04

208 24 3
                                    

Gadis itu berlari dengan napas yang terengah-engah. Dia hampir saja terlambat. Jam pelajaran hampir dimulai.


"Bolehkah aku duduk dibangku sebelahmu?"


Aku hanya mengangguk. Tidak mengatakan apapun.


"Gawat. Sepertinya aku lupa bawa pulpen."


Dia kebingungan dan menepuk jidatnya. Entah bagian mana yang lucu tapi tingkah cerobohnya justru membuatku tersenyum kecil saat aku memperhatikanya. Aku mengulurkan pulpen yang aku pegang diatas mejanya.


"Terima kasih."


Dia tersenyum. Lalu menunduk. Aku memberanikan diri untuk menatapnya. Tersirat rona merah diwajahnya yang muncul bersama dengan lesung pipinya.


***

The Story is My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang