Sudah tiga hari berlalu semenjak istrinya pergi menjalankan tugas mulianya. Malik yang bosan menghabiskan waktu sendirian di rumah karena sang anak yaang ingin diajak kencan malah memilih menginap di rumah sang nenek, memilih menghabiskan waktunya untuk sekedar ngopi bersama sahabatnya.
Inilah resiko hidup sebatang kara di dunia. Tanpa orangtua, saudara, ataupun keluarga. Bisa Malik bayangkan bagaimana kesepiannya hidup 'gadis pembangkang' itu.
Malam ini sesuai janji temunya dengan Damar sebagai satu-satunya sahabat yang memiliki waktu luang untuk menemaninya (karena Fikar sedang ada urusan keluarga), jadilah Malik dan Damar seperti layaknya jomblo mengenaskan di dunia yang memutuskan menghabiskan waktu bersama.
"Thania pergi lagi, Lik?"
"Ya begitulah." Malik menghela napas lelah sembari mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kafe.
"Kamu nggak berusaha tegas buat minta dia mengurangi aktifitasnya di luar rumah?"
"Sudah, Dam! Tapi nggak pernah mau didengar. Thania tetap kokoh dengan pendiriannya."
"Kalau gitu, kamu harus lebih keras lagi ngasih tau dia, tugas utamanya dia adalah sebagai ibu rumah tangga. Yang harus ngeduluin kepentingan suami juga anaknya."
"Dianya susah dibilangin, Dam. Selalu minta aku nggak ngelanggar janji yang aku buat dulu," Malik tersenyum miris, menyesali kelemahannya sebagai seorang suami. "Aku ini, Dam, udah coba ngertiin apa maunya dia. Memang mulia apa yang dia lakukan. Tapi untuk apa kemuliaan itu kalau keluarganya sendiri ditelantarkan!? Sumpah, selama ini aku pikir kami pasti baik-baik saja meski dia sangat jarang ada di rumah, tetapi beberapa tahun belakangan ini, aku ngerasa banyak yang berubah, dia yang terasa semakin jauh dan aku yang mulai lelah jadi suami pengertian yang nggak nuntut banyak hal dari istrinya. Ego aku yang selalu ingin dilayani istrinya walau nggak harus setiap hari, nyatanya sampai sekarang belum terpenuhi. Bahkan membuat secangkir kopi pun belum pernah Thania lakukan." meski menceritakan masalah rumah tangga kepada orang tidaklah baik, kali ini Malik mengabaikannya. Ia ingin berbagi keluh kesah dan mencurahkan segala apa yang dirasa.
Damar yang mendengarkan keluh kesah pria satu anak di depannya itu juga ikut merasa prihatin. Siapa sangka sosok yang memiliki paket komplit untuk dijadikan pasangan hidup seperti Malik bisa memiliki kehidupan rumah tangga yang rumit dan harus selalu berkorban. Entah itu egonya yang harus selalu ditekan sampai waktu bersama sang istri yang tak seberapa banyaknya. Menikah tapi serasa tak memiliki istri di rumah. Sungguh bukan suatu hal yanv bisa dibanggakan dari sebuah pernikahan.
"Sejak awal, mungkin aku ini sudah dibutakan oleh cinta. Apalagi semenjak Thania bisa mewujudkan keinginan besar dalam hidupku setelah divonis dokter akan sulit memiliki keturunan," mata Malik menatap ke atas panggung, dimana seorang penyanyi yang sedang menunjukan bakatnya di atas sana. "Sungguh Dam, aku selalu merasa tak berdaya berkata dengan nada tinggi padanya. Selain karena cinta, rasa terima kasih yang sangat besar karena Thania sudah memberikan aku sebuah keluarga, membuat aku pada akhirnya hanya bisa membiarkan dia melakukan apapun yang disukainya, tanpa batasan serta tidak ada pertanyaan apa saja yang sudah dia lakukan dan berada dimana dia sekarang."
"Kenapa nggak kamu coba ajak Thania berlibur? Bulan madu kedua mungkin bisa membawa suasana baru dalam kehidupan rumah tangga kalian."
"Aku udah beberapa kali mengajak Thania pergi berlibur, tapi dia lebih mentingin para sahabatnya juga aksi sosialnya yang semakin bertambah setiap harinya. Jangan menyisihkan waktu buatku, meluangkan waktu buat Aruna saja dia lalai."
Kalau sudah begitu, apalagi yang bisa Damar katakan. Selain menemani sang sahabat dalam diam, Damar tak tahu lagi harus memberikan saran yang seperti apa. Ia sendiri saja gagal membina rumah tangga. Akan tidak pantas rasanya jika orang 'gagal' sepertinya memberikan saran kepada Malik yang usia pernikahannya jauh lebih awet darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merangkai Angan Cinta [TAMAT]
Romance- Zona dewasa - Dihapus sebagian - Ekstra part hanya ada di versi ebook dan pdf - Sudah tersedia di google play Tentang rasa yang hadir di waktu yang salah. Tentang terjadinya penyatuan raga yang semakin memperumit keadaan. Dan tentang rahasia yang...