1: crazy idea

398 62 41
                                    

"Bagaimana, masih mencintainya?" tanya Reece kepada George.

George hanya menjawab dengan anggukkan yang membuat Blake berdecak kesal.

"Terus apa usaha yang kau lakukan untuk mendapatkannya?"

Lagi-lagi George menjawab dengan gerakan kepala, menggeleng menandakan ia tidak tahu.

Plakk

"Hey mengapa kau memukulku?!" protes George sambil mengusap-usap kepalanya.

"Hey apa kau bisu?" jawab Blake yang menirukan gaya bicara George.

"Daritadi hanya menggeleng dan mengangguk."

"Hmm..... bagaimana kalau.." George menggantungkan ucapannya.

"Apa?" ujar Blake dan Reece bersamaan.

"Bukankah Sera punya sahabat?" tanya George yang sebenarnya dia sudah tahu jawabannya.

"Sepertinya iya, siapa namanya? Lola, Lele, Belle, Bona, Bandana...."

"Lily," koreksi Blake cepat, daripada Reece semakin menyebutkan nama-nama yang aneh.

"Ohh itu dia..." ujar Reece sok tahu.

"Memangnya ingin kau apakan dia?" lanjut Reece.

"Kemari," jawab George yang menginstruksikan agar mereka mendekat lalu membisikkan idenya.

"Kau gila?!" ucap Reece dan Blake lagi-lagi bersamaan.

Dengan wajah yang kaget George berusaha berbicara, "Hei tenanglah, aku masih waras."

"Apakah kalian mendukungku?" lanjut George.

"Tapi apakah tidak ada cara lain? Kasihan sekali, dia tidak tahu apa-apa." ujar Reece, wajahnya memelas.

"Tidak ada! Apa lagi yang harus ku lakukan, aku sudah lelah mencari cara. Aku mencintai Seraaaaa."

"Hey!! Air liur mu mengenai wajahku!" protes Blake.

"Maaf heheh." jawab George sambil mengusap-usap tengkuk.

"Padahal baru ini cara yang akan kau lakukan, kan George?" ujar Reece.

George hanya memutar matanya menjawab pertanyaan Reece.

Memang, George terkadang suka melebih-lebihkan omongannya. Maklumilah, manusia tidak ada yang sempurna.

"Sudahlah Reece, lagian jika dia mendapatkan Sera dia tidak lagi cerita-cerita membosankan kepada kita." ujar Blake.

Reece hanya mengangguk, beda dengan George yang memajukan bibirnya mendengar ucapan Blake yang ada benarnya juga.

George suka sekali mengacaukan Reece dan Blake dengan kicauan-kicauan tidak jelasnya, kadang hanya membicarakan potongan rambut baru Sera yang jelek, dan dia tidak suka. Tetapi mengapa malah protes kepada kedua temannya?, aneh memang.

"Jadi kalian mendukungku kan?"

"Hmm boleh lah," ujar Reece.

"Nah ini baru temanku," George memasang wajah bangga dan melipat kedua tangan di dada.

Sedangkan Reece dan Blake melanjutkan meminum matcha tea nya.

------
TBC




Fake Love  《George Smith》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang