24 ( KETEMU SIAPA YA)

1K 68 4
                                    

Lima tahun telah berlalu, kini Jimin telah beranjak menjadi pria dewasa yang sebenarnya. Yoongi semakin cantik dan menggemaskan. Itu membuat Jimin harus waspada, bukan?

Jimin menjadi bos di sebuah perusahaan, kalian berfikir bahwa Jimin mempunyai sekretaris wanita? Tidak. Ia memilih Taehyung sebagai sekretaris satu dan Hoseok sebagai sekretaris dua.

Omong-omong soal Hoseok dan Taehyung, mereka memutuskan prinsip 'Hidup untuk bekerja dan bersenang-senang', mereka tidak menikah, juga tak menjalin hubungan asmara dengan siapapun. Aneh, tapi itulah kenyataannya.

Alasan mengapa Jimin memilih yang menjadi sekretarisnya adalah Tae dan Hoseok, karena ia takut seperti di fanfict lain. Dimana seorang bos dan sekretarisnya saling suka dan sayang. Jimin tidak mau seperti itu, ia hanya mau bersama Yoonginya saja.

***

Kini, Yoongi sedang berjalan-jalan dengan temannya, makhluk hybrid manusia-anak anjing, bernama Baekhyun.

Mereka bertemu ketika Yoongi jalan-jalan sendiri tanpa Jimin, dan dia tidak tahu kemana arah yang ia tuju.

Jihoon yang waktu itu masih dalam rupa anjing menghampiri Yoongi dan mengendus-endusnya.

Yoongi menunduk dan memperhatikan secara teliti kalau ternyata anak kucing itu adalah hybrid.

Ia membawa baekhyun ke tempat sepi lalu tertawa sambil berkata, "Halo, kamu sebangsa denganku, kan?"

Karena kejadian itulah, Yoongi dan Jihoon menjadi sepasang sahabat yang sangat dekat.

"Jihoon, aku haus."

Jihoon menoleh, "Aku tak punya uang,"

"Eh, coba hampiri lelaki sipit disana! Siapa tahu ia mau mentraktir kita." usul Yoongi sambil terkekeh.

Jihoon menoleh, terlihat semburat merah di pipinya, "Tidak mau, ah, malu."

Yoongi mendorong Jihoon sampai tersungkur.

"E-ehh?!"

Bruak!

Jihoon jatuh di depan umum, ia mendelik kesal ke arah Yoongi, namun hanya dibalas tawa kecil.

Tak disangka, lelaki sipit itu mengulurkan tangannya.

Baekhyun tertegun lantas menelan ludah, "J - Jihoon?"

Yang ditanya malah tertawa, suaranya berat sekali, "Pada siapa lagi memangnya aku bertanya?"

Jihoon menunjuk Yoongi yang terdiam sambil memainkan sweater-nya, "KOK AKU?!"

"Uhm, Jihoon?"

"Kabur ah, aku mau pulang bikin cheesecake," baru saja Yoongi ingin melangkahkan kaki, pria asing itu menarik kerahnya dari belakang.

Ia terkekeh (lagi), "Sepertinya aku mengenalmu. Anaknya Park Jimin?"

Wajah Yoongi merah setelah itu memekik di depan wajah si pria asing, "IH, AKU BUKAN ANAK! AKU ITU PACARNYA! KALAU TIDAK PERCAYA, TANYA SAJA JIMINNIE!"

Jihoon langsung berada di depan Yoongi bergerak seolah melindungi, "Jangan sakiti teman Jihoon!"

"Hahaha, santai makhluk-makhluk kecil. Namaku Park Soonyoung, adik dari seorang Park Jimin."

Yoongi menganga tak percaya, beralih berbisik ke Jihoon, "Jihoon, apa kamu percaya dengan ahjussi ini?"

Jihoon menggeleng, berbalik bisik, "Tentu saja tidak! Jangan percaya orang asing, Yoongie."

"YOUNG!" suara itu, suara yang tak asing di telinga keduanya (Yoongi dan Jihoon).

Mereka menoleh ke arah suara, "Gue nungguin lo daritadi, anjir."

Jimin malah tertawa keras, "Ya, maaf, biasa tugas calon presdir Korea Selatan banyak aneeed."

Jihoon memutar bola matanya malas, "Sekarepmu."

Diam-diam Yoongi dan Jihoon pergi meninggalkan mereka, tapi dengan akal cerdiknya- ah mungkin akal "maling", Baekhyun mengambil dompet Soonyoung.

Lelaki yang lebih muda dari Jimin itu merogoh kantong celananya, "Lah anjir...... Dicibet tuh bocah berdua apa ya....."

Jimin ngakak, "Gapapa, Young, ikhlasin aja. Makanan di rumah kadang-kadang juga suka disepir sendiri."

"Yaudah, jadi nggak kita "hayok"? Traktir dulu lah sama lo sekarang," kata Soonyoung menaik-turunkan alisnya.

"Najong, yaudah dah gapapa hayu kita mabok-mabokan, sayang," ujar Jimin mengundang tatapan jijik dari Soonyoung.

Beberapa jam kemudian...

"AAaAaaaaAaAAa mantap buk, tambah lagi!" kata Chanyeol sambil menaruh gelasnya sampai menimbulkan suara "duk."

"Mantap kan, Young? Ini nih langganan gue," ucap Jimin dengan wajah yang kobam abis.

"Hahah iya, Jim, puas banget gue. Hahahahaha," Chanyeol menelan habis isi gelasnya.

Duak!
Duak!

"Pulang yo toh ndooook! Mana belaga mabok lagi, ini jamu doang mana bisa bikin mabok? Semprul," ujar mbok Jinah si tukang jamu sambil memukul kepala keduanya.

"Aduh! Hehehe, namanya juga usaha, buk. Yang penting ngga melenceng dari norma, ya, gak?" kata Soonyoung mengedipkan sebelah matanya pada Jimin.

"Bapa lu, bilang aja lagi kere," cibir Jimin pedas.

"Ngga kere, lagi bad day ajah."

"Sana lu bedua pulang nape, gue mau pulang juga nih," ujar mbok Jinah merapikan jamu-jamunya.

"Nga punya uang, minta duit dong buk?" kata Chanyeol menadahkan tangannya.

"Heh. Yaudah nih ibuk kasih duit," katanya sambil mengeluarkan uang selembar dengan nominal seratus ribu rupiah.

"Hehe, makasih ibu yang cantik dan mbahenol~"

"Y."

Selang beberapa saat setelah mbok Tinah pergi, mereka baru menyadari bahwa.....

"AKU TERTIPUUUUUU, DUIT PALSUUUUUUU!"

TBC guys.

Yoongitten ㅡMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang