The Portal 2 Part 4

946 84 11
                                    

Halooo~

Aim bek~

Betewe, ini ceritanya.

.
.
.
.
.

"Jadi? Aku pikir kau pintar, Teme?" ucap Naruto dan Sakura hanya menatapnya.

"Anata, kau yakin kau bisa mendapatkan solusinya?"

Sasuke mengangguk. "Kita harus mencari orang-orang aneh ini, dan memaksa mereka untuk membawa kita kembali ke Konoha."

Sakura hanya mengangguk. "Aku merasakan orang-orang aneh mengikuti kita, Sasuke-kun. Aku yakin mereka lah yang menyebabkan ini semua terjadi pada kita."

Naruto menatap Sakura, "Hehhh? Benarkah Sakura-chan?"

Sakura mengangguk. "Kalau begitu, kita harus menangkap mereka secepatnya, dattebayo!"

Sasuke menggeleng. "Kita harus menyusun rencana."

Tiba-tiba, muncul suara Haruka. "Hei~ Kalian sedang apa diluar sini?"

Naruto tersenyum, "Kami akan-"

"-Kami akan menangkap pencuri itu."

Naruto hanya menatap Sasuke bingung.

"Hm... Tapi tidak apa-apa kok. Pencuri itu tidak mengambil apa-apa, untungnya."

Sakura menggeleng, "Kami akan mencarinya, dan memberinya pelajaran. Sekarang, kau pergilah. Kami akan menyusun rencana nya."

Haruka tersenyum manis, "Baiklah! Kalau kalian memaksa."

Setelah wanita itu pergi, Naruto menatap Sasuke dan Sakura dengan bingung. "Kenapa kalian tak memberitahunya tentang hal yang sebenarnya?"

"Baka Naruto! Kalau dia tahu kita akan meninggalkannya, dia akan sedih, bukan?"

"Tapi-"

"Sudahlah, nanti saja kita bicara. Aku pusing."

Sakura pun pergi menuju kamarnya dan Sasuke. Naruto menatap Sasuke, yang hanya mengangguk.

.
.
.

"Kenapa lagi kalian?" tanya seseorang kepada dua bersaudara.

"Dia duluan, kok!"

"Tidak! Kau yang duluan!"

"Stop! Berhenti berbicara, kumohon."

Hening.

"Jadi, bagaimana?"

"Semuanya berjalan sesuai rencanamu." ucap si gadis.

Orang tadi menyeringai. "Bagus."

Hening lagi.

"Awasi mereka terus. Jangan sampai lengah."

.
.
.

"Ken."

Ken berbalik dan menatap istrinya. "Ada apa? Kau terlihat capek."

Haruka memijit kepalanya yang terasa cukup pusing dan sakit. "Hah... Iya. Sepertinya aku harus istitrahat sedikit."

Ken mencium kening istrinya, "Istirahatlah. Biar aku yang mengurus lainnya."

Haruka biasanya akan melawan, tapi kepalanya terlalu sakit untuk berbicara.

Saat ia sampai di kamarnya, ia dengan instan tertidur.

Tak terasa dua jam berlalu, dan Haruka pun membuka matanya. Keringat di dahinya bercucuran.

Mimpi buruk.

"Ibu, aku- Ibu! Ibu baik-baik saja?" Haruko menghampiri ibunya dengan wajah yang khawatir.

"Aku baik-baik saja. Hanya... mimpi buruk."

Haruko mengangguk. "Aku dan Kumiko akan berjalan-jalan sedikit. Di taman dekat sini kok. Apa Ibu mengijinkan?"

Haruka mengangguk. "Tapi jangan sampai terlalu malam. Angin malam tidak baik untuk adikmu, oke?"

Haruko tersenyum dan mengangguk.

Setelah Haruko meninggalkan Haruka sendiri, Haruka kembali mengingat mimpi buruknya.

"Kenapa ada Shikamaru di mimpiku?"

.
.
.

"Shikamaru! Apa kau berhasil menyampaikan pesanmu pada Haruka?" tanya Kakashi.

Shikamaru hanya mengangguk. "Sepertinya dia menganggapnya mimpi buruk..."

"Memang mimpi buruk disini."

Shikamaru dan Kakashi berhasil mengirimkan pesan mereka pada Haruka, dan berharap semoga Haruka mengerti maksud mereka.

Konoha sedang kacau. Dengan hilangnya Naruto dan juga Sasuke, Konoha takut jika hokage mereka tidak akan kembali.

Hinata menenangkan Boruto dan Himawari, dan juga berharap Naruto akan kembali.

Sarada sendiri, tinggal bersama Kakashi dan kadang juga bersama Hinata.

Semua kekacauan ini, semuanya sudah direncanakan oleh si pria bertopeng itu. Dia dan dua anak buahnya yang selalu berkelahi.

.
.
.

"Sasuke-kun? Kau bisa merasakannya?"

Sasuke mengangguk. "Mereka ada disini."

"Membingungkan jika kita tidak memiliki chakra tapi bisa merasakan kehadiran orang lain."

Sasuke mengangguk lagi.

"Bagaimana dengan rencana selanjutnya, Sasuke-kun?"

Sasuke menyeringai, "Kita harus berakting untuk mendapatkan apa yang kita inginkan."

TO BE CONTINUED...

MAAF KALAU PENDEKKK!

Aku buru-buru menulis ini. Mungkin sekitar... Sepuluh menit yang lalu?

Sebenarnya, aku bener-bener lupa tentang cerita ini. Aku tidak tahu harus nulis apa. Jadi kalau berbeda dari chapter sebelumnya, aku minta maaf.

Aku lagi fokus nulis tentang ff BTS, jadi lupa tentang Naruto.

Dan bukannya 'Hiatus', tapi seharusnya 'On Hold'.

Aku masih mau lanjut kok, soalnya ini sudah menjadi tanggung jawabku.

Maaf sekali lagi kalau sudah berbeda ya. Aku benar-benar lupa dengan plot ceritanya, dan bahkan nama karakter-karakternya. Padahal aku sendiri yang buat. --;

Sudahlah, semoga ini bisa membalas utangku, walau hanya sedikit.

Uh... Babai? ^^;

The Portal 2[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang