1 Minggu setelah kejadian itu...
Anna dan Rasya sekarang jarang berkomunikasi, namun itu beralasan karena Rasya harus menyiapkan diri untuk ujian kelulusannya, walaupun begitu Rasya tetap menyempatkan waktu untuk mengabari Anna.
Anna duduk termangu dibangkunya. Dalam benak dia berpikir "Mungkin sekarang waktunya kurang tepat jika rasa sayang itu muncul, sebelum terjadi aku harus cegah rasa itu muncul".
Anna sengaja menjauh dari Rasya, dia merasa hadirnya hanya akan membuat Raysa tak bisa fokus ke ujiannya. Anna paham betul, Rasya sangat menomer satukan impiannya "Aku gak boleh jadi perusak mimpinya" batin Anna.
Sudah beberapa hari ini Anna begitu, di sekolah Anna menghindar, dan di rumah Anna tak membalas chat dari Rasya, padahal Anna membaca chatnya. Hingga pada saatnya Rasya mulai jengkel dengan perubahan Anna.
Kebetulan sekali Anna dan Raysa berpapasan saat pulang sekolah. Rasya tau jika dia memanggil Anna pasti Anna akan melarikan diri, tanpa berkata-kata Rasya langsung menarik tangan Anna membawanya ketempat yang sepi.
"Lepas!" Anna menarik tangannya. "Kenapa sih kamu kok jadi gini?" "Gini apanya?" "Kamu berubah" "Gk, aku gk berubah" Anna menjawab tanpa melihat Rasya, seakan dia tak akan kuat berkata-kata jika harus berbohong didepan Raysa. "Kenapa harus nunduk? lihat aku!" Anna memejamkan matanya sebentar dan menarik nafas, pelan-pelan dia menatap wajah Rasya "Jawab yang jujur, kenapa berubah?" "Emang apasih perubahan ku? aku gk berubah", Rasya dapat melihat dari mata Anna jika dia berbohong. "Kamu gk bales chat aku, kamu menghindar saat ketemu aku, yang paling parah kalau kamu aku panggil kamu gk mau jawab" "Wajar kok" "Kok bisa?" Anna terdiam kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Rasya. "Na, aku cuma pengen kamu jujur" Anna menghela nafas "Aku takut" "Takut apa? ada yang ganggu kamu?" "Aku takut sama kamu! kekhawatiran aku tentang kamu yang udah ganggu aku!" "Ha? apaan sih maksud kamu" "Aku cuma bisa jadi penghalang mimpi-mimpi kamu, gara-gara aku nuntut kamu buat kasih kabar nilai kamu jadi turun, aku tau itu. Aku gk pengen kamu nyesel" "Kamu pengen tau apa yang bikin aku gk fokus dan itu berdampak kenilai aku? Kamu na, iya emang kamu, tapi alasannya bukan itu. Alasanya adalah, dengan kamu ngilang tanpa kabar, kamu menghindar, aku takut kita bakal makin jauh. Aku takut kamu pergi ninggalin aku" kini perasaan Anna campur aduk ia tak dapat berkata-kata "Na, kamu cukup jadi Anna yang aku kenal. Kamu bisa berada dibelakang aku disaat aku berusaha buat raih mimpi ku, disaat itulah aku butuh semangat dari orang yang ada dibelakang ku, jangan berubah ya na?" Anna tersenyum dan mengangguk.
Rasya melihat jam tangannya utuk memastikan pukul berapa sekarang "Na, maaf ya aku ada jadwal bimbel" "Ya udah cepetan nanti telat" "Beneran?" Anna mengangguk "Kamu gk ikhlas 😔" "Ikhlas kok, udah sana!" Anna mendorong Rasya lalu dia tersenyum "Sana!" lalu Anna melambaikan tangannya. Setelah itu Rasya tersenyum dan berlari meninggalkan Anna.
"Apakah dia menahsn ku😳? dia mrncegah ku😳? apakan ini harapan untuk ku😊😊?" Anna melompat-lompat, pipinya pun memerah.
Di rumah...
Bahkan walaupun sudah terjadi sejak tadi, pipinya tetap merah. "Aku taku kamu ninggalin aku" Anna mengucapkan kata-kata itu seperti Rasya mengucapkan padanya. "Aku janji bakal ada di belakang kamu, untuk menjaga mu" ucap Anna "Aaaaa!!! jika begini aku tak akan bisa tidur, dia belum mengabari ku. Aaaaaa... Ingin gila rasanya" setelah itu satu chat Rasya menghampiri Anna.
"Gimana? masih marah?"
"Gk kok, kakak udah makan?"
"Belom nih"
"Cepetan makan! nanti kalau sakit gimana? nanti gk bisa ikut ujian"
"Ya udah, aku makan dulu. Nanti aku chat lagi"
"Ya, jangan cepet-cepet santai aja makannya, jangan lupa minum😊"
"Woooaaa sekarang kamu cerewet sekali😂"
"Aku khawatir"
"Yaa aku tau😊""Apa yang terjadi pada ku, waahhh aku senang sekali, aku harus bertahan sampai akhir" batin Anna.
"Kakak makan apasih, laaammmaaa banget, kursi? meja? kasur? makan apa?"
"Katanya gk boleh cepet-cepet"
"Aku nunggu"
"Kamu kangen?"
"Ya, aku kangen"
"Sabarlah, kamu harus bertahan sampai ujian ini selesai"
"Aku paham, akan ku coba. Btw, kenapa kakak nyuruh aku nunggu?"
"Agar kamu gk kemana-mana😂. Jujur aku khawatir dengan mu"
"Kenapa? kita temankan?"
"Tidak! Jika aku minta lebih gimana?"
"Teman dekat? saudara?" tanya Anna, mencoba memancing
"Enggak, mamu tau kok jawabannya"
"Tiba-tiba aku ngantuk, aku tidur dulu. Selamat malam, tidur yg nyenyak ya😊"
"Kamu juga😊"Anna sebenarnya belum mengantuk, dia hanya bingung harus menjawab apa.
"Aku aneh, ada apa dengan ku? kenapa tak seperti biasanya? kenapa wajahnya selalu muncul? apa aku jatuh cinta? apa salah mencintai ciptaan-Mu? aku harap tak akan berakhir buruk"Terimakasih buat yang udah sempetin baca karya dari imajinasi gak jelas ini. Maaf, sekarang jarang post, tapi jangan lupa tetep ditunggu post-post berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARAPAN
RomanceKadang kita selalu bertahan, menunggu, dan beharap akan hal yang tak pasti.