-Twenty four-

2.5K 224 2
                                    

Untuk hari ini aku seharian penuh bermain bersama byunnie, kami tertawa lepas seolah olah tidak ada beban apapun yang menimpa kami berdua.

Byunnie sudah ku anggap seperti adik kandung ku sendiri.

Tak terasa waktu sudah sore dan aku berniat untuk mengantarkan byunnie kekamar inap mama nya

"kamarnya dimana sayang?" tanyaku sambil melihat kearah byunnie

"bental lagi campe kok kak"

Aku hanya mengangguk

Lalu byunnie berhenti tepat didepan kamar inap nomor 97

"ini kamar inap mamanya byunnie?"

Byunnie senyum sambil mengangguk

"boleh aku mampir bentar?" tanyaku

"boleh kok akak, cekalian byunnie mau ngenalin akak cama mama na byunnie"

Aku mengangguk lalu tersenyum

Aku membuka pintu kamar tersebut pelan

Dan terlihatlah seorang wanita yg tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua sedang terbaring lemas dengan beberapa alat ditubuhnya.

"mama" ucap byunnie menghampiri mamanya dengan senang

"sayang" ucap wanita tersebut sambil mengusap rambut byunnie pelan

Bisa ku lihat bibirnya bergetar saat berbicara dan tangannya juga bergetar saat bergerak

Lalu wanita tersebut menatapku dengan tatapan bertanya

Aku yg mengerti dengan tatapan tersebut langsung menghampiri wanita tersebut sambil tersenyum manis

"hallo tante, perkenalkan saya (y/n) teman barunya byunnie" ucapku

"mama, akak ini teman balu na byunnie, dia baik cekali, dia juga nemenin byunnie belmain sehalian ini, byunnie ceneng ma hihi" ucap byunnie girang

Wanita tersebut mengangguk sambil tersenyum dan berkata "te-terimakasih telah menjaga byunnie" ucapnya

"iya sama sama tan, saya juga senang bisa bermain dengan byunnie" ucapku tersenyum

Wanita tersebut tersenyum

Tok
Tok
Tok...

Aku menoleh kearah pintu

Pintu terbuka

Dan nampaklah dokter dan suster masuk kekamar dimana mamanya byunnie dirawat

"hallo bu yura bagaimana keadaannya hari ini apakah merasa baikkan dari sebelumnnya?"

Oh ternyata nama mamanya byunnie itu yura -batinku

Wanita yg bernama yura tersebut tersenyum lalu mengangguk pelan

"baiklah agar semakin membaik lagi ibu harus banyak istirahat. Sekarang waktunya ibu untuk istirahat" ucap dokter tersebut

Aku dan byunnie pun keluar dari kamar tersebut dan membiarkan bu yura untuk beristirahat sejenak

Dokter dan suster juga ikut keluat saat itu

Dalam pikiranku dikelilingi beberapa pertanyaan seputar byunnie

'apakah dia hanya sendiri disini merawat ibunya?'

'siapakah yg merawatnya selama disini?'

'kemana ayahnya?'

'apakah dia anak satu-satunya?'

Dan beberapa pertanyaan lainnya yg membuatku sangat penasaran.

Kini aku dan byunnie sedang duduk disalah satu kursi diseberang kamar inap mamanya byunnie

Aku dan byunnie berbincang banyak hal dan sesekali aku terkekeh pelan melihat tingkah byunnie yg sangat lucu.

Anak seperti byunnie harusnya bermain dan bersekolah bersama teman-teman sebaya nya namun nyatanya dia harus merawat mamanya disini -batinku

Setelah seharian bermain dan tertawa kini byunnie kelelahan dan dia tertidur sambil memeluk ku

Ingin ku menangis saat melihatnya seperti ini, bahkan disaat seperti inipun dia masih bisa mengeluarkan celotehan yg membuatku gemas melihatnya.

Tiba-tiba ada salah satu suster yg menghampiri kami

"misi mba" ucap suster tersebut

"iya ada apa?" tanyaku

"byunnie sepertinya kelelahan, boleh saya bawa dia kekamar biar dia bisa beristirahat dengan nyaman"

"baiklah sus" ucapku

Suster tersebut membawa byunnie kekamar inap sama seperti mamanya

Dan saat suster tersebut keluar aku segera menghampirinya

"sus" ucapku

"iya?"

"ada yg ingin saya tanyakan"

"silahkan"

"ini tentang byunnie, apakah suster bisa menceritakan tentang kisah hidupnya byunnie jika suster tidak keberatan"

"baiklah, tapi apa yg membuatmu penasaran dengannya?"

"saya hanya prihatin dengannya, padahal saya baru mengenalnya tapi saya sangat menyayanginya, maka dari itu saya penasaran bagaimana bisa byunnie tinggal disini selama satu tahun bersama ibunya yg sakit" jelasku

"baiklah akan saya ceritakan"

Aku dan suster pun duduk ditempat aku dan byunnie duduki tadi

"byunnie disini hanya berdua dengan ibunya, ibunya sudah satu tahun menderita penyakit kanker darah atau leukemia stadiun 2, jika dilakukan pengobatan terus menerus, bisa saja nanti sembuh"

"lalu dimana ayahnya?"

"saya tidak tau pasti, tapi menurut cerita yg saya dengar, ayahnya sudah lama berpisah atau bisa disebut cerai dengan ibunya byunnie, dan byunnie anak satu-satunya"

Kesian kesekali byunnie -batinku

"lalu siapa yg merawatnya disini selama satu tahun?"

"kami lah yg merawatnya para suster disini sangat menyayanginya, maka dari itu byunnie sudah kami anggap seperti adik kandung kami sendiri, sikapnya yg ceria dan tak pernah memperlihatkan betapa rapuhnya dia yg sebenarnya didepan kami semua"

"hmm baiklah sus terimakasih sudah menceritakan ini semua, jika ada waktu nanti besok saya akan kesini lagi menemani byunnie" ucapku sambil tersenyum

"iya baiklah. Saya kesana dulu ada pasien yg menunggu" ucapnya tersenyum

Aku hanya mengangguk dan aku berlalu pergi

So Lucky to be Your Love - BAEKHYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang