Bab 8

20 3 0
                                    

Hari ini Anna sengaja berangkat lebih siang, karena dia tau Rasya selalu menunggunya di depan gerbang. Tapi ternyata tak sesuai dengan yang diharapkan Anna, dia tak bertemu Rasya.
"Mungkin dia sedang sibuk belajar, aku gk boleh ganggu dia" pikir Anna mencoba positive.

Nyatanya hingga jam istirahat ia tak bertemu Rasya.
"Apa sekarang dia balas dendam? dia menghilang?".

Dan pada akhirnya saat pulang sekolah Anna baru bertemu Rasya.

Anna menghampiri Rasya yang berada di depan gerbang, Anna menrpuk pundak Rasya "Apa tadi kakak belajar dengan serius?" "Anna! iya tadi benar-benar serius, sebentar lagi akan ada tryout" "Semoga berhasil" "Iya, ini demi impian ku. Aku harus merencanakan dan mempersiapkan untuk masa depan ku" "Iya, itu harus direncanakan" "Anna aku pulang dulu ya, aku harus ada di rumah tepat waktu" "Oh... iya, hati-hati".

Anna menatap Rasya yang perlahan berjalan pergi.

Anna tak memutuskan untuk pulang terlebih dahulu, dia memilih untuk duduk di taman dekat sekolah.
"Dia memang sibuk, dan aku harus bisa bertahan dalam keadaan ini. Kau harus rela menunggu untuk orang yang kau sayangi"

Setelah menenangkan diri di taman, akhirnya Anna pulang ke rumah.

Anna mengecek hpnya, mengecek apakah ia mendapat chat dari Rasya, nyatanya hingga saat dia masih belum mendapat kabar, apakah Rasya memang sesibuk itu? akhirnya Anna memutuskan untuk chat Rasya duluan.
"Kakak masih sibuk?"
1 menit, 5 menit, hingga 1 jam Rasya belum membalasnya, namun Anna tetap sabar menunggu, hingga akhirnya Rasyapun menjawab.
"Maaf na, tadi ketiduran"
"Iya, gpp. Udah gk sibukan?"
"Aduh na, ini aja mau berangkat les"
"Ooo, ya udah, gpp kok sana siap-siap berangkat!"
"Iya na".

"Aku benar-benar mengganggu, keputusan ku yang pertama benar, aku hanya dapat terus-menerus menuntut waktu darinya" batin Anna.

1 minggu sudah Anna bersabar hanya untuk menunggu sebuah kabar.

Anna mengirim chat ke Rasya.
"Kak!"
"Ya na, kenapa?"
"Sesulit itukah memberi kabar? bukankah tryout pertama sudah selesai? bukankah sekarang kakak libur?"
"Kamu masih bertahan?"
"Kenapa tak menjawab pertanyaan ku"
"Nilai ku turun na! bahkan orang tua ku membatasi ku"
"Artinya keputusan ku diawal benar, seharusnya kakak gk nahan aku! kenapa kakak nahan aku?"
"Aku juga gk tau apa alasannya aku nahan kamu. Tapi, itu yg hatu ku mau na! aku... aku terus kepikiran kamu, aku rindu kamu, tapi aku bisa apa? aku juga harus berfikir untuk masa depan ku"
"Maaf... Karena aku gk ngertiin kakak, sekarang akan ku coba"
"Aku harap kamu ada sampai akhir"

Anna tak membalas chatnya..

"Haruskah aku tetap bertahan? aku terlanjur sayang dengannya, apakah dia tau? harapan ini sudah terlanjur tumbuh, tak ada yang ia janjikan, tak ada kepastiannya. Tapi, ia menyuruh ku bertahan, dan... Karena bertahan harapan itu mulai muncul, harapan agar ini semua berakhir bahagia....".

Satu chat dari nomer tak dikenal menghampiri Anna.

"Kau suka dengannya? tapi aku jauh lebih menyukainya. Kau menunggunya? tapi aku lebih lama menunggunya. Aku cinta pertamanya, karena aku dia jadi begitu, aku ingin mengobati lukanya. Aku harap kamu mengikhlaskan dia untuk ku

                                       ~MIRA~"







Yang penasaran Mira itu gimana, trus masa lalu Rasya sama Mira itu gimana, trus.. Apa yang diperbuat Rasya hingga Mira merasa mereka putus sepihak. Tunggu aja bab berikutnya.

HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang