13 -Yoongi Si Primadona Sekolah-

1.7K 161 4
                                    

Baru kemarin Sehun pergi sebentar kesana, ada suatu urusan penting yang harus diutusnya. Sehun menitipkan Yoongi pada Irene dan Seulgi. Karena tahu mereka akan memjaga dengan baik Yoonginya.

"Yoon, rasa-rasanya aku pengen dandanin kamu kayak Chaerin Lee itu deh." Irene mendekati wajah mulus Yoongi ingin mempolesinya dengan sedikit makeup.

"Emang Chaerin Lee itu siapa? Kok Yoongi tidak tahu?" tanya Yoongi seperti anak berumur dua belas tahun. Ia akan sangat manja bila didekat Sehun, Irene, dan Seulgi.

"Itu Yoon, artis yang swag itu. Mukanya mirip kamu, sih." sahut Seulgi sambil asik bermain freefire.

"Terlalu cantik. Aku ingin menangis."ucap Irene mendramatisir sampai matanya berkaca-kaca.

"Gini nih kalo serbuk marimas dikasih nyawa. Jadi alay kuadrat." sindir Seulgi bercanda pada Irene.

Ngomong-ngomong mereka itu tinggal di asrama. Seulgi tinggal di asrama katanya ingin menikmati fasilitas wi-fi sekolah. Sedangkan Irene katanya ingin menikmati fasilitas kantin 24 jam.

Untuk apaaa. -Kang Seulgi

Sekarang mereka lagi ditengah-tengah keramaian. Tidak hanya satu-dua laki-laki saja yang menyapa Yoongi. Namun hanya dibalas dengan senyuman manis yang membuat siapa saja akan terpesona.

Kesempatan bagus untuk Jimin, selagi tidak ada pawangnya.

"Ehm Yoongi, nanti kamu ada waktu nggak?" tanya Jimin sedikit basa-basi.

"Nggak tahu, tanya Seulgi atau Irene aja." sahut Yoongi lantas menatap kedua temannya itu.

"Mau ngapain?" tanya Seulgi menaikan satu alisnya.

"Sabar, Jim. Semua ini perlu pengorbanan." batin Jimin.

"Mau ngajakin Yoongi jalan. Masa ngga boleh?" tanya Jimin balik.

"Jalan doang ye, jangan apa-apain. Berani apa-apain gue jamin rambut lo pitak sebelah." sarkas Irene lalu mengajak Seulgi untuk meninggalkan mereka berdua.

"Jadi, kapan?"

"Kapan apanya?" tanya Yoongi bingung. Sebenarnya malas juga meladeni orang satu ini. Sudah sok kenal, sok dekat pula. Tidak ingat dia pernah membuat hatinya sakit dan kembali seakan tak ada apa-apa?

"Jalannya." ucapan Jimin hanya dianggap angin lalu oleh Yoongi. Ia sibuk memandangi bunga sakura berjatuhan di depan sekolah.

"Bagi id line bisa kali." Jimin tak menyerah begitu saja, ia meminta kontak LINE milik Yoongi.

"Ngga punya ponsel." Jimin tahu Yoongi bohong, masa sih tidak punya sedangkan kemarin instagramnya ditag oleh Seulgi?

"Oh gitu. Yaudah, mau makan dulu nggak?" tawar Jimin agar memperlama pertemuan mereka kali ini. Rindu rasanya sudah beberapa lama tidak bertemu.
"Cheesecake, ya?"

"Sip."

***

Yoongi yang kekenyangan serta setengah tertidur, dengan Jimin yang menatap bidadari dari surga yang ada dihadapannya saat ini. Rasanya ingin Jimin mengelus surai hitam lucunya. Namun, ia tahu kalau Yoongi bukan miliknya lagi. Melainkan milik laki-laki berkulit albink bernama Sehun itu.

"Yoongi, yuk pulang. Aku anterin." Jimin tak mau berlama-lama menatapnya. Takut jatuh cinta sebelum waktunya. Ya walaupun sudah jatuh dalam pesonanya sih.

"Nanti dulu, Hun. Yoongi masih kenyang ugh." Yoongi kira ia sedang bersama Sehun, ia kembali lagi menjadi Yoongi polos yang manis tanpa kosakata lo-gue lagi.

"Lucu." tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Jimin mengabadikan momen itu dengan kamera ponselnya.

Grup michin (3)

JiminniePark: Gila gue abis kencan sama Yoongi

Helokiti lovers: pho lu ya?

JiminniePark: gatau. Kayaknya sih iya.

Taesthetic: paanda. Pecokor dasar.

JiminiePark: Yeu gimana ni gue mau pulangin nih anak tapi gatau nomer asramanya berapa.

Taesthetic: ngga nyangka gue punya temen penculik kayak lo tet.

JiminniePark: Sialan, nyesel gua nanya disini dah.
Unfaedah semua.

Jimin kesal. Teman-temannya itu tak membantu sama sekali. Apa harus Jimin culik saja ya?

TBC~

Yoongitten ㅡMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang