manajemen emosi dan pengendalian dirinya sangat baik. Ia sempat marah, ia sempat tidak menerima kenyataan. Namun ia bisa mengembalikan emosinya dan kembali menebarkan keceriaan untuk orang-orang di sekitarnya
.
"Baekhyun-ah, apa kau sudah tidak mencintai Key?" Tanya Kyungsoo tiba-tiba dengan nada dinginnya di sela-sela kegiatan les mereka
"Aish, mana bisa aku melupakan Key secepat ini Kyungsoo" Jawab Baekhyun sedikit menggerutu
"Ani, kulihat kau tidak berusaha menemuinya lagi"
.
"Aku ingin sekali. Aku sangat sangat sangat merindukannya. Merindukan senyum manisnya, merindukan wajah polosnya, bahkan aku merindukan kecerewetannya karena selalu mengkhawatirkanku. Tapi dia yang menginginkan semua ini, dia melakukan ini juga demi aku. Aku tidak mau menghancurkan keyakinannya"
"Jadi kau kalah dengan yeoja?"
"Bukan begitu. Aish kau ini tidak asyik diajak bicara soal yeoja. Lebih baik aku bicara dengan Kai. Aish"
.
Ketika pulang dari tempat les Baekhyun, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Entah mengapa Baekhyun mengarahkan mobilnya ke rumah Key. Hingga ia sampai di depan rumah Key, ia tidak turun dari mobilnya. Baekhyun hanya memandangi sisi jendela yang ada di kamar Key
.
Baekhyun melemaskan tubuhnya dan meletakkan pipi dan pelipisnya di setir mobilnya. Kepalanya masih saja menoleh ke arah rumah Key
.
"Key, apa kabar? Aku yakin kau sudah jauh lebih sehat sekarang. Hh... Apa kau tidak merindukanku? Aku sangat merindukanmu. Apa aku boleh sekedar mengirimkan pesan untukmu? Atau melalui surat? Aku tidak akan menemuimu sebelum kau yang memintanya Key. Dan aku berjanji aku akan fokus untuk tes penerimaan perguruan tinggiku. Oh iya, apa kau jadi mendaftar ke jurusan Kimia? Kalau kau masih tetap memilih jurusan itu, kuharap kita sama-sama bisa memasuki jurusan itu di universitas yang sama sehingga aku bisa bertemu denganmu. Key, 2 bulan lagi kita melakukan tes, apa setelah itu kau mau menemuiku lagi? Aku sangat menantikan hari itu Key. Aku merindukanmu, akan kutunggu kau 2 bulan lagi. Tapi apakah kau sudah menemukan penggantiku? Apa kau nyaman bersama Xiumin hyung? Aku sedih kau melupakanku dan beralih ke namja lain. Kalau itu maumu, aku harus rela. Annyeong tuan putri, tetaplah sehat ne, jangan buat oppamu khawatir"
.
Baekhyun bermonolog sendiri dan tidak lupa senyum manis dari bibir tipisnya juga ikut ia sunggingkan walau pahit. Setelah itu, Baekhyun melajukan mobilnya menjauhi rumah Key
.
Key melangkahkan kakinya mendekati jendela kamarnya. Lampu kamarnya ia matikan seluruhnya dan benar-benar hanya cahaya bulan yang saat itu sedang purnama yang meneranginya dari jendelanya
.
Key memegangi sebuah pigura foto berukuran 3R. Key memeganginya erat sambil mendudukkan dirinya dibalik jendela
.
"Apa malam ini full moon? Cerah sekali cahayanya. Secerah wajah Baekhyun yang dulu selalu kulihat" Kepalanya yang awalnya terangkat melihat cahaya bulan kini menunduk memandangi foto itu
.
Foto itu adalah foto Key dan Baekhyun saat mereka berfoto di Lotte World dan diupload di instagram Baekhyun. Key mendownload nya dan mencetaknya sendiri
.
"Baekhyun-ah, aku yakin kau sedang tertawa bersama teman-temanmu sekarang. Kau kan namja petakilan yang seakan tidak pernah bersedih. Apa kau tidak sedih karena aku menyuruhmu untuk tidak menemuiku? Kalau memang seperti itu kau jahat Baekhyun! Hiks" Suara Key meninggi dan ia air matanya mulai membasahi kaca pigura. Tangannya semakin menggenggam erat pigura itu
.
"Aku baru sadar aku bodoh menyuruhmu pergi. Tapi kau jauh lebih bodoh! Mengapa kau turuti mauku? Apa kau tidak benar-benar mencintaiku sehingga mudah saja kau meninggalkanku? Aku rindu kau Baekhyun, hariku sepi tanpamu. Tidak ada yang bisa menggantikanmu. Kau yang terbaik, aku bahkan mungkin bisa sembuh jika aku selalu bersamamu. Tapi yang kulakukan malah membunuh diriku sendiri. Hiks"
.
"Aku rindu senyummu, aku rindu suaramu, aku rindu kau yang selalu memintaku menurutimu melakukan hal-hal gila, aku rindu atas semua darimu. Hiks... Aku tidak bisa berpaling darimu sampai kapanpun. Aku mencoba mencari pelarian tapi aku tidak bisa. Kalau kau bersama yeoja lain aku tidak akan rela. Lebih baik aku mati jika kau bersama yeoja lain. Hiks..."
.
"Aku tahu kau tidak suka jika aku bicara seperti ini. Tapi aku selalu salah melangkah. Ajari aku Baekhyun, temani aku. Datanglah kembali kepadaku. Hiks..."
.
.
~Beberapa hari selanjutnya~
"Key, bagaimana kalau hari ini kita tidak les?" Ucap Xiumin yang baru duduk di ruang tamu rumah Key
"Eoh? Mengapa? Apa oppa sibuk?" Key yang sibuk menyiapkan bukunya tiba-tiba menghentikan kegiatannya
"Aniya, aku hanya ingin mengajakmu jalan-jalan. Sudah 2 bulan kau memforsir tenagamu untuk les dan les"
"Ehmm... Jalan-jalan kemana?"
"Kau mau? Kita bisa ke danau, ke taman, atau kau mau kemana terserah, akan kuturuti"
"Aku tanya Suho oppa dulu ne"
"Aku sudah bilang pada Suho dan dia mengizinkan. Jadi, bagaimana?"
"Benarkah? Geurae, aku siap-siap dulu"
.
.
Xiumin dan Key pergi ke danau. Mereka tampak seperti pasangan kekasih yang dirundung cinta. Xiumin mencoba mengajak Key bicara dan menghiburnya. Namun Key hanya mejawabnya datar dan cenderung dingin
.
Kini mereka sedang duduk di sebuah kursi panjang di tepi danau. Menikmati suasana damai dengan iringan suara kicauan burung dan daun-daun yang bergesekan
.
"Key-ya, apa kau mau cotton candie?"
"Ani oppa"
"Wae? Itu enak sekali, kubelikan saja ne, tunggu disini" Xiumin beranjak menuju penjual cotton candie untuk memberikannya kepada Key
.
Arah mata Key lurus entah memandangi apa. Raganya memang disini bersama Xiumin, namun tidak dengan hati dan pikirannya
.
"Tara... ini dia cotton candie nya?" Xiumin mengagetkan Key dengan menyodorkan cotton candie berwarna pink di depan wajah Key
"..." Key terhenyak dan langsung terfokus pada cotton candie itu
"Makanlah, ini enak. Buka mulutmu, aaa..." Xiumin menyuapi Key yang walau tidak menjawab, tapi Key tetap membuka mulutnya
.
"Otte? Enak kan?" Tanya Xiumin yang juga mengunyah cotton candie itu
"Hm" Hanya deheman yang menjadi sumber suara Key sambil sedikit memaksakan untuk tersenyum dan menyipitkan matanya
.
Entah mengapa Xiumin lebih terlihat hiperaktif hari ini. Ia terus mengajak Key bicara, menghibur Key dan bahkan memanjakan Key dengan membelikannya makanan bahkan bunga
.
"Bunga mawar pink ini untukmu" Ujar Xiumin sambil memberikan sebatang bunga mawar berwarna pink
"Untukku? Wae?"
"Bunga ini cantik sepertimu. Warnanya sama seperti pipimu, hehehe..."
"Go-gomawo"
.
Key sedikit tersentuh hingga perlahan ia mengembangkan senyumnya. Ia mulai mengikuti alur yang diberikan oleh Xiumin
.
"Key-ya, apa kau mau makan ramen?" Tanya Xiumin ketika hendak memasuki mobil karena hendak pulang
"Ra-men?" Key berhenti sejenak dan lagi-lagi memikirkan tentang kenangannya bersama Baekhyun
"Ne, wae? Kau tidak mau?"
"Ehmm... kita makan yang lain saja bagaimana?"
"Eoh, geurae, kita makan nasi saja. Masuklah"
"Ne oppa" Key kembali tersenyum menyembunyikan kegundahannya yang sempat terlintas di kepalanya
.
Key sedikit berpikir. Apa yang sedang ia lakukan sekarang? Apa ia berusaha membuang dan melupakan kenangannya bersama Baekhyun dengan cara tidak mau memakan ramen yang notabene adalah makanan kesukaan Baekhyun? Key beberapa kali menggelengkan kepalanya seolah ingin melepaskan pikiran-pikiran yang mengganggunya
.
"Wae-yo? Apa kepalamu sakit?" Xiumin merespon Key yang beberapa kali menggelengkan kepalanya
"A-aniya oppa. Gwenchana"
"Geurae, kita mau sampai"
"Ne oppa"
.
Mereka pun makan dengan suasana yang lebih hangat. Sepertinya Key sudah lebih membuka dirinya. Dan misi Xiumin untuk membuat Key lebih senang dan nyaman sepertinya berhasil. Key bisa tersenyum dan tidak sekedar menjawab satu kata saja
.
"Oppa, apa kau bisa bernyanyi?" Tanya Key setelah mereka selesai makan
"Bernyanyi? Aku tidak tahu Key. Dulu aku sempat menjadi anggota boyband saat SMP tapi itu sudah lama sekali. Dan aku tidak serius mempelajari vokal. Wae?"
"Aniya, aku hanya ingin tahu. Karena kemarin ada temanku yang hebat sekali dalam bernyanyi. Aku ingin berlatih vokal kepadanya"
"Wah sayang sekali aku tidak bisa seperti dia. Kalau kau bisa bernyanyi pasti sangat keren Key
"Hm" Key menjawab dengan senyuman
.
Setelah selesai makan, Key pulang ke rumahnya dan sudah ada Suho yang menunggu mereka di rumah
.
"Wah sepertinya ada yang bersenang-senang tanpa mengajakku nih" Suho menggoda Key dan Xiumin yang baru sampai
"Kau kan sibuk dengan tugas akhirmu. Kalau aku kan sudah selesai, hahaha..." Xiumin mengejek Suho
"Oppa, aku masuk dulu" Key tiba-tiba memotong pembicaraan mereka
"Eoh, tidak mau mengobrol bersama kami?" Tanya Suho
"Kalian ngobrol saja, aku ingin istirahat"
"Arraseo, istirahatlah"
"Ne, permisi oppa" Key meninggalkan 2 namja itu di ruang tamu
.
Xiumin dan Suho asyik mengobrol sedangkan Key ingin tidur karena ia merasa lelah. Padahal tidak banyak kegiatan yang ia lakukan hari ini. Sebelumnya ia tidak pernah lelah walau diajak berlarian dan melakukan hal-hal aneh bersama Baekhyun
.
Key terbangun pukul 9 malam dengan keadaan Suho yang tidak berada di rumah. Key lapar sehingga ia mencari mie instan di dapurnya. Namun stok mie instannya habis. Akhirnya Key memutuskan untuk membeli mie instan di minimarket terdekat dengan jalan kaki
.
Jalanan sangat sepi. Di saat Key dalam perjalanan pulang, Key merasa ada yang mengikutinya. Namun setiap ia menoleh ke belakang, tidak ada siapapun. Ia berjalan semakin cepat dan lama-lama ia mendapati bayangan 2 orang yang membawa botol minuman keras yang mengikutinya
.
Namun Key malah berlari ke arah yang berbeda dari arah jalan ke rumahnya. Ia memasuki gang-gang kecil yang cukup gelap. Mungkin ia ingin mengibuli orang-orang yang mengikutinya
.
Ia terus berlari hingga tubuhnya basah bermandikan keringat. Nafasnya tersengal dan ia menyerah. Akhirnya ia sembunyi dibalik tong sampah di salah satu gang kecil
.
"Aakh..." Belum selesai ia mengatur nafasnya, tiba-tiba ia merasakan sakit di dada sebelah kirinya sama seperti dulu saat ia sedang bersama Baekhyun dan berujung di UGD
.
Masalahnya adalah, Key sendirian di tempat yang gelap dan jauh dari rumahnya dengan 2 orang mabuk yang mengikutinya
.
.
.
TBC

My Girl With Anxiety Disorder (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang