Happy reading
Jina masi tetap Jina, anak umur 6 tahun yang bisa menangis kapanpun. Anak itu masih menangis dengan tubuh bergetar ketakutan namun bedanya, sekarang dia berada di gendongan Jong-in. Anak itu tidak berhenti memanggil ibunya meski Jong-in berusaha menyakinkan anak itu bahwa ibunya sedang istirahat.
Suho dan E'dwan masih disana, mengawasi dua orang itu dan juga Sehun yang masih menuntut penjelasan atas tingkah Jina yang di luar nalar. Serigala tidak akan meminum darah seperti itu seolah dia seorang vampir. Entah apa yang ada dipikiran Suho hingga dia memilih melangkah kearah Jong-in dan Jina dan menyentuh kepala Jina dengan lembut.
"Maafkan aku. . ." Gumam Suho yang detik berikutnya membuat Jina kembali tertidur.
Jong-in tidak bereaksi sama sekali dengan tingkah Suho, dia hanya diam membiarkan pria itu menyentuh putrinya. Alih-alih menghajar pria itu, dia hanya meletakan Jina diatas ranjang.
" Dia masih putriku bukan?" Pertanyaan itu terlontar dari bibir Jong-in terdengar putus asa dan Suho mengangguk sebagai jawaban.
" Dia memang meminum darah saat bangun namun setelah itu tidak ada tanda bahwa dia seorang renatus atau vampir. Dia tidak memiliki semua itu. Dahaganya tuntas."
" lebih mengejutkan lagi mata merah itu Alpha. Lalu Biru. . ." Suho menjeda ucapannya entah ada perasaan lega namun juga lelah.
"Kau melihat matanya yang berubah menjadi biru bukan. . ." Ujar Suho dan Jong-in hanya mengangguk. Tidak ada bantahan dari Jong-in, dia hanya ingin tahu detail kondisi putrinya.
" dia melampaui sejarah bangsanya sendiri." Ujar pria itu sambil mendekat kearah Jina sekilas menatap Abbys yang masih berdiri disisinya. Menyapu belaian lembut dikepala Jina, merasa bersyukur tidak ada hal buruk yang sempat dia pikirkan.
"Enigma." Ujar pria itu dan hanya E'dwan yang terkejut disitu.
***
"Enigma, salah satu peringkat tertinggi didalam sejarah serigala, bahkan seingatku hanya pernah muncul satu kali saat Lovelya dan Deathan_malaikat cinta dan malaikat kematian masih bertugas dibumi. Kau tahu legenda mereka bukan, bahwa mereka rela melepas tahta di surga dan memilih turun menjadi manusia biasa untuk menghentikan Lucifer. Malaikat yang melepaskan diri dari surga terutama mereka yang memiliki kedudukan tinggi tidak akan diterima kembali ke surga kecuali mereka meninggalkan separuh nyawa mereka yang artinya kau juga melanggar peraturan surga dan binasa."
"Michael, menjadi malaikat ketiga tertinggi yang turun dari surga setelah Lovelya dan Deathan. Aku cukup kaget karna dia nekat turun padahal saat itu dia yang paling acuh tentang pemberontakan Lucifer"
"Enigma adalah satu-satunya kasta tak tersentuh dijajaran sejarah werewolf. Dia bahkan selalu disebut sebagai dewa. Dalam kasus Jina, mungkin dia titisan Persephone jika manusia menyebutnya seperti itu. Makmur dan gelap. Dia memiliki dua kuasa itu ditangannya. Enigma bisa mengendalikan manusia bahkan merubah kasta bangsanya sendiri jika dia mau. Kau tahu sendiri kasta bangsa serigala berada didalam darah mereka, hal yang tidak mungkin seperti merubah kasta dapat dia lakukan dengan mudah."
"Dia bisa menjadi senjatamu."
"Lagipula Abbys sudah memiliki tuannya, tugasmu hanya mengenalkan anak itu dengan para pendamping. Suho sempat melarang mereka muncul didepan putrimu mengingat mental anak itu yang masih belum stabil."
E'dwan tampak mendesah panjang kesal, mengingat lawan bicaranya sama sekali tidak merespon ceritanya. Dia tahu Jong-in mendengarnya hanya saja menjadi sangat menjengkelkan saat pria itu tidak meresponnya sama sekali. Sehun sendiri sudah kembali kerumah sakit setelah yakin bahwa Jina membaik, setidaknya berita tentang keadaan Jina bisa membuat mereka tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacrymosa [Kaisoo GS] ✔️
FanfictionDo Kyungsoo Tak perlu GPS dan alat canggih apapun untuk melacak seseorang. Bukankah itu kemampuan menarik? Hanya mengetahui nama dan wajah orang itu tanpa perlu menatapnya secara langsung, bisa mengintip apapun yang mereka lakukan jika orang itu per...