Lacrymosa [Kaisoo GS] ✔️

Prolog

Do Kyungsoo

Tak perlu GPS dan alat canggih apapun untuk melacak seseorang. Bukankah itu kemampuan menarik? Hanya mengetahui nama dan wajah orang itu tanpa perlu menatapnya secara langsung, bisa mengintip apapun yang mereka lakukan jika orang itu pernah berbincang denganmu meski orang itu mati sekalipun.

Yah . . bicara soal kematian, itu suatu hal yang sangat aku benci didunia ini. Tepat sesaat aku menerima kekuatan ini aku melihat ibuku mati berlumuran darah dimata dan kepalaku. Menjerit sendirian didalam kelas seperti orang kerasukan meminta pulang detik itu juga. Umurku baru 12 tahun aku orang pertama yang menerima kekuatan itu diusia tidak normal, normalnya dikaum kami menerima kekuatan saat berumur 17-19 tahun.

Sehari setelah kejadian itu aku yang belum bisa menggunakan kekuatan itu dikejutkan dengan kematian ayah tiriku. Dia mati terkena serangan jantung saat polisi mengejarnya. Aku yakin laki-laki setan itu tak punya riwayat penyakit jantung dan yah. . . aku tak akan sudi memberi keterangan tentang hal itu dan aku sedikit menyesal karna tak mengulitinya sebelum dia mati. laki-laki bejat yang kucita-citakan masuk penjara atau pun mati. Kerjanya hanya merampok membunuh dan memperkosa. Cih menjijikan jika mengingatnya, dan baru kusadari dia memanfaatkan Eomma yang kurasa memiliki kemampuan yang sama sepertiku.

Imo yang memberi tahuku. Yah . . . mungkin tuhan sudah mengaturnya dengan baik bahwa kekuatan itu hanya bisa dimiliki perempuan. Kalaupun sampai tak melahirkan anak perempuan kekuatan itu akan tersimpan ditubuh anak laki-laki itu hingga sampai memiliki keturunan berjenis kelamin perempuan.

Setelah kejadian itu, aku dititipkan dipanti asuhan karna imo tidak mungkin bisa menjagaku. Dia sakit-sakitan dan pada akhirnya di meninggal dunia setahun setelahnya. Aku keluar dari panti asuhan saat berumur 17 tahun dan bertemu dengan Byun Baekhyun. Dia memberiku tempat tinggal bahkan orang tuanya mengadopsiku, kami seperti kakak adik dan karna dia pula lah aku bisa merasakan kasih sayang orang tua yang utuh dan kembali mempunyai keinginan menjaga keluarga kecil ini.

Aku, Dea Venato.

Kim Jong-in

Bukan kah mengerikan jika kau bisa melihat kapan kematian seseorang itu datang dan bahkan bisa ikut campur dalam kematian itu hanya dengan melihat wajahnya? dan bukankah sedikit mengerikan jika dari awal hidupmu sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh manusia biasa selalu mendampingimu seolah dia adalah pengawal tak kasat mata dan membuatmu tampak seperti orang gila bicara sendiri?