15 -Kembali-

1.4K 161 4
                                    

Yoongi terbangun disebuah tempat yang tidak asing baginya, ia menatap tangannya lalu terkejut.

"Meow." Yoongi menutup mulutnya menggunakan tangan berwujud kucingnya tersebut.

"Y-yoongi?" Jimin terbangun dari tidurnya. Kemarin ketika pulang, Jimin tak tahu nomor berapa kamar asrama Yoongi. Jadi dia memutuskan untuk membawa Yoongi menginap di tempat tinggalnya saja.

"Meow." Yoongi memiringkan kepalanya menatap Jimin.

Jimin memeluk erat kucingnya yang sangat ia rindukan itu.

Yoongi-nya kembali menjadi manusia lagi.

----------------

"YOONGI KEMANA?" seru Irene sambil terperosot ke lantai ketika melihat Yoongi sudah tidak ada di tempat.

Air mata menetes di pelupuk mata Irene. Bagaimana kalau Yoongi diculik? Khawatir melanda pikiran Irene.

Seulgi yang baru datangpun sama terkejut dengan dirinya.

"Rene, lo tenang ya. Gue udah nanyain ke polisi buat cari keberadaan Yoongi." ujar Seulgi tersenyum sambil menghapus air mata sahabatnya itu.

"Kalo Yoongi diculik gimana?" tanya Irene dengan perasaan yang membuncah.

"Makanya lo tenang dulu."

"Maaf, mbak Seulgi. Saya baru dapat laporan, CCTV di mall ini tidak mengetahui keberadaan teman anda." tukas polisi yang tadi sedang berjaga disekitar situ membuat lutut Seulgi seakan tidak bertulang.

-------------

"Eung tuan.." Yoongi yang menjadi manusia itu tengah bermanja-manjaan dengan tuannya di ruang televisi.

"Hm?"

"Mengapa kepala Yoongi sakit sekali?" tanya Yoongi dengan mata yang berkaca-kaca membuat Jimin tak tega dan mengecup kedua bola matanya.

"Mungkin Yoongi kurang tidur sayang.. Jadi kepalanya sakit." kata Jimin sambil mengelus sayang Yoongi. Rasanya Jimin tak rela jika Yoongi kembali pada mereka.

"Tuan, Yoongi merasa kalau dulu Yoongi melihat orang yang dicintai tetapi ia malah mencium orang lain tanpa berdosa." ucap Yoongi membuat hati Jimin terasa tertohok. Karena Jimin tahu yang Yoongi maksud adalah dirinya.

"Yoongi, maafkan Jimin.." bisik Jimin sambil meneteskan air matanya.

"Tuan, mengapa menangis? Yoongi mau tidur." tanya Yoongi sambil mengusap pipi Jimin dengan tangan kecilnya.

"Yoongi jangan tinggalkan Jimin lagi ya?"

"Memangnya Yoongi mau meninggalkan Jimin kemana?" tanya Yoongi bingung tak mengerti apa maksud Jimin tersebut.

Namun setelahnya Yoongi malah tertidur pulas dipelukan Jimin.

"Yoongi Park, saranghae.." ucap Jimin pelan lalu menyusul ke alam mimpi.

-----------

"Eh, tau nggak sih? Yoongi anak kelas sebelah katanya hilang loh!" Xiumin dan teman sepergosipannya, yang merupakan teman sekelas Jimin tengah menggosip ketika jam kosong.

"Ah, masa sih jeung?" tanya Luhan teman satunya.

"Iya tau sist, Yoongi kan cantik jadi banyak tuh yang mau culik dia." ujar Jeonghan ikut memanas-manasi keadaan.

Jimin merasa kupingnya panas, karena gosipan teman sekelas tentunya. Jimin perlahan melewati mereka.

"Kenapa tuh si Jimin?" tanya Luhan berbisik pada kedua temannya yang lain.

"Kalah main freefire kali tuh sist." sahut Jeonghan dan diakhiri dengan anggukan oleh Luhan dan Xiumin.

"Udahlah Rene, abis pulang sekolah kan kita bisa nyari Yoongi lagi." bujuk Seulgi pada Irene yang tengah pucat pasi.

Jimin tak sengaja melihat mereka lantas menghampiri keduanya, "Kenapa?"

"Yoongi hilang, Jim.." ujar Seulgi pada Jimin.

Seluruh tubuh Jimin kaku seketika. Tak mampu bergerak.

"Kok bisa?" tanya Jimin berusaha mencairkan keadaan walaupun ia gugup setengah mati.

"Gue gatau, Jim.. Kemarin dia ilang gitu aja. Semuanya salah gue, karena gabisa jagain dia bener-bener." Irene memukul kepalanya dan menangis. Seulgipun memeluk erat sahabatnya itu memintanya untuk berhenti mengeluarkan air mata.

"Semoga ketemu ya Seul, Rene." ucap Jimin sambil memasang senyum sedihnya.

"Makasih Jim. Doain kita ya." dengan acungan jempol Jimin sebagai jawabannya.

TBC

Yoongitten ㅡMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang