Salma masih terus menghubungi No Reza. Tapi masih tak ada jawaban,seperti nya Reza sengaja tidak mengangkat pangilan dari Salma. Salma khawatir dengan Reza,apakah kejadian kemarin membuat Reza menjadi tidak masuk sekolah.
Salma menyandarkan punggung nya di sandaran kursi taman. Setelah jam pulang sekolah, Salma tidak pulang terlebih dahulu. Sebelum nya ia sudah mengabari Bara kalau dia akan pulang terlambat.
Sebenarnya. Tadi, Wulan mengajak nya untuk pulang bersama,tapi Salma menolak.
"Salma"
Salma menoleh dan ternyata yang memanggil nya tadi adalah Fahri "lo,kok disini?" Tanya Salma membenarkan posisi duduk nya.
Fahri tersenyum samar "kebetulan lewat sini. Lo,dari tadi belum pulang kerumah?"
Salma mengangguk paham "males dirumah. Mama lagi sibuk di butik"
Fahri tau kalau Salma berbohong. Sebelum nya,ia sudah mendengar percakapan nya dengan Sity waktu di koridor. Kalau Salma akan pergi kerumah Reza "ikut gue deh. Daripada lo diem disini aja" kata Fahri beranjak berdiri
"Kemana?"
"Udah ayok ikut aja" Fahri menarik lengan Salma dan berjalan menuju kedai Eskrim yang ada di Taman.
****
"Za. Tadi Salma nanyain lo mulu" Ujar Dimas yang asik mencomot camilan di tangan nya.
Reza yang masih memandang langit kamar Dimas tak merespon. Fikiran nya masih melayang-layang,ia tidak tahu kenapa hidup nya seperti ini. Kehidupan yang sangat jauh berbeda dengan teman-teman nya.
Dimas mendengus sebal karna omongan nya tadi tidak di respon sama sekali oleh Reza. Akhir nya Dimas mengambil bantal yang ada di samping nya dan melempar ke arah wajah Reza.
Bukk
"Sialan,lo" ucap Reza mengerjap kan mata nya
Dimas terkekeh "abis nya,lo ngelamun mulu dari tadi"
Reza menggaruk tengkuk nya. Ia beranjak dari tidur nya dan duduk di kursi belajar Dimas "Gue bingung,dim"
"Bingung kenapa? Soal bokap? Atau soal nyokap?" Cecar Dimas
Reza menggigit bibir bawah nya, Ia diam untuk berfikir sejenak "gak habis fikir aja gue,sama mereka"
"Gue kasih tau,ya. Orang tua lo itu kerja buat siapa? Buat elo kan. Lo bisa sekolah,lo bisa makan,lo bisa beli apapun. Itu pake duit nya siapa? Orang tua lo" jelas Dimas panjang lebar
Reza menyipitkan mata nya. Sejak kapan cowok penggila club liverpool ini sangat pandai menasehati. "Gak gitu,dim. Gue cuma mau waktu luang mereka aja"
"Kalo gitu. Lo sekarang balik kerumah deh,ngomong baik-baik sama nyokap-bokap lo. Gue yakin mereka mau dengerin uneg-uneg,lo"
"Lo ngusir gue?" Tanya Reza sarkas
Dimas mengehela nafas berat "gak ngusir bego. Terserah,lo deh. Gue gak tau gimana lagi mau bantuin elo" kata Dimas menyerah
Reza berjalan mengambil jaket yang tersampir di gantungan kamar Dimas. Memakai nya lalau berjalan keluar kamar.
"Mau kemana,lo?" Teriak Dimas dari dalam kamar,tapi Reza tak menjawab.
****
"Kok,lo tau gue suka eskrim?"
"Insting, aja" Jawab Fahri enteng
"Oo. Jadi sekarang seoarang Fahri udah pinter ngeramal,ya?" Ejek Salma
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Cinta (I Hate You I Love You)
Novela Juvenil(Part 23 di private. Silahkan follow terlebih dahulu jika ingin membaca) Aku menyesal telah membencimu,kini aku menanggung resiko untuk jatuh cinta dengan mu. Benar kata orang, jangan terlalu membenci seseorang nanti kau bisa jatuh cinta dengan nya...