11: a plan

118 23 8
                                    

Setelah tragedi yang cukup menguras tenaga dan waktu akhirnya George dan Blake berhasil membuat Reece tak jadi mengusir mereka dari rumah.

Reece memang seperti itu. Mudah marah tapi lebih mudah di bujuk.

"Aku mau mengajak Lily kencan," ujar George

"Apa?" Ujar Blake dan Reece secara bersamaan.

"Hey kenapa heran begitu!"

"Ide bagus! Ku lihat hubungan kau dan Lily itu sangat kaku." Guman Reece.

"Benar." Lanjut Blake.

"Tapi George, bukankah kau akan memutuskan hubungan kalian setelah pesta ulang tahun Sera lusa nanti?" Tanya Blake.

"Ya maka dari itu aku akan buat kenang-kenangan untuknya," jawab George.

"Sudah diam, ikuti aja rencanaku."

***

Pagi ini Lily sedikit tidak bersemangat sekolah, ia ingin lebih banyak menghabiskan waktu dengan ayahnya, karna tidak lama lagi Mr. Adams akan kembali lagi ke Bibbury untuk mengurus kebun.

Keluarga Lily memang sangat hobi berkebun. Mr. Adams sangat suka membudidayakan buah-buahan. Kebun buahnya yang terletak di Bibbury sangatlah luas dan ada berbagai macam jenis.

Sedangakan Lily dan Mrs. Adams sangat suka menanam bunga. Lihatlah halaman belakang rumah Lily. Sangat indah karena dihiasi dengan warna-warni bunga.

"Apakah kekasihmu itu selalu seperti ini?" Guman Mr. Adams. Yang dimaksud 'seperti ini' oleh Mr. Adams adalah selalu mengantar jemput Lily.

"Iya. Dia sangat baik Dad, bagaimana bisa kau berpikir dia hanya memanfaatkan ku saja."

"Terkadang seorang iblis bisa menjadi malaikat," jawab Mr. Adams sembari mengelus puncak kepala Lily.

"Hm. Sudahlah Dad, aku pergi dulu."

***

"Ly, apa pulang sekolah nanti kau ada acara," gumam George.

"Tidak ada sepertinya."

"Baguslah. Aku sangat bosan, maukah aku menemaniku ke suatu tempat?"

"Tempat apa?"

"Menurutmu apa yang bisa membuat rasa jenuhku hilang?"

"Hmm, festival tahunan di tengah kota?"

"Ha?" Gumam George kebingungan. Dia memang pernah dengan tentang tempat itu tapi dia tidak pernah ke sana, mengingat disana tempatnya terbuka dan ya memang dia tidak tertarik. Dia lebih senang bermain golf jika sedang jenuh.

George kira Lily akan meminta ke mall untuk berbelanja. Bukankan semua wanita suka berbelanja?.

"Iya. Kata sepupuku disana sangat menyenangkan, ada berbagai macam wahana dan permainan," ujar Lily dengan senyum merekah.

"Baiklah."

***

"Apa katanya?" Tanya Blake

"Dia bilang ingin ke festival tahunan," jawab George

"Pppftttt--HAHAHAHAHA," Reece sontak tertawa mendengar jawaban George.

"Serius?"

"Iya."

"Padahal aku kira dia akan meminta untuk berbelanja di mall atau ke pantai, mungkin" tanya Reece

"Ahh, mungkin dia hanya jaga image saja di depanku. Kalau sudah lama menjalin hubungan juga dia akan meminta yang seperti itu," balas George

"Kenapa kau selalu berpikir buruk tentangnya George?!" Ujar Blake.

"Ya aku kan berkata sesuai kenyataan."

"Kita lihat saja nanti."

***

Pulang sekolah terasa sangat lama bagi Lily. Dia tidak sabar pergi berdua dengan George ke Festival tahunan itu.

Sepupunya bilang itu sangat mengasyikkan. Ada bermacam-macam wahana yang bisa dinaiki. Dari yang ekstrim sampai yang biasa di mainkan anak-anak ada di sana.

Kringg..

Senyum merekah sedang menghiasi wajah Lily sekarang, karena bel pulang sudah berbunyi.

"Baiklah anak-anak sampai sini dulu penjelasannya. Dan jangan lupa kerjakan tugas yang ku berikan," begitulah kata-kata terakhir dari Mrs. Kells untuk murid-murid nya.

"Hey!" Ujar Jeremy saat Lily hendak keluar kelas.

"Ada apa, Jeremy?"

"Aku ingin membicarakan sesuatu padamu, apa kau ada acara hari ini?"

"Ahh, aku minta maaf Jeremy, aku ada acara hari ini."

"O-oh yasudah kalau begitu. Maaf mengganggu."

"Tidak masalah."

"Lily, aku menunggu mu dari tadi," ujar George sembari berjalan kearah Lily dan Jeremy.

"Sedang apa kau disini?" Kalimat itu sepertinya ditunjukkan kepada Jeremy. George terlihat tidak suka dengan lelaki itu.

"Hanya membicarakan sesuatu," jawab Jeremy.

"Sesuatu apa?" Tanya George lagi.

"Kau tidak perlu tahu."

Well, ucapan Jeremy yang ini cukup membuat George kesal.

"Ck, tak usah berlaga seperti orang penting!"

"Sudah-sudah. Jeremy, aku pergi dulu ya." Lerai Lily, lalu mendorong George untuk berjalan.

------
TBC

Fake Love  《George Smith》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang