Ten

5.2K 610 53
                                    

Happy Reading 💕💕



But I didn't know that the pain of letting go knowingly
Would kill me and tear me apart like this
Now that it's drenched in tears
My plain fault has become invisible

Jonghyun - Skeleton flowers


















Jong-in melempar meritnya sembarangan dan bersimpuh di lantai dengan Jina yang berada di pelukannya, tubuhnya bergetar hebat dengan wajah pucat dan matanya mengarah kearah buku yang tergeletak tidak jauh dari tubuh Jina. Tak lama Kyungsoo muncul dan merebut tubuh Jina dari pelukan Jong-in, wanita itu bahkan sudah bercucuran air mata.

" Jina. . . ini eomma sayang, bangun eoh?" ujar Kyungsoo disela tangisnya Tao yang membuntutinya pun seketika menjatuhkan diri kelantai merangkak mendekatkan diri kearah Jina dengan air matanya yang sudah membanjiri pipinya dan tangis Zhuyi yang mulai menggema kembali di ruangan itu.

" katakan Jina baik-baik saja, katakan padaku buku itu tidak membunuhnya, Kim Jong-in!" seru Kyungsoo pada Jong-in yang sejak tadi diam menatap kosong kearah Jina.

" Jina baik-baik saja, dia hanya pingsan." ujar Tao setelah menyentuh tubuh Jina, wanita itu bisa merasakan detak jantung Jina. Tangan wanita itu bahkan bergetar hebat saat tahu putrinya yang hilang hampir mati begitu saja di depan matanya.

Tak lama Sehun dan Luhan muncul dan langsung berlari kearah mereka. Sehun berusaha memapah Kris yang terlihat kesakitan dan Luhan yang menggendong Zhuyi, berusaha untuk menenangkan bayi kecil itu.

" apa yang. . ." ucapan Sehun tercekat saat melihat Leibe mortis tergeletak penuh dengan noda darah dengan nama Jina yang tertera di lembar keras buku itu terlebih merit milik Jong-in yang mulai mengikis di sudut ruangan. Luhan menutup mulutnya saat melihat tulisan 'Park Jina' tertera di leibe mortis.

" tidak mungkin Jina . . ."

" itu bukan nama Jina, kau tak perlu khawatir. " ujar Sehun memotong ucapan Luhan dengan tangannya mengepal sempurna disisi tubuhnya.

Kekacauan ini membuat amarahnya naik, terlebih dua orang wanita yang menangisi gadis kecil yang sejak tadi tidak sadarkan diri dan Jong-in yang berjalan lunglai dengan darah yang terus mengucur dari balik bahunya.

"Xia kau harus membayar semuanya"

***

Sehun berjalan gontai masuk kedalam ruangan Kris dimana pria itu tengah duduk di atas ranjangnya dengan Zhuyi yang tidur dibox bayi. Tubuh pria itu tampak di balut beberapa kain untuk membetulkan posisi tulangnya yang geser, mungkin. Sehun sendiri tampak lelah dan langsung merebahkan tubuhnya disofa yang berada didekat jendela menutup mata dengan lengannya berusaha menghilangkan bayangan yang terjadi pagi tadi.

Entah mengapa dia sedikit berterima kasih bahwa Xia masih memiliki belas kasihan sedikit sekalipun dia juga berusaha untuk membunuh Jina. Setidaknya dia memiliki informasi tambahan tentang pria itu.

" Jina?" tanya Kris memecah keheningan. tangannya masih mengusap punggung putranya yang tertidur lelap setelah tangisnya pagi tadi. Sehun tampak menghela nafas berat mengingat gadis kecil itu, dia sama sekali tidak bisa disentuh bahkan oleh Kyungsoo sekalipun hingga terpaksa di berikan obat penenang.

" masih ketakutan, dia bisa mengingat seluruh kejadian itu dan dia ketakutan pada dirinya sendiri. Dan dugaan kita benar, Xia mengincar Kyungsoo hingga membuatnya muncul setelah 15 tahun berlalu." gumam pria itu akhirnya.

" Tapi kemunculannya diluar perkiraan, dia bahkan bisa mengendalikan Jina seolah dia boneka. informasi kita tentangnya sangat minim dan sebaliknya, dia memiliki segudang informasi tentang kita." ujar Kris yang tampak geram mengingat apa yang baru terjadi, terlebih putri kandungnya sekarang mengalami trauma yang cukup besar menilik dari cerita Sehun barusan. Dan yang lebih membuatnya marah adalah ketidak mampuannya untuk menjaga keluarganya.

Lacrymosa [Kaisoo GS] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang