AGAR KAMU SENANG

14 5 0
                                    

NADIRA

Aku bisa memiliki seorang kekasih seperti Christian luoi adalah seperti sebuah mimpi. Aku tidak pernah menyangka bisa secepat itu takluk dengan pesona tian, walaupun kata dia waktu 7 bulan adalah waktu yang sangat lama untuk menaklukan hatiku, tapi bagiku itu adalah waktu yang singkat. Karena memang aku tidak bisa semudah itu untuk dekat dengan seseorang, apalagi untuk jatuh cinta. Dan tian adalah laki-laki pertama yang bisa membuatku bisa sejatuh cinta ini dengan dia.

Tentu saja tian bukan yang pertama tapi semua yang aku jalani dengan dia sangatlah berebeda, Lebih tulus dan dengan rasa. Bukan berarti dengan yang sebelumnya aku tidak tulus, tapi mungkin karena yang dulu adalah cinta monyet, jadi rasanya tidak sedalam ini.

Dulu aku selalu ingin mempunyai kekasih yang dewasa, yang bisa membimbingku dan mengajariku menjadi lebih baik, tapi aku malah mendapatkan seorang Christian loui yang manja dan harus aku yang selalu bisa lebih dewasa dari dia. Tapi entah kenapa semua yang aku jalani dengan dia terasa begitu menyenangkan. Walaupun banyak rintangannya tapi aku selalu bersyukur karena setiap rintangan yang kami lewati bisa membuatku dan tian menjadi lebih kuat dan dewasa lagi.

Semua orang pasti punya ekspektasi yang berbeda-beda tentang hubungan yang sedang mereka jalani, mungkin ada yang sudah membayangkan akan hidup bersama sampai akhir hidup mereka, namun apapun ekspektasinya tetap kembali lagi pada kenyataan yang ada. Tapi aku berbeda dengan mereka, aku tidak punya ekspektasi apapun tentang hubunganku dengan tian, bukannya aku tidak punya rencana atau pemikiran yang pajang, tapi aku hanya ingin menikmati dan mensyukuri yang telah kita jalani dan dapatkan setiap harinya.

Karena kita tidak tau apa yang akan terjadi besok, bahkan untuk beberapa jam kedepan kita juga tidak bisa memprediksi apa yang terjadi, apalagi kalau sudah berhubungan dengan tian semuanya akan menjadi lebih rumit. Contohnya saja tadi malam kita masih bisa tertawa dan menikmat waktu kita bersama, tapi pagi ini dia sudah datang dengan wajah penuh dengan keresahan. Dan yan harus aku lalukan hanyalah menyingkirkan semua keresahan itu dari dia.

Kami sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan tidak jauh dari Pengadilan, setelah menyelesaikan liputan dan menulis artikel, aku mengajak tian kesini, untuk sekedar menghiburnya atau mungkin mengalihkan keresahannya kalau bisa.

"Kenapa harus kesini ?" Tanya tian sambil menggengam tanganku erat.

"Karena kamu suka tempat yang ramai kan"

"Tapi kan kamu nggak suka"

"Kan aku pengen nyenengin kamu" tian malah tertawa mendengar jawabanku, dia tidak lagi menanggapi ucapanku dan malah terus tersenyum dan menatapku dengan intens.

"Berduaan sama kamu di tempat yang sepi aku lebih seneng".

Aku hanya mendengus geli mendengar jawabannya, sambil berjalan lebih cepat, aku menarik tian masuk kedalam salah satu tempat makan yang terlihat sepi.

"Pasti kamu belum sarapan tadi pagi" kataku sambil memaksanya duduk.

"Tau aja kamu"

"Tau dong, soalnya pasti kamu semalam tidur telat dan tadi pagi bangun kesiangan"

"Hmm dasar cenayang"

"Tapi aku bener kan ?"

Tian tertawa pelan sambil mengacak rambutku "kenapa kamu bisa tau semua sih"

"Karena pagi-pagi kamu udah muncul di depan aku"

"Itu nggak bisa dijadikan patokan kali yang"

"Ya pokoknya tau aja, nggak bisa jelasinnya gimana" jawabku sambil tertawa sendiri, karena memang aku cuma asal nebak dan hanya menggunakan feeling saja.

Sweet escapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang