Bagian 2 : Orientasi Rasa

607 16 0
                                    

Walaupun kita tidak bersama,
Setidaknya aku sudah pernah berfoto bersamamu
.....

Siang yang sangat terik membuat Bara malas keluar rumah. Tapi kalau saja ia tidak keluar rumah, rasanya gatal kaki ini hanya sekadar berdiam saja. Padahal ia lebih menyukai berdiam diri di rumah sambil meditasi dengan kopi dan imajinasi dari penulis hebat yang ia miliki.

Ketika sedang santai di rumah, tidak lama kemudian Neira menelfon Bara untuk mengajaknya keluar rumah dan menemaninya. Secara otomatis ia pun siap menerima ajakan dari Neira. Untuk hal perasaan, ia sangat menyukai sosok Neira. Ia langsung bergegas untuk membersihkan badannya agar tidak terlihat kusam dan memakai parfum sebagai jurus jitu-nya. Walaupun ia tidak tampan, setidaknya ia tidak bau dihadapan ratu dihatinya.

Begitulah cinta sangat lucu kalau kita mengingatnya kembali. Perjuangan untuk mendapatkan hatinya, berkomunikasi sampai subuh, suka hanya bisa dipendam dalam hati, dan kemudian ada tangis ketika patah hati. Bukan di sekolah saja atau ketika memasuki jenjang perkuliahan kita mendapatkan masa orientasi. Tapi mengenal cinta, kita harus merasakan pahitnya perjuangan mengejar dambaan hati. Kalau senior memberikan masa orientasi tujuannya agar menjadi manusia yang kuat, cinta pun juga sama.

Bara pun tiba di rumah Neira dengan motor kusam seperti pemiliknya. Mungkin ia terlalu sibuk sehingga ia tidak ada waktu untuk membersihkan motornya itu. Sementara Neira keluar rumah dengan memakai pakaian yang simple namun tetap cantik, tanpa ada goresan make up di wajahnya. Lalu mereka berdua pergi, Setelah melakukan perjalanan hampir 30 menit, Bara baru sadar kalau Neira tidak bilang kalau ia ingin kemana, yang membuat Bara menjadi bingung. Kemudian Bara pun langsung menanyakannya.

"Ga tau ah kemana. Terserah kamu deh mau kemana. Yang penting gak bikin mumet. Pusing aku sama Gema. Sekalinya kasih kabar, dia cuma marah-marah gak jelas dan gak nge-read lagi".

"lagi sibuk kali dia".

Dengan muka ketus Neira menjawab, "sibuk apaan? Dia kebanyakan nongkrong sama teman-temannya".

Setelah menghadapi teriknya matahari, lalu mereka berdua ke mall di Jakarta dan bara langsung menuju ke Fun World sambil menikmati ice cream. "Aku Mc.Flurry, ya". Mereka berdua tampak seru menikmati permainan dan Bara dengan segala kekonyolannya membuat Neira sedikit melupakan Gema.

Andaikan Gema memilih untuk memutuskan hubungannya dengan Neira, Tidaklah mudah bagi Neira melupakan Gema yang sudah berpacaran cukup lama yaitu 6 tahun lamanya. Karena tidaklah mudah melupakan setiap kenangan yang terlibat didalamnya. Bukan sosoknya.

Orientasi rasa yang membuat kita untuk tetap tegar melihat pasangan yang lebih dulu bahagia daripada kita. Kadang merasa terlalu bodoh untuk menjilat ludah sendiri untuk bilang kalau kita benci kepada sosok yang sudah menyakiti kita. Kita tidak bisa menjadi seseorang yang munafik, untuk tidak berkata rindu meskipun kita sudah terlanjur membencinya. Kadang patah hati tidak sebercanda itu. Mewakilinya lewat quotes dan lagu-lagu yang kita upload di instastory rasanya kurang mewakili perasaan kepadanya agar dia peka. Nyatanya, itu hanya memperburuk suasana seperti kita pura-pura bahagia di instastory , padahal kita masih stalking akun mantan.

"Eh iya, instagram kamu apa, Bar? Mau aku tag hehehe..."

Senja yang cantik pun datang menyelimuti disela-sela awan kota Jakarta. Sepertinya Bara ingin mengungkapkan kalau ia suka kepada Neira. Tapi ia harus berfikir jutaan kali karena Neira dan Gema belum mengakhiri hubungan mereka. Apalah daya Bara yang hanya bisa memendam saja perasaannya itu.

Bahasa Dua Mata : Destinasi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang