Part 10

13 1 0
                                    

araw araw ikaw ang gusto kong kasama
buhay ko'y k-mpleto na tuwing nandidito ka
sa tabi ko o aking giliw di pa din ako makapaniwala

na ang dati kong pangarap ay katotohanan na..........

Alunan lagu tagalog yang menjadi nada dering ponsel ku pun berbunyi, sontak membangun kan ku dari tidur pendek ku. Setelah melihat yang menelfon adalah Kak Fani. Aku pun menekan tombol hijau.

"Halo, Kak Assalamualaikum.... Iya lagi di Kost-an. Iya,,, jatoh kepleset tadi waktu ngepel. Apaa??? Oh, sekarang masih sakit tapi udah gak parah banget. Iya udah minum Paracetamol ama Ibuprofen tadi, jadi udah mendingan. Hahahaha,,, siapa yang jemput tadi? O..oohhhhh... Satpam Kost-an Aku Kak. Kakak kan tau kalo Aku nih Jones Profesional. Iya dari pada Kak Efa banyak tanya ya Aku bilang aja kalo itu tuh, Abang Ku. Uda mulai acaranya Kak? Marah Gak Pak Lurah Aku gak masuk sekarang? Sekali-kali doang kan ini musibah kak, gak direncanain juga. Ya udah ya deh Kak. Maaf ya Kak. Iya Waalaikumsalam."

Suasana di Kantor Ku menjadi kalang kabut karena absennya Aku dalam acara Penilaian. Tapi mau tak mau semua Pegawai yang ada kebagian tugas untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan dinilai. 

"Yah,,, sekali-kali doang Gue gak masuk Pak." Aku berbicara sendiri setelah menutup telephone Ku. 

***

Di Kantor Camat Panam Barat terlihat sepi karena sebagian Pegawai yang akan menilai Perlombaan sudah turun kelapangan, tinggal Pak Camat dan beberapa THL lainnya. 

"Pak,, Bapak gak jadi Ke Kantor Lurah Pasar Minggu? Pak?" Tanya Risa yang saat memasuki ruangan Pak camat. Risa adalah THL Kantor Camat yang tergabung dalam Grup Dewi-Dewi Kecamatan yang membernya harus memiliki tampang dan jiwa fashionista. 

Pak Camat yang sedang sibuk membereskan beberapa berkas nya, menoleh kearah Risa.

"Iya, bentar lagi orang dari Pertanahan baru selesai survei. Oh, Mas Dodi ada diluar gak Ris? Minta tolong siapin mobil."

"Baik, Pak." Risa tersenyum mesem-mesem kearah Pak Camat. Perempuan mana yang tidak akan tertarik dengan pesona seorang Rio Anggara.

Setelah mobil Dinas Camat berhenti di Parkiran depan Kantor Lurah Pasar Minggu, Pak Camat pun memasuki Kantor Lurah. Memiliki postur badan yang ideal dan wajah yang sangat lumayan, membuat Rio menjadi pusat perhatian. Termasuk para Ibu-ibu PKK yang sudah memasuki kepala 4 tidak luput untuk memuji tampangnya.

Setelah memberi salam kepada orang-orang yang telah dilewatinya seperti para tetua dan lainnya, Rio pun mengambil tempat khusus Camat yang telah disediakan dan mulai membuka acara.

Selesainya acara pembukaan, pembagian kelompok penilaian pun dilakukan. Karena tidak tergabung dalam Panitia Penilaian. Rio pun beranjak menuju ruangan Pak Lurah dan sedikit berbincang-bincang dan berkenalan dengan Pegawai Kelurahan Secara khusus. 

"Mari Pak, duduk." Sekretaris Lurah pun mempersilahkan Rio yang sebagai Camat untuk duduk.

Pegawai Kelurahan Pasar Minggu pun bersalaman dengan Rio, minus aku yang lagi pura-pura sakit plus Pak Lurah yang sedang memimpin kelompok penilaian diruangan sebelah.

"Ini, Buk Sekretaris. nya ya? Tanya Rio kepada Ibu Sekretaris yang mempersilahkannya untuk duduk.

"Iya, Pak. Kenalkan nama saya Lina Naori Sekretaris Lurah disini." Buk Lina pun memperkenalkan dirinya."

"Oh, ya. Salam kenal juga Buk Sekr. Maaf waktu kemaren gak sempat kenalan satu-satu sama Pegawai dibawah OPD Kecamatan Panam Barat." Sesal Rio. 

"Iya,gapapa Pak. Sebanyak itu Pegawai gak mungkin kan disalamin satu-satu Pak. Nanti seiring berjalannya waktu akan kenal juga kok Pak." Ucap Buk Lina dengan senyum basa-basinya.

My OirWhere stories live. Discover now