BAB 12

636 51 9
                                    

Seulra

Hari ini kayknya rencana gagal, ke parkiran abis pulang sekolah

Itulah pesan dari Kyungsoo yang masuk via Line.

Hari ini, sebenernya Kyungsoo mau ngejelasin semua yang terjadi kemarin malem, dimana dia nyium gue dalam kondisi gue yang setengah sadar. Tapi pas baca Line Kyungsoo, entah kenapa gue langsung kecewa. Mood gue langsung ancur seketika.

"Lo kenapa, Ra?" Tanya Sungki yang kayaknya ngeliat perubahan raut muka gue yang drastis. Gue cuma ngegeleng.

"Buruan yuk pulang, nanti keburu macet." Gue langsung nyampirin tas di kedua bahu dan melangkah keluar kelas. Sungki ngejajarin langkah sama gue. Dan seperti biasa, sebuah earphone udah nyangsang di kedua telinganya.

"Ki, hari ini gue gak pulang bareng lo, ya."

"Loh?" Dia keliatan bingung. "Emang kenapa?"

"Ehm...." gue berpikir. Mencari alesan yang logis untuk diutarakan ke Sungki. "Gue dijemput."

"Oh ... gitu, yaudah deh. Nanti gue naik Grab aja."

"Gak apa-apa?"

"Iya, nggak apa-apa."

"Yaudah deh, kalo gitu gue duluan ya, dahhh!!!" Gue melambaikan tangan ke Sungki begitu sampai di parkiran sambil terus berjalan menuju mobil Kyungsoo. Dan begitu gue melihat mobil sport hitam dengan sesosok laki-laki yang menunggu di luarnya, gue langsung menghampiri.

"Soo."

"Ra, gini, gue minta maaf karena gue ngebatalin janji gue," jelas Kyungsoo begitu dia ngeliat gue berdiri di hadapannya, "tapi ini kondisinya genting, Ra."

"Kenapa?" Gue mengernyit.

"Bokap gue pengen ketemu lagi sama lo."

"Ya ... itumah gak genting kali, biasa aja."

Kyungsoo menghela napas. "Bokap gue juga mau ngenalin Sojin ke lo."

Mampus gue.

~•°•~

Begitu gue sampe ke kediaman keluarga Do, Kyungsoo langsung narik gue buat masuk ke dalem rumah. Dan begitu sampe di ruang tamu, gue melihat seorang pria setengah baya dan perempuan yang seumuran sama gue lagi ngobrolin banyak hal.

Pasti yang cewek itu Sojin, terka gue dalem hati.

"Eh, itu dia Kyungsoo sama Seulra," kata bokapnya Kyungsoo begitu ngliat keberadaan gue dan Kyungsoo di ambang pintu. Dan begitu gue bisa dengan jelas ngeliat mukanya Sojin, entah kenapa gue langsung minder sendiri.

Sumpah itu cewek cakep banget. Malah mah kulitnya putih, rambutnya bagus, style-nya juga cewek banget.

Ini Kyungsoo udah stress kali ya nolak perjodohannya sama cewek sebening Sojin?

"Ra." Gue terperanjat begitu Kyungsoo berbisik tepat di telinga gue. Begitu gue noleh ke arahnya, dia langsung ngodein gue buat nyamperin bokapnya dan kenalan sama Sojin.

Akhirnya, gue narik napas, ngebuang perlahan lahan, dan mulai nyamperin bokapnya Kyungsoo buat salim sama beliau.

"Nah ... Seulra, kenalin, ini namanya Sojin," kata bokapnya Kyungsoo seraya ngenalin Sojin sementara perempuan itu mengangguk kecil, "dia teman kecilnya Kyungsoo."

"Seulra." Gue nyodorin tangan sambil senyum dan Sojin langsung bales uluran tangan gue.

"Sojin."

"Yaudah, kalo gitu om tinggal dulu ya?" Bokapnya Kyungsoo nepuk pundak gue sekilas sebelum ninggalin ruang tamu. "Ehm ... Kyungsoo, kamu ganti baju sana."

"Iya, Pa." Kyungsoo kemudian natap gue dan Sojin, "gue ganti baju dulu ya?"

Gue ngangguk. Dan pas punggung Kyungsoo udah menjauh, atmosfer antara gue dan Sojin rasanya jadi bener-bener canggung.

"Jadi lo pacarnya Kyungsoo?" Tanya Sojin, memecah keheningan.

Gue ngangguk. "Iya." Entah kenapa ada keraguan di suara gue. Semoga aja Sojin gak denger sama sekali.

"Thanks ya?"

Gue lantas mengernyit. "Kenapa?"

"Gue gak mau dijodohin sama Kyungsoo."

Wow, ini mengejutkan.

"Tapi lo ada rasa sama dia?" Tanya gue.

"Hmm ... sedikit."

"Terus kenapa lo gak mau dijodohin sama dia?"

"Gue tau Kyungsoo cuma nganggep gue adeknya." Sojin ngehela napas. "Jadi ya ... buat apa gue dijodohin kalo misalkan dia cuma nganggep gue adeknya."

"Tapi... bukannya konsep dijodohin emang gitu? Kedua belah pihak awalnya gak punya rasa sama sekali terus entar punya perasaan seiring berjalannya waktu."

"Tapi gue tetep gak mau." Sojin natap gue. "Bukan gue beranggapan dijodohin itu terlalu old style, tapi... gue cuma pengen nyari jodoh yang sesuai sama diri gue--sesuai sama keinginan gue."

Gue ngangguk, kemudian gue ngeliat Sojin ngegenggam tangan gue.

"Jagain Kyungsoo buat gue ya?" Katanya.

Dan gue cuma bisa ngangguk sambil senyum setelahnya.

-
Author's note

Entah kenapa gue ngerasa gaya kepenulisan gue menurun :"v

Ketua Osisku [Do Kyungsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang