Kyungsoo
Gue menekan bel sebuah pintu apartemen seraya menunggu pintu itu terkuak. Gue tekan sekali lagi sampai akhirnya pintu terbuka dan nampakin Seulra dengan sweater navy dan celana leggingnya.
"Wow, lo cepet banget nyelesain masalahnya," katanya begitu liat gue di depan pintu. "Tapi muka lo kusut banget. Hmm ... saya merasakan bahwa semuanya tidak begitu berjalan sesuai dengan keinginan anda."
"Ra, stop jadi Roy Kiyoshi. Kebanyakan nonton gituan bikin lo jadi keliatan horror."
Seulra memberenggut. Sebenernya kata lucu dan ngegemesin bukanlah kata yang pas disandingin buat Seulra. Tapi... emang Seulra keliatan lucu kalo lagi kayak gitu.
"Yaudah, yuk masuk." Seulra ngelebarin pintu apartemen ngebiarin gue melewatinya sebelum dia nuntun gue ke pantry. "Lo gak lupa bawa makanan kan?"
Gue ngangguk dan nyodorin kantong plastik yang di dalemnya udah ada makanan yang Seulra request. "Nih."
"Makasih. Oh iya, lu kalo mau minum ambil aja sendiri. Mau bikin apaan juga terserah. Tapi beresin lagi ya?"
Lantas gue langsung ngacak rambut cewek itu dengan gemas. Gak tau kenapa, tapi pengen aja gitu.
"Oh iya, Soo."
"Hm?"
"Tadi gue video call sama Yixing."
"Terus?"
"Terus dia nembak gue."
"Dan?"
"Ya gue tolak! Kan gue emang gak mau pacaran dulu!"
Gue senyum. "Baguslah."
"Kok bagus?!"
"Ya baguslah."
"Ck! Tapi bukan berarti gue gak bisa deket sama dia! Kan lo juga bukan siapa-siapa gue!"
Kok pas banget ya?
"Terus lo sama Wendy gimana?" Tanya Seulra.
Gue mengambil napas sebelum mulai cerita. "Dia juga suka sama gue."
Tanpa gue duga, justru Seulra ngangguk puas. "Saya sudah menduga hal itu, Robby."
"Ra, sumpah ya! Gue jadi kesel sama cowok yang namanya Robby!"
"Lah?"
"Lo tuh kebanyakan nonton gituan jadi horror!"
"Dih?" Seulra naikin sebelah alisnya. "Lanjutin cerita lo buru!"
"Ya udah gitu. Gue jadi rada gak enak sama dia," tukas gue, "kesannya gue jadi PHP banget gitu."
"Yaudahlah, santai aja. Gue juga jadi gak enak sama Iching. Tapi ya ... santai aja."
Lantas gue natap Seulra. "Ra."
"Hm?"
"Boleh meluk gak?"
"Gak. Gue mau nonton drakor." Begitu katanya sebelum ninggalin gue di pantry.
Emang bener kata orang kalo cewek makin susah didapetin makin banyak yang demen.
~•°•~
Beberapa bulan kemudian.....
Aula SMA Taruna yang udah disulap sedemikian rupa ini resmi menjadi saksi bisu kesuksesan gue mengenyam pendidikan selama 3 tahun disini. Tepat di hari ini, murid kelas 12 melaksanakan perpisahan. Perpisahan yang sederhana namun kita semua setuju bahwa ini adalah cara paling kekeluargaan buat mengenang masa-masa 3 tahun di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osisku [Do Kyungsoo]
Fiksi Penggemar"Ketos di sekolah gue tuh nyebelin. Udah mah mukanya datar, pendek, sok ngatur. Untung cakep, coba kalo nggak." --Han Seulra