Sekarang Anna tak lagi berkomunikasi dengan Rasya, bahkan untuk saling menyapapun tak pernah. Padahal ujian kelulusan Rasya juga sudah terlewatkan, sosok Mirna juga tak lagi menghampiri Anna, terakhir dia mendengar ceeita dari temannya bahwa Rasya bertemu dengan perempuan disalah satu cafe, banyak rumor beredar Rasya sukses membuat perempuan itu menangis, ya... mungkin itu Mira.
Kebetulan Anna mendapat tugas untuk perpisahan kakak kelasnya tahun ini, maklum dia OSIS dan harus berpartisipasi dalam acara sekolah. Sebenarnya Anna sudah ogah-ogahan untuk ikut mengurus acara perpisahan itu, tapi mau bagaimana lagi ketua OSIS selalu menghantui hari-hari Anna.
Dina menghampiri Anna "Hey! lo gk mau foto-foto tuh sama kak Rasya?" "Enggak" "Eh, siapa tau ini foto terakhir" "Biarin, palingan dia juga udah gak inget sama gue" "Terserah deh".
Sebenarnya, di lubuk hati Anna yang paling dalam ingin rasanya mengambil foto bersama Rasya, tapi sekarang Anna sudah sadar diri, memangnya siapa dia? mungkin persis kayak cewek-cewek lain yang numpang lewat dihidup Rasya.
Anehnya Anna sama sekali tak bertemu sosok Rasya, namun disisi lain hatinya benar-benar merasa lega karena dia tak lagi teringat masa-masa kelam dihidupnya.
Anna menutup mata sambil berteriak, "Ahhh... Leganya, gk perlu ketemu dia!!!" namun ketika membuka mata, Anna malah melihat Rasya yang menatapnya dengan tatapan aneh, reflex Anna langsung membalikan badan mungkin dia malu. Tanpa ia sadari Rasya tersenyum melihat tingkah aneh Anna, namun itu tak berlangsung lama. Dikira Anna, Rasya sudah pergi, nyatanya Rasya malah duduk disalah satu bangku yanh disediakan untuk pemotretan foto kenang-kenangan kakak kelasnya.
Anna hanya mampu melihat Rasya tanpa berani mengajaknya bicara, dalam hatinya Anna bergumam "Ngapain sih dia malah duduk disana, padahalkan belum waktunya ambil foto, lagian kenapa dia gak gabung sama temen-temennya".
Rasya yang melihat Anna terus menatapnya akhirnya merasa tak nyaman, sadar dengan itu Anna langsung mengalihkan perhatiannya.
Tiba-tiba Dina datang membawakan minum untuk Anna, anehnya entah saking saltingnya Anna bertemu dengan Rasya sikap manja Anna tiba-tiba datang. Anna langsung memeluk Dina, dengan ekspresi seperti anak kecil Anna berkata "Kau kemana saja...... Aku..... Merindukanmu......." setelah itu Anna kembali memeluk Dina. "Perasaan baru 15 menit tadi kita berpisah, kenapa kau kangen dengan aku?" dengan ekspresi memelas Anna menjawab "Kau pikir 15 menit itu sebentar? tiiidaaaakkkk itu laaaaammmmaaaaa kau harus bisa menghargai waktu!" "Aaa iya iya" "Kau tak ingin pergi?" tanya Anna "Tidak aku capek" setelah itu Dina duduk salaj satu bangku.
Dina baru menyadari jika Rasya ada disana, kemudian Dina berbisik ke Anna "Anna kau benar-benar tak ingin ambil foto? lihat dia sudah siap ditempatnya 😂" Anna langsung memukul kepala Dina "Awwww" "Jangan ngomong yang aneh-aneh deh" "Apanya sih yang aneh 😝" beberapa menit kemudian Rasya meninggalkan tempat itu "Huuffftt leganyaaaa" Dina yang melihat reaksi Anna, lansung tertawa dengan sangat keras.
Acara sudah selesai, Anna merasa mungkin ini lebih baik bertemu dengannya tanpa harus mengucapkan sepatah kata, itu lebih baik baginya, Anna benar-benar membulatkan tekat tak ingin kembali kesisi Rasya lagi.
Satu per satu orang perlahan pergi meninggalkan tempat itu, tersisalah Anna yang masih duduk tak tau mau kemana dia setelah ini. Dia sedang tak ingin pulang ke rumah, jika dia main kerumah Dina mungkin Anna hanya akan mendapat bullyan dari Dina karena tak berani mengajak Rasya untuk foto bersama.
Akhirnya tempat terakhir tujuan Anna adalah taman dekat sekolah, kebetulan taman hari ini sepi.
Anna duduk disalah satu ayunan, ia menutup matanya sambil merasakan angin yang berhembus pelan. Terdengar suara menghampiri Anna, sekarang Anna merasa mungkin ia sedang di dunia mimpi.
"Apa kau merasa lelah?" "Ya...." nada suara Anna terdengar sangat lemah, seperti menggambarkan sekarang ia benar-benar lelah "Pilihanmu tepat, seharusnya kau tidur saja, aku akan menjaganya disini" "Terima kasih...." "Jangan lama-lama" Anna mulai merasa ada hal yang mengganjal, akhirnya ia membuka matanya. Begitu kagetnya Anna melihat sosok pria yang tadinya ingin ia lupakan tapi tiba-tiba menghampirinya lagi.
"Apa sudah selesai tidurnya? apa mimpimu indah? kau mau kembali sekarang?" "Diam artinya mau" lanjut Rasya sambil menarik Anna untuk membawanya pergi dari taman itu. Anna hanya dapat berkata dalam hati "APA INI MIMPI? APA HARAPAN KU TAK PERNAH HILANG?"
TAMAT....
Terima kasih yang sudah mau baca cerita ini sampai tamat, sekali lagi terima kasih ya....
Jangan lupa setelah ini aku bakalan buat cerita baru bergenre islami islami gitu dehhh 😅😅. Tolong ditunggu ya....
LOVE UUUUUUUUUUU
KAMU SEDANG MEMBACA
HARAPAN
RomanceKadang kita selalu bertahan, menunggu, dan beharap akan hal yang tak pasti.