11 -Aku Benci Jimin!-

2K 204 10
                                    

"Mas Jimin? Mukanya lesu banget." Jungkook menghampiri Jimin sambil mengelus-elus lengan kekar milik seniornya itu.

"Iya, Kook. Tumben sendiri, Jackson mana?" Jimin sedikit tersenyum tipis pada Jungkook. Kalau dilihat-lihat, Jungkook manis juga, ya?

"Aku.. udah putus. Mas Jimin mau anterin aku pulang nggak?" Jungkook senyum manis banget bikin Jimin terpincut. Tapi dia inget Yoongi, cintanya.

"Udah mau maghrib ini, mas. Mas tega aku diculik pocong?" ia merenggut lucu sambil terus menerus membujuk Jimin untuk mengantarkannya pulang.

"Eumm.. Gimana ya?" Jimin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kalau Jimin khilaf bagaimana?

"Ayo mas ya? Anterin akuu." Jungkook mendekatkan wajahnya ke Jimin, lalu mengecup pipinya.

"Y-yaudah yuk." Jimin menyodorkan helm untuk Jungkook, "Makasih mas ganteng."

Sampai di apartment Jungkook, hujan mengguyur kota Seoul membuat Jimin mendecak sebal.

"Nginep disini aja dulu, mas. Gapapa kok." ingin sekali rasanya Jimin menolak, tetapi mau bagaimana lagi? Jika ia pulang, lantas semuanya juga ikut basah.

Akhirnya Jimin bermalam dirumah Jungkook.

Tanpa tahu, dari kejauhan ada seseorang yang menjatuhkan air matanya tulus untuk orang yang sangat ia cintai.

"Dia memang tidak pantas untukmu, Yoon. Akan kuberi dia pelajaran!" Sehun mengambil tongkat dengan lambang berbentuk angin. Namun, dengan cepat Yoongi menghentikannya.

"T-tidak usah Sehunnie. Aku rasa Jimin sudah bahagia dengannya. Begitupula dengan aku, aku akan mencari kebahagiaanku sendiri." Yoongi mengusap air matanya yang terus bercucuran.

"Yoongi, maafkan aku." Sehun memeluk Yoongi dengan hangat.

"Kau tidak salah, Sehunnie. Ini semua salahku." Yoongi menangis lebih keras di dada bidang Sehun.

"Yoongi kau tahu? Setiap air matamu itu jatuh, hatiku sakit. Aku tak mau kau bersedih, Yoongi." Sehun mencium dahi Yoongi dengan penuh sayang.

"Sehun, apakah kita boleh tinggal di dunia mereka?" pertanyaan Yoongi membuat dahi Sehun mengernyit.

"Apapun untukmu, jika kita tetap bersama, sayang." ucap Sehun sambil mengusap puncak kepala Yoongi.

Keesokan harinya, di mading sekolah banyak kerumunan para siswa-siswi disana. Termasuk dua orang sahabat Jimin, Taehyung dan Hoseok.

"Gila, Jim.. Gak nyangka gue sama lo," Hoseok tersenyum miring ke arah Jimin.

"Gue kira lo beneran cinta sama Yoongi. Ternyata lo emang gabisa dipercaya, Jim." lanjutnya sambil menyenggol keras bahu Jimin.

"Dan parahnya, dia malah deketin pacar orang. PHO gak tuh ya, Seok?" tanya Taehyung kepada Hoseok sembari berniat menyindir Jimin.

"Iya sih, Jungkook emang bening. Tapi itu pacar orang, bro. Sadar dong, kalo lo mau cari pelarian kenapa ke pacar orang?" tanya Taehyung menatap malas Jimin.

Jimin tak tahu apa-apa. Yang ia tahu kemarin sore hanya mengantar dan menginap dirumah Jungkook saja. Tidak lebih.

Yang membuat Jimin tambah terkejut lagi ketika melihat foto Jungkook mengecup pipi Jimin terpampang dimading sekolah.

"Gila tuh Jimin narik pinggangnya Jungkook biar dia ga sengaja ngecup pipinya." komentar salah satu siswi bername tag Bae Joohyun.

"Gue denger-denger sih Jimin suka sama si Jungkook." bisik salah satu siswi lain yang bernama tag Kang SeulGi.

"Ah beneran lo, Gi?" sahut Irene terkejut.

"Iya, Jimin emang PHO dah. Muka ganteng doang tapi suka mainin hati anak orang." ucap Seulgi sambil tertawa keras.

"Udah yuk ah ke kelas, nanti kita kena lagi." bisik Seulgi yang agak keras agar terdengar oleh Jimin.

Hari-hari Jimin dipenuhi dengan caci makian dari teman-teman maupun sahabatnya. Belum lagi dari guru-guru yang mengomeli karena nilai jelek yang didapatnya. Hidup Jimin sudah hancur.

Ngomong-ngomong tentang Jackson dan Jungkook, mereka baik-baik saja. Namun mereka memutuskan untuk pindah sekolah. Kata Jackson, agar Jimin tidak mendekati pacarnya itu.

"Sehun, mau ke kantin bareng gak?" tanya Seulgi dan Irene pada anak baru bernama Oh Sehun itu.

Sehun tersenyum sambil merangkul mesra seseorang yang lebih kecil darinya, bahkan lebih kecil daripada Seulgi dan Irene. "Tentu saja, tetapi dengan Yoongiku, ya?"

"PASTI DONG, HUN. BARENG SQUISHY YANG ONYOH ONYOH INI." Irene memeluk erat tubuh mungil Yoongi membuatnya hampir terjatuh ke belakang namun ditahan oleh Seulgi.

"HEH RIN, JAGAIN BABY GUE YANG BENER DONG! AWAS AJA LU SAMPE JATOH!" Seulgi emosi ngomelin Irene, Seulgi sangat menyayangi Yoongi seperti adiknya sendiri.

Aq tu suka sama kekiyowoannya Yoongi, unch. -Kang Seulgi

Btw aq ugha ngeship HunGi h3h3. -Kang Seulgi

Nyampah lo setund. -Bae Joohyun

Maapkan q.  -Kang Seulgi

Sehun hanya tertawa melihat interaksi mereka,ia berpikir bahwa Yoongi lebih bahagia daripada kisahnya yang dulu.

"BU TAEYEON! MI AYAM TIGA, BUBUR AYAMNYA SATU YA." dengan kekuatan cempreng Irene sambil melambaikan tangannya di udara.

"LOH BUAT SIAPA RENE?" tanya Seulgi heboh.

"BUAT DEK YOONGI LAH, EMANG BUAT LO APA HAH?!" balas Irene tak kalah heboh.

Bisa-bisa kantin hancur kalo begini mah:)

"WOI DAH PADA NGOPI BELOM?" teriak bu Taeyeon sambil menaruh pesanan mereka.

"BELOM LAH BU."

"YO BELI LAH NDOK, YE EX GE KUY." -ibu Taeyeon.

"Dasar buibu stress." gumam Irene sambil menyuapi Yoongi bubur ayam.

Sehun tengah menyantap mi ayamnya dengan khidmat sambil menatap Yoongi. Pipi Yoongi bersemu merah.

"CIE YOONGI DILIATIN SEHUN!" teriak Seulgi membuat seisi kantin memusatkan perhatiannya pada Seulgi. Termasuk Jimin dan kawan-kawan.

"Jim, itu.. Yoongi?" tanya Taehyung hati-hati.

Mereka sudah bersatu lagi karena mi ayam bu Taeyeon,

Terimakasih bu Taeyeon atas mi ayamnya.

Namun Yoongi tetap tersenyum bahagia dengan kawan-kawan barunya. Termasuk dengan sang kekasih, Oh Sehun.

TBC.

Yoongitten ㅡMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang