Bab 4

34 3 0
                                    

Keesokan harinya disekolah

Anna berjalan sendirian tiba-tiba Rasya menghampirinya "Hy na sendirian aja?" "Iya kak" "Aku temenin ya sampek kelas" "Gk usah takut ngerepotin, kelas kitakan berjauhan kak" "Udah gpp, santai aja" "Makasih ya kak". Mereka berjalan berdua hingga didepan kelas Anna.

"Na, lo bareng ama kak Rasya?" tanya Dina "Iya" "Lo kq makin deket sih ama dia, jangan-jangan" "Apaan sih" "Jangan-jangan kak Rasya suka sama lo", Anna hanya tertawa mendengar pernyataan temannya "Kq lo malah ketawa" "Ya jelaslah gue ama kak Rasya cuma temen" "Lihat aja bentar lagi" "Emang dikira gue ini lo, bisa cepet gitu jadiannya" "Gue sih punya firasat lo bakal suka sama kak Rasya" "Firasat lo gk mutu". Tiba-tiba Anna mendapat chat dari Fahri.
"Na, nanti temuin gue di taman yg kemaren, ada yg mau gue omongin!". "Mau ngomong apaan? knp gk dichat aja" pikir Anna dalam hati.

Saat jam istirahat Anna hanya berada di dalam kelas, dia hanya duduk termangu dia berpikir harus bagaimana nanti saat bertemu dengan Fahri, jika melihat fotonya saja berhasil membuat Anna menangis. Akhirnya Anna membulatkan tekat untuk tetap menemui Fahri.

Di taman, ketika pulang sekolah.

"Na, mending lo jauhin gue deh. Lo gk usah mikirin gue lagi" Anna bingung dengan perkataan Fahri "Apaan sih maksud lo" "Na lo gk perlu boong lagi, gue udah tau lo suka ama gue, temen gue udah cerita semuanya" "Rani maksud lo" "Iya, na jujur pacar gue tau soal masalah ini. Gue takut dia ngira kita ini lebih dari temen" "Lo gk perlu takut, dan sebelum lo nyuruh pun gue juga udah siap buat mundur. Gue sadar kq gue itu bukan cewek yg ditakdirin buat lo. Gue gk mungkin nentang takdir, pernah hadir dihidup lo aja gue udah seneng" Anna mencoba menahan air matanya, kemudian ia melanjutkan perkataannya "Thanks ya, udah ngizinin gue buat jadi sahabat lo. Walaupun pada akhirnya gue suka sama lo, walaupun itu juga dalam diam. Tp syukurnya sekarang lo udah tau. Gue bakal pergi kq, gue tau diri. Dan, gue harap setelah gue mundur gue gk bakal ketemu lo lagi. Tolong setelah ini jgn hadir di depan gue lagi ya. Syukurnya kita beda sekolah. Semoga setelah hari ini lo bakal selalu bahagia. Kalau Amanda bukan jodoh lo, lo harus ikhlas karena artinya Allah udah nyiapin seseorang untuk gantiin dia, seseorang pernah bilang gitu ke gue" "Na, lo baik banget. Makasih ya" Fahri memeluk Anna. "Jgn peluk gue, lo mau gue gagal move on 😂😂" Fahri melepaskan pelukannya "Lo masih bisa senyum, gue seneng lihatnya" "Gue pergi dulu y" "Na" "Iya" "Kalau takdir kita masih sama, dan tanpa sengaja gue hadir lagi, gue mohon lo tetep senyum y" "Iya, gue janji" Anna tersenyum sambil melangkah meninggalkan Fahri dibelakangnya.

Semakin jauh Anna melangkah, semakin terlihat senyumnya berubah jadi air mata.
"Mungkin takdir masih belum nulis cerita kita dikertas yang sama" batinnya. Anna memutuskan untuk duduk dulu disalah satu bangku taman, sambil dia terus mengis.

"Kosongkan?" Anna tak menjawab "Gk jawab artinya boleh duduk" "Ngapain kesini?" "Nonton kamu nangis" "Pergi sana" "Gue temenin, kalau perlu sampek ni taman banjir" "Kalau gk takdir diikhlasin aja" Sambung Rasya. "Nangis juga proses ikhlas" "Takdir Allah berikutnya lebih indah kq na. Pasti ada yg salah sebelum benar" "Kpn yang bener bakal dateng?" "Itu rahasia Allah. Jalanin aja yg ada" "Tapi aku ngerasa aku kayak diusir dari hidupnya 😭" "Lebih baik diusir dari pada bertahan tapi tanpa kepastian, rasanya kayak mati secara perlahan" "Bener juga ya" "Makaknya jangan nangis buang-buang air mata" "Kakak pasti pernah ngalamin diposisi aku y" "Iya, itu yang buat aku takut buat jatuh cinta lagi. Rasa sayang itu cuma bisa buat kita terpuruk. Ya udah pulang yuk na, aku anterin kamu gk bawa sepedakan?" "Makasih ya kak" Kemudian Anna tersenyum.

Malam harinya di rumah...

"Oi" "Oi"
Anna mendapat chat dari Rasya
"Iya kak"
"Gimana? masih nangis?"
"Udah gk, malasih y buat yg tadi"
"Iya sama-sama"
"Na, gk usah terlalu dipikir masalah cinta, pikir aja yg lain"
"Iya kak"
"Anna udah pernah pacaran?"
"Belom 😂, fahri itu cinta pertama aku"
"Gk percaya ah, masa gk ada yg nembak"
"Klau ditembak baru 2 kali, diajak pdkt 3 kali. Dan gk ada yg cocok"
"Emang tipe kmu gimana?"
"Gk ribet sih, aku suka cowok yg humoris, sholeh, baik, nyambung diajak ngomong, trus bisa buat aku nyaman"
"Wahh kayak aku donk 😊😎"
"😂😂 emang mau daftar?"
"Wihh kpn buka tuh pendaftaran? nanti aku ikut daftar"
"Hatinya masih tutup, abis dilanda badai 😂"
"Tungguin deh sampe tuh hati dibuka"
"😂😂😂"
"Ya udah na, aku mau makan dulu bye"

Setelah itu ada chat masuk dari seseorang gk dikenal
"Hy, na"
"Sapa ya"
"Ilham, anak ipa-2 kls 11"
"Oo, kmu temennya Dani y?"
"Iya, kq kmu knal Dani?"
"Dulu pernah nembak aku"
"Masa sih"
"Iya, mungkin dia gk pernah cerita, kmu ini pacarnya Ara y"
"Iya 😪, tp bentar lagi enggak"
"Lho mau putus?"
"Iya, dianya udah cuek"
"Klau bisa dipertahanin, berjuang donk"
"Udah terlanjur sakit aku"
"Y, aku cuma kasih saran. Eh.. Udah malem aku ngantuk, aku tidur dulu y"
"Oo.. Iya slmt tidur"
"Kmu jga, moga mimpi indah 😂"
"Jga na, kmu perhatian deh"
"Enggak, biasa aja kq 😂, ya udab aku off dulu"
"Iya"

Keesokan harinya di kelas...

"Din, lo kenal ilham gk? anak kls 11 ipa-2" tanya Anna "Oo.. Gue knal, knp?" "Cuma mau tanya, tuh anak tau gue tp gue gk tau dia" "Stalker lo kali" "Widiihh fans gue nambah satu 😂" "😪😪". Setelah itu bel masuk berbunyi.

Saat jam istirahat...

Rasya menghampiri Anna. "Na, gimana udah tenang hatinya?" "Udah kak, alhamdulillah karena kakak" "Bukan gara-gara gue, tapi itu terjadi dari keikhlasan lo" "Iya kak 😊" "Kak, mantan kakak ada berapa?" "Ada 5 na" "Gk pengen pacaran lagi?" "Belum nemu yg cocok na.. Kalau Anna gk pengen jatuh cinta lagi?" "Anna juga belum nemu yg cocok" "Wahh, kita sama y na" "Iya sama 😊". Kemudian Dina memanggil Anna "Na, ayo balik!" "Iya bentar" "Kak aku balik dulu y" "Ohh iya na, klau jalan ati-ati, jaga diri jgn sampe diculik" "Ini kan cuma kantin ke kelas, mana ada yg nyulik" "Ada aja, Anna kan banyak yg mau 😂" "😂😂 bisa aja, bye kak!" "Iya na, inget pesen ku y". Anna tersenyum sambil trus berjalan "Enak bgt kayaknya, lagi ngobrol apa sih?" "Cuma bercanda" "Ati-ati na, dari bercanda jadi beneran" "Iya-iya". Tiba-tiba langkah Dina terhenti "Eh na, lihat cowok yg merhatiin kita gk?" "Iya lihat, knp?" "Yg paling kiri, yg tinggi itu, dia Ilham" "Oo Ilham yg itu orangnya" "Iya, ehh dia senyum tuh na" "Emang knp kalau senyum?" "Ya disenyumin balik donk na" "Harus ya?" kata Anna sambil berjalan meninggalkan Dina.

Di kelas...

"Gimana sih na" "Apanya yg gimana?" "Lo tadi" "Itu mah hak gue mau senyum atau gk" "Dasar gk peka" "Bodo amat 😪". Setelah itu bel berbunyi.

Saat pulang sekolah...

Anna mendapatkan satu chat dari Aldi. "Na temuin gue di taman sekolan, ada yg mau aku omongin!" tanpa pikir panjang Anna langsung menemui Aldi.

Di lapangan....

Begitu terkejutnya Anna, Aldi sudah membawa rombongan teman-temannya yang membawa spanduk "ANNA MAUKAH KAU JADI PACAR KU" setelah spanduk itu ditunjukan Aldi langsung menghampiri Anna. "Na, aku suka kamu, mau gk jadi pacar ku?" "Ha, secepet ini aku baru kenal kamu kemaren, trus gimana sama pacar kamu?" "Kamu baru kenal aku, tapi aku udah kenal kamu lama, soal Ara aku udah mutusin dia demi kamu" "Demi aku! Ara tuh temen aku, kamu pengen persahabatan aku rusak?" "Na, aku cintanya sama kamu, bukan sama Ara. Kamu harus mau na!" "Kq kamu maksa, mungkin kamu udah merhatiin aku dari lama, tapi aku gk pernah tau kamu gimana" "Na, tapi aku udah berkorban" "Emang aku minta kamu buat lakuin ini? enggakkan" "Tapi aku udah terlanjur lakuin semuanya, kamu harus terima aku!" Aldi menarik tangan Anna "Lepasin gk!" "Gk sebelum kamu terima aku" "Lepasin!" "Gk"
Tiba-tiba ada seseorang berteriak dari belakang.

"Woii ngapain tuh, ini udah jadwal pulang. Gk pulang, gue panggil satpam nih!"
Anna terkejut saat melihat orang yang berteriak itu.

Apa ini yang dinamakan ketepatan takdir dan waktu?






Thanks buat kalian yang udah nyempetin buat baca karya gk jelas dari penulis muda yang masih amatir ini😂.
Maka dari itu sangat dibutuhkan saran serta komen, dan jangan lupa vote!😊😊
Cuma sekedar mengingatkan, ini belum masuk kecerita inti soalnya tokoh Mira masih belum dateng, jadi tungguin ya😉😊

HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang