17: only know u love her when u let her go

168 24 26
                                    

Prom night.

Hari yang paling di tunggu-tunggu bagi siswa-siswi di seluruh dunia bukan begitu?

Termasuk siswa-siswi Quiryn International High School.

George terlihat tampan dengan balutan tuxedo berwarna hitam.

Blake juga terlihat  macho dengan tuxedo berwarna navy.

Lalu Reece yang terlihat imut saat memakai tuxedo berwarna putih.

"Kau terlihat seperti pengantin Reece," ujar Blake cekikikan.

"Sepertinya hari ini dia mau menikah dengan Emily. HAHAHAHAHA!" lanjut George.

Selalu seperti ini, selalu saja si drakula blonde yang ter-bully.

"Kalian belum pernah melihat gelas melayang?" Balas Reece dengan

"Hey guys, bersiaplah. Kalian akan tampil sebentar lagi," Alex, si ketua pengurus kebutuhan prom night memperingati mereka.

"Baiklah, Lex. Jangan lupa nanti sound untuk musik kami harus full volume!!"

"Ck, kau mau membuat teman-teman kita tuli, George?" Ujar Alex kesal.

"Hahahaha!! Aku hanya bercanda."

"Tolong dimaklumi, Lex. Dia baru saja patah hati," ujar Reece.

"HAHAHAHAHA!!!" Ujar ketiganya.

"Berisik," tegur George ketus.

Perhatian mereka mendadak teralihkan karena sang MC mulai bersuara.

"Cek! Cek! Satu,dua, tiga.

Guyssss kalian malam ini terlihat sangat mempesona. Aku jadi bingung untuk memilih siapa king dan queen nantinya.

Baiklah, sebagai pembukaan kita sambut NEW HOPE CLUB untuk mempersembahkan lagu untuk kita smeua. Yeayy!!"

George, Blake, Reece yang sudah membawa alat musiknya masing-masing mulai menaiki panggung.

Mereka mulai menyanyikkan lagu ciptaan mereka sendiri, Start over again yang mengalun merdu di penjuru ruangan.

Para tamu yang datang pun ikut menggoyangkan pinggul dan berjoget bebas sesuai alunan lagu yang cenderung bergembira.

Kecuali seseorang yang tengah memegang gelas berisikan minuman soda. Ia menghindar di tengah keramaian, ia menatap kerumunan tersebut dengan pamdangan yang sendu.

***

"Baiklahhhhh apakah kalian sudah siap untuk bagian yang paling ditunggu tunggu?!!!!" Ujar sang MC yang terlihat sangat bersemangat.

"Penghargaan PROM KING OF QUIRYN jatuh kepada..........." sang MC menggantungkan ucapannya.

Semua tidak akan penasaran lagi karena mereka sudah tahu jika penghargaan ini akan jatuh kepada,

"GEORGE SMITH!!!"

Tebakan mereka semua benar.

Reece dan Blake memukul bahu George secara bersamaan dengan senyum yang menghiasi wajah mereka.

"Sana naik," ujar Reece menginstruksikan George untuk mengambil penghargaannya diatas panggung.

Di panggung George telah memakai mahkota yang dilapisi emas, Quiryn IHS memang tidak pernah tanggung-tanggung. Jika biasanya sekolah lain memakai yang plastik atau kawat, mereka menyediakan emas asli.

Di badanya juga sudah terpasang selempang bertuliskan 'PROM KING' serta piala minimalis di tangannya.

"Mr. Smith memang sangat layak mendapatkan posisi ini! Kalau begitu langsung saja kita panggilkan

PROM QUEEN OF QUIRYN JATUH KEPADA...... Sera Walker!"

***

Bodoh. Itu yang terlintas di pikiran Lily sekarang. Sudah pasti jika yang akan menjadi queen adalah Sera, karena yang pantas bersanding dengan George hanya Sera. Bukan dirinya.

Sekarang ia hanya bisa berpura-pura tegar melihat orang yang dicintainya tengah bersanding dengan sahabat--- mantan sahabatnya.

"Lily, maukah kau berdansa bersamaku?" Lily dikagetkan dengan suara Jeremy yang tiba-tiba.

Dengan tersenyum Lily mengangguk. Mereka berduapun menuju kerumunan orang yang tampak bahagia bisa menggerakkan tubuhnya sesuai aluman dari musik yang melow.

Lily mulai menaikkan tangannya ke bahu Jeremy sedangkan Jeremy menaruh tangannya ke pinggang Lily.

Mereka berdua kini sudah terlihat seperti pasangan yang saling mencintai.

"Apa yang kau lihat George?" Tanya Blake.

"Tenti saja dia melihat Lily yang sesang menari bersama Jeremy." Lanjut Reece.

"Hahahah!! Smith, kau cemburu."

George menggeram, ia memang tidak bisa memungkiri jika dirinya memang sedang cemburu. Ia tidak berselera berdansa sekarang. Bahkan tadi Sera sudah merayunya habis-habisan tuk ikut berdansa.

"Waktu itu tidak bisa diulang lagi, Smith. Maka dari itu kau tidak boleh menyia-nyiakan saat kau bersama dengannya. Penyesalan memang selalu datang terlambat," ujar Blake.

"Now your baby's dancing, but she's dancing with another man."

George menghembuskan napas panjang, "aku mencintainya."

"Aku tahu." Ujar Blake dan Reece bersamaan.

"Baru kau sadari setelah kau lepaskan dia pergi."

------
TBC

Fake Love  《George Smith》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang