Chapter 11:Penyerangan Kerajaan Alverz

1.2K 66 7
                                    

💣Penyerangan Kerajaan Alverz💣

Kerajaan Alverz...

"Zeref sepertinya kerajaan kita kedatangan tamu spesial hari ini." Ujar Irene sambil melihat bola sihirnya.

"Hehehe mereka pasti datang untuk menuntut balas dendam." Ucap Ajeel dengan menyeringai.

"Sepertinya adikmu dan teman-temannya datang untuk melawan kita." Ucap Invel santai.

"Apakah kau sudah menyiapkan hukuman yang pas untuk adiknya Zeref-sama Jacob?" Tanya August ke pria tegap dengan mata sipitnya.

"Sudah hukumannya akan sangat menyakitkan dan gadis itu akan kupersiapkan hukuman tumbal untuk memperkuat sihir kegelapan kita." Ujar Jacob lalu Irene tersenyum sumringah.

"Tetapi kita harus mencari sang dewi neraka pertama yang bisa memperkuat sihir kita." Ucap Irene kemudian beralih ke Zeref.

"Jangan khawatir hari ini kita mendapat informasi dari kakek ini." Ujar Zeref menyeringai kemudian memanggil prajurit untuk menyeret Makarov datang kemari.

"Aku tidak akan memberitahumu tentang keberadaan Mavis!" Ucap Makarov lalu ia langsung dipukul oleh Maria dengan pedangnya.

"Bhuak!"

"Jika kau tidak memberitahu kami, pedang ini akan menebas kepalamu." Ujar Maria dengan seringai iblisnya kemudian pedangnya ditahan oleh Invel pada saat ia ingin menebas kepala Makarov.

"Sebaiknya kita beri dia hukuman dan menyuruhnya untuk membuka mulut." Ujar Invel lalu diangguk oleh Maria.

Makarov yang sudah terikat di kursi dan dicambuk oleh Maria agar kakek tersebut memberitahu informasi tentang dewi neraka.

"Makarov sebaiknya kau beritahu kami dimana Mavis?!" Tanya August murka sedangkan Makarov menggeleng tidak mau dan langsung dicambuk oleh Maria.

"Ctasshh!"

"Dasar kakek tua apakah kau ingin mencari mati hah?!" Bentak Maria lalu ia ditahan oleh Invel sementara Zeref hanya berdiam diri sambil membaca buku dengan judul END.

"Aku tidak akan memberitahu keberadaan Mavis meskipun aku harus mengorbankan nyawaku." Tegas Makarov hingga Maria menjadi kesal dan langsung mengambil pedangnya untuk menebas kepala Makarov.

Tetapi pedangnya sudah ditahan oleh kedatangan Erza dengan pedangnya yang besar dan juga kedatangan Natsu bersama teman-temannya.

"Straashh!"

"Jangan kau sakiti kakek kami!" Ucap Erza kemudian ia menyerang Maria dengan pedangnya sedangkan Makarov diselamatkan oleh Wendy dan Carla.

"Cih...gadis kecil sebaiknya kau tidak usah campur urusan kami dan juga teman-temanmu." Ucap Maria kemudian ia menebas pakaian Erza hingga gadis itu hampir kehilangan armornya dan menukar armor yang baru dengan cekatan.

"Hei wanita pirang kau apakan pakaianku?" Ucap Erza bingung saat penyerangan Maria.

"Oh aku hanya ingin memberi hukuman manis padamu." Ujar Maria sedangkan 12 sriggan tersebut hilang sekejap mata sehingga tertinggal Maria dan Ajeel.

"Hei-hei kita kedatangan tamu spesial hari ini." Ucap Ajeel kemudian ia menyerang Natsu dan lainnya dengan pasirnya.

"Zuuuaaarrr!"

Natsu yang melihat serangan ombak pasir dari Ajeel langsung memukul pasir tersebut dengan sihir apinya.

"Karyyu No Tekken!" Seru Natsu sambil memukul ombak pasir tersebut. Namun, sayang ia malah tenggelam dalam ombak pasir kemudian ia diselamatkan oleh Makarov dengan sihir lawnya yang bisa memperbesar tangannya.

My Love Is A DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang