Nineteen

4.1K 490 51
                                    

The don't speak of how she grew flowers because she liked watching them fade and die and how she let the pomegranate juice drip from her smiling lips and how even Hades trambled under her gaze.

- underworld, Persephone


Jumong Medical Center
Seoul, South Korea

Chanyeol tampak diam, dingin seolah kesadaran belum sepenuhnya menghampirinya. Sudah hampir 3 jam sejak dia bangun tapi tidak sepatah katapun keluar dari bibirnya. Matanya masih tertuju pada Baekhyun yang masih belum sadar. Baik Kris, Luhan maupun Tao hanya diam tidak berniat menanyakan sesuatu, mereka semua kalut dengan pikiran mereka masing-masing, bahkan tidak ada yang menyadari kepergian Jong-in dan Kyungsoo. Sehun sendiri tengah berdiskusi dengan dokter atau lebih tepatnya mengancam para dokter di luar ruangan.

"Dimana Kyungsoo dan Jong-in. " celetuk Sehun memecah keheningan saat tiba didalam ruangannya, sedikit merasakan kecangungan mengingat dia memulai percapakan dengan suatu hal yang tidak bisa dijawab oleh orang-orang yang ada disana.

"Mereka keluar sejak Chanyeol sadar, kami tidak melihat mereka." Sahut Luhan.

" kau, katakan apa yang terjadi" ujar Sehun yang tampak tidak sabaran mengarah kearah Chanyeol, dan untuk pertama kalinya pria itu bergeming.

"Dimana Jina" tanya pria itu yang membuat semua orang menunduk kecuali Sehun. Pria itu sepertinya masih belum bisa mengontrol emosinya dengan baik. Luhan sendiri tidak bisa berbuat banyak karna tentu menghalangi Sehun akan membuat kesabatannya makin menipis dan amukan pria itu bukan hal yang patut dilihat karna entah nyawa siapa yang melayang karenanya.

" tidak ada yang tahu dimana Jina berada, bahkan Kyungsoo sekalipun."

"Terlambat ya" ujar pria itu yang kembali menatap Baekhyun. Tidak dari kata-kata yang terlontar dari bibirnya, pria itu seratus kali terlihat terpuruk.

" Apa maksudmu. " kali ini Kris yang angkat bicara, dia ketakutan tentu seolah dia tahu apa yang akan di katakan Chanyeol bukanlah hal baik. Lain halnya dengan Luhan hang sudah bergetar ketakutan bahkan menangis. Wanita itu jelas baru saja membaca apa yang ada dikapala Chanyeol.

" Kalian tahu? Kyungsoo tidak akan bisa melacak keberadaan orang jika orang itu kehilangan nyawanya." Terang pria itu lemah bersamaan dengan sebutir air matanya yang jatuh di sudut matanya.

"Apa yang harus kukatakan pada Baekhyun" ujar pria itu yang tampak menyesali semuanya. Tidak, dia terlihat ketakutan membayangkan bagaimana reaksi istrinya saat tahu bahwa putri mereka sudah tiada.

***

Kyungsoo langsung berlari setelah turun dari mobil dengan Jong-in yang ikut berlari dibelakangnya. Bukan tanpa alasan mereka berdua bergerak panik. E'dwan tiba-tiba muncul dihadapan Kyungsoo dan Jong-in saat mereka berdua keluar dari kamar inap Chanyeol dengan wajah tak biasa, pria itu mengatakan bahwa dia menemukan Jina dan anehnya Kyungsoo tidak bisa mendeteksi dimana putrinya itu. Dan disini lah mereka dirumah tua milik Jong-in yang mereka tinggalkan sebulan yang lalu.

Kyungsoo mendorong pintu rumah itu dengan tidak sabar dan langsung mengedarkan padangan keseluruh penjuru ruangan saat Jong-in tiba-tiba menarik tangan Kyungsoo yang membuatnya mundur dengan paksa. Pria itu tampak menjadikan dirinya tameng dan menyembunyikan Kyungsoo dibalik tubuhnya.

"Siapa kau?" Tanya Jong-in dengan nada dingin. Awalnya Kyungsoo tidak melihat siapa yang suaminya maksud sebelum seorang pria muncul dengan balutan kemeja putih yang kancing pertama dan kedua sengaja tidak dia kancingkan dan celana kain hitam, namun pria itu tidak mengenakan alas kaki. Jangan tanyakan bagaimana wajahnya. Dia sangat rupawan tentu saja dengan kulit putih susunya dia benar-benar terlihat tidak manusiawi.
Pria itu hanya diam menumpukan kedua tangannya pada pembatas tangga, menatap kebawah mengingat dia berada dilantai 2 seolah memang dia menunggu kehadiran Kyungsoo dan Jong-in.

Lacrymosa [Kaisoo GS] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang