Part 11

208 18 0
                                    

Sesampainya di rumah Key, Key belum terbangun sehingga Baekhyun harus menggendongnya lagi. Suho yang membukakan pintu terkejut melihat dongsaengnya digendong seperti itu
.
"Key? Apa dia sakit lagi Baekhyun-ah?" Pekik Suho sedikit histeris
"Sstt... dia hanya tertidur hyung, tenang saja. Bolehkah aku masuk? Hehehe..."
"A... ah, ne, bawa dia ke kamarnya"
.
Baekhyun meletakkan tubuh Key di tempat tidurnya dengan oleh Suho yang masih mengikuti mereka dari belakang. Suho masih terlihat bingung melihat kondisi dongsaengnya
.
"Tenanglah hyung. Tadi kami memainkan piano. Dan saat aku memainkan lagu klasik ternyata dia tertidur. Tapi lihatlah, wajahnya begitu tenang kan? Kurasa dia benar-benar rilex saat ini"
"Ah, ternyata seperti itu. Ehm, tapi, kau tidak menghipnotis dongsaengku kan?"
"Mwoya, tanpa menghipnotisnya pun Key sudah tergila-gila padaku hyung. Hihihi..."
"Aish kau ini. Yasudah kita keluar saja, biarkan Key istirahat. Besok kalian masih ujian kan?"
"Ne hyung. Hyung, jangan terlalu memaksa Key untuk..."
"Ne, ne, arasseo. Aku hyungnya, aku lebih tahu. Sudah sudah sana pulanglah. Belajar!" Ucap Suho sambil mendorong tubuh Baekhyun keluar dari kamar Key
.
"Loh, aku tidak dipersilahkan duduk dulu hyung?"
"Be-la-jar Baekhyun! Besok kau ujian. Aku tidak mau memiliki adik ipar yang bodoh. Arasseo? Be-la-jar" Perintah Suho dengan menekankan kata "belajar"
"Ne hyung, tapi jangan didorong bisa kan hyung?"
"Hahaha...mian"
.
Kini Baekhyun sudah berada di samping pintu mobilnya dan sebelum ia masuk ke mobilnya, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan berkata kepada Suho
.
"Oh iya hyung, apa besok sepulang ujian aku boleh mengajak Key ke café?"
"Jangan besok Baekhyun-ah, setelah kalian ujian saja ne. Atau sepulang ujian di hari terakhir ujian kalian. Bagaimana?"
"Ah, ne hyung. Mianhe"
"Gwenchana. Hati-hati ne, belajar yang rajin"
"Ne hyung, annyeong"
.
Baekhyun memasuki mobilnya dan bergegas pulang karena hari mulai sore. Suho segera memasuki rumahnya dan melihat kondisi dongsaengnya lagi. Baekhyun benar. Key tampak sangat damai sehingga Suho tidak mengganggunya
.
"OPPA! INI JAM BERAPA? AKU BELUM MEMASAK UNTUKMU! AISH... OTTOKHE?" Pekik Key yang baru keluar dari kamarnya karena jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Suho yang sedang santai di depan TV pun terkejut namun ia juga merasa lucu dengan reaksi dongsaengnya
"Aigo, hahaha... Tenanglah Key, aku sudah memasak dan aku menunggumu bangun. Jadi kau sudah bangun dari mimpi indahmu?" Telisik Suho sambil menghampiri Key dan ingin menggodanya
"Oppa... jangan seperti itu. Aku malu" Jawab Key sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya
"Hahaha... Yasudah, kita makan ne. Setelah itu kau masih harus belajar. Tapi jangan sampai begadang. Arraseo?"
"Ne, oppa"
.
Key dan Suho makan malam dengan suasana yang lebih hangat. Suho sudah tidak terlalu menekan Key dengan harus belajar dengan keras dan mengikuti les dengan jam yang gila.
.
Namun sesuatu yang tidak pernah disadari oleh Suho. Setiap malam Key masih sering menangis dan seperti malam ini, Key sedikit merasa kesulitan ketika ia harus mempelajari tentang fisika. Dan setiap dia merasa cemas, terturama di malam hari, ia sering menyakiti dirinya sendiri. Entah itu dengan mencengkeram tangan dan rambutnya sendiri, membenturkan sesuatu ke kepalanya, sering juga ia menggenggam penggaris dengan sangat erat bahkan menggoreskannya ke tangannya sampai terlihat bekas luka di tangannya
.
Pagi harinya, seperti biasa Baekhyun menjemput Key dan ketika ia menggandeng tangan Key, Baekhyun melihat goresan itu lagi di tangan Key
.
Baekhyun tidak mau membahasnya, yang ia mau adalah Key harus tetap ceria dan semangat. Baekhyun tidak melepaskan genggamannya dan selalu berada di samping Key kapanpun Key membutuhkannya
.
Ujian hari ini sudah berhasil mereka lalui. Seperti titah Suho, Baekhyun hanya boleh menjemput dan mengantar Key. Ia baru diperbolehkan berjalan-jalan dengan Key saat ujian usai. Sesampainya di depan rumah Key, Baekhyun menggenggam tangan Key sambil mengusap daerah tangan Key yang tergores itu
.
"Setiap malam, atau kapanpun kau merasa cemas, takut dan khawatir, hubungi aku. Aku akan menemanimu. Kita bisa telfon atau face time. Jangan dilampiaskan ke sesuatu yang menyakitimu"
.
Seketika Key menarik tangannya karena merasa Baekhyun mengetahui jika Key melukai tangannya jika ia sedang cemas
.
"Jangan disembunyikan. Aku sudah tahu. Jangan lukai dirimu Key-ya, ada aku, ada Suho hyung. Kau tidak sendirian. Nanti malam sebelum tidur kutelfon ne"
"Gomawo Baekhyun-ah, maaf merepotkanmu"
"Gwenchana. Sudah masuk sana. Nanti Suho hyung berkicau kalau kau tidak segera pulang. Hihihi..."
"Mwo? Kau menghina oppaku? Awas ya, kulaporkan ke oppa baru tahu rasa"
"A-ani Key-ya, aku hanya bercanda. Jangan kau laporkan pada Suho hyung, ne? Jebal" Gelagat Baekhyun memohon dengan menyatukan kedua telapak tangannya di depan wajahnya
"Hahaha... ne, ne. Annyeong Baekhyun"
"Annyeong Key. Jangan kau laporkan pada Suho hyung ne" Baekhyun berteriak karena Key sudah menutup pintu mobil dan berlari ke rumahnya
.
.
.
Hari ini adalah ujian terakhir Key dan Baekhyun. Dan seperti keinginan Baekhyun sebelumnya, ia ingin mengajak Key ke sebuah café. Namun sebelum Key dan Baekhyun meninggalkan kelas, tiba-tiba datang salah seorang teman sekelas mereka
.
"Omo, ternyata kalian benar-benar berpacaran ya?" Ucap yeoja itu dari belakang Key dan Baekhyun
"Ne, wae? Yeojachingguku cantik kan? Hehehe..." Jawab Baekhyun seraya merangkul pundah Key
"Aniya, hanya saja tidak kusangka Key yang pendiam itu bisa berpacaran juga. Hehehe... Oh iya, kudengar kau mengikuti seleksi penerimaan perguruan tinggi tanpa tes ya?" Selidik yeoja itu
"N-ne, wae-yo?"
"Wah aku iri, andai aku pintar sepertimu, pasti orang tuaku bangga kalau aku bisa lolos seleksi tanpa tes"
"Aku tidak sepintar itu. Dan kau pasti bisa masuk perguruan tinggi melalui tes"
"Ne, gomawo Key-ya. Semoga kau lolos seleksi ne, kalau sampai tidak lolos pasti akan lucu, yeoja sepandai kau tidak lolos seleksi. Hehehe..."
"Go-gomawo atas do'anya" Key tersenyum kaku karena memikirkan kalimat-kalimat kawannya itu"
"Geurae, aku pergi dulu. Annyeong"
"Annyeong"
.
Baekhyun masih memandangi wajah Key yang berubah menjadi kaku dan cemas. Ia tahu pasti Key sedang memikirkan kalimat yeoja itu. Walau yeoja itu hanya bercanda dan tidak bermaksud menyudutkan Key namun cara berpikir Key pasti sudah menganggap yang tidak-tidak
.
"Oh iya, kita ke café yuk. Ada Kyungsoo dan Kai juga. Kau mau?" Ajak Baekhyun tiba-tiba membuyarkan lamunan Key
"Ehm, boleh. Tapi aku harus bilang ke oppa dulu"
"Tenang, aku sudah bilang kepada Suho Hyung. Aku menculikmu hari ini. Hihihi..."
"Oppa memperbolehkanku? Aku boleh keluar denganmu? Jinja?" Wajah Key mendadak berseri karena ia tidak menyangka Suho memperbolehkannya keluar bersama Baekhyun. Sedangkan Baekhyun hanya memiringkan kepalanya sambil terus mengembangkan senyum dari bibir tipisnya menanggapi kegembiraan Key
.
Sesampainya di café, ternyata Kyungsoo dan Kai sudah menunggu Key dan Baekhyun
.
"Annyeong nuna. Kudengar kau sakit. Bagaimana keadaanmu?" Seperti biasa, Kai yang cerewet, hiperaktif dan selalu ingin tahu memulai pembicaraannya
"Annyeong Kai. Annyeong Kyungsoo. Ne, gwenchana. Aku rasa aku sudah lebih baik"
"Kau sakit apa nuna?"
"Aku...emm..."
.
"Key hanya kelelahan, kau tahu kan dia yeoja yang selalu giat belajar. Memangnya kau Kai, tidak pernah belajar, tidak pernah mengerjakan tugas. Selalu saja bermain game dan kencan dengan yeojachinggumu yang tidak hanya satu itu" Baekhyun menyela pembicaraan mereka karena tidak mau Key membicarakan tentang sakitnya itu
"Mwoya, aku tidak seperti itu hyung"
"Sudahlah, semua orang juga tahu kau seperti itu Kai" Dengan nada yang dingin dan datar, Kyungsoo membenarkan kalimat Baekhyun
.
"Hahaha... lihat, hyungmu sendiri yang bicara seperti itu. Hahaha..." Baekhyun tertawa puas
"Kau juga diamlah, suaramu membuat telingaku sakit" Jawab Kyungsoo masih dingin
"Hahaha..." Kali ini Key yang tertawa. Sontak saja Baekhyun terkejut dan tidak bisa menyembunyikan raut wajah gembiranya melihat Key bisa tertawa kembali
.
Baekhyun sama sekali tidak sakit hati dengan perkataan Kyungsoo. Ia sudah mengenal Kyungsoo dan Kai sejak SD sehingga mereka sudah saling mengerti satu sama lain
.
Mereka menikmati waktu bersamanya dengan santai dan penuh keceriaan. Key juga lebih bersemangat. Bahkan ia bisa mengimbangi guyonan Baekhyun, Kyungsoo dan Kai. Ia tidak seperti Key yang biasanya, bahkan ia banyak bicara.
.
Tapi satu hal yang dipikirkan oleh Baekhyun, apakah ia terlambat "menyembuhkan" Key? Apa Key bisa menjadi yeoja normal seperti yang lain? Apa dia bisa mengalahkan rasa cemasnya?
.
"Baekhyun-ah, kita pulang sekarang ne" Ucap Key setelah menyelesaikan makannya
"Wae? Ini masih jam 3 sore. Aku sudah meminta izin pada Suho hyung kok. Dan kita boleh pulang sebelum gelap"
"Ani, nanti oppa mencemaskanku"
"Dia kan sudah tahu kita kemana tuan putri, jadi tenang saja"
"A-arraseo" Key memelankan suaranya
.
"Sudah, antarkan dia saja. Daripada dia kembali kepikiran" Bisik Kyungsoo
"Aku ingin melatihnya Kyungsoo" Balas Baekhyun tidak kalah lirih
"Geurae, tapi jangan lama-lama. Jangan langsung merubah kebiasaannya"
.
"Kalian ini kenapa bisik-bisik sih?" Celetuk Kai mengganggu pembicaraan Baekhyun dan Kyungsoo
"Kebiasaan! Jangan memotong pembicaraan orang Kai!" Bentak Kyungsoo
"Mian hyung" Kai mem-pout kan bibirnya
"Jangan terlalu jahat dengan Kai Kyungsoo. Kalian memiliki karakter yang berbeda. Pahamilah karakter masing-masing" Key menasehati Kyungsoo
"Tuh, dengarkan Key nuna hyung. Gomawo tuan putri nuna. Hehehe..." Kai yang awalnya murung kembali terkekeh dan seolah manja kepada Key
"Mworago? Tuan putri nuna? Itu panggilan khusus dariku. Dan cuma boleh aku yang memanggilnya seperti itu, aish..." Baekhyun tidak terima dengan panggilan Kai kepada Key
"Hahaha..."
.

.
.
TBC


My Girl With Anxiety Disorder (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang