13: hurt

163 25 35
                                    

Lily bangun kesiangan hari ini karena tadi malam tidak henti-hentinya memandang boneka dan buket yang di berikan George kepadanya.

Bahkan, sekarang Lily terbangun dengan memeluk boneka panda itu.

"Ly, ini gaunmu. Sera yang mengirimkannya," ujar Mrs. Adams.

Lily beranjak dari kasur dan membuka kotak yang berisikan gaun itu.

Matanya berbinar saat membuka gaun itu. Gaunnya sangat indah, harganya juga pasti fantastis.

"Ini indah sekali mom."

"Akan lebih indah jika kau yang memakainya."

***

"LILY!! kau terlihat sangat cantik."

"Terima kasih aunt. Kau juga terlihat awet muda."

Lily sekarang telah sampai di rumah Sera. Ya tepatnya 1 jam sebelum acara akan di mulai.

"Lily! Sini masuk," ujar Sera yang sedang di rias di dalam kamarnya.

"Bagaimana gaunnya? Baguskan?"

"Bagus sekali! Terima kasih ya."

Lily tengah duduk di sofa sedangkan Sera sedang sibuk di rias oleh para ahli di meja rias.

"Lily," ujar Sera sambil melihat lekat-lekat wajah Lily dan sontak mengerutkan kening.

"Ada ap-- hey berhenti melihatku seperti itu," gumam Lily.

"Apa-apaan ini Lily. Apa kau tidak berhias?."

"Y-ya aku be--."

"Ck. Hey kalian berdua, tolong rias dia juga." Sera memotong ucapan Lily dan menginstruksikan kedua pekerjanya untuk membantu Lily berhias.

Kedua pelayan tersebut pun langsung menghampiri Lily dam mengobrak-abrik rambutnya. Sedangkan Lily hanya diam saja menyerahkan diri kepada 2 pekerja tersebut.

***

TOK!

TOK!

"GEORGE KAU MANDI APA MELAHIRKAN!" ujar Reece kesal. George sudah menghabiskan waktu 2 jam di kamar mandi.

"Sebentar lagi," sahur George dari dalam kamar mandi yang di dengar samar oleh Reece.

Sebenarnya bukan hanya ada 1 kamar mandi di rumah itu, ada 5 kamar mandi kalau di hitung-hitung tapi George memakai kamar mandi di dalam kamar Reece. Bahkan sebelum yang punya memakainya.

Dengan lesu sekaligus kesal Reece menyenderkan punggungnya ke pintu toilet tersebut.

Cklek

Brukk

"AAAW!!!"

"Ppfftt--hahahha."

"Dasar kau George manusia serigala!!"

"Maaf Reece! Lagipula suruh siapa kau meyenderkan punggung di pintu."

Dengan wajah sangat masam Reece bangun dan langsung menutup pintu tanpa aba-aba. Itu hampir membuat kaki George terjepit.

"Ada apa?" Blake datang dengan tacos di kedua tangannya.

"Drakula blonde itu baru saja jatuh tadi."

"Ppffttt. HATI-HATI GEORGE SAAT DIA KELUAR DARI KAMAR MANDI KAU AKAN DI GIGITNYA," Ujar Blake sengaja di keraskan agar Reece mendengarnya.

"Diam kau groot jelek." Balas Reece dengan keras dari dalam kamar mandi.

Fake Love  《George Smith》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang