"Yaudah nanti jalan pulang aku mampir ke toko biasa ya sayang"
"Ada lagi gak yang mau di pesen tuan putri? hehe"
"Tapi nanti kamu kirimin gambarnya ya sayang, takutnya aku salah beli"
"Oke, see you.."
Obrolan di atas bukan berasal dari salah satu scene film romantis, melainkan seorang laki-laki bernama Juno yang sekarang sedang sibuk senyum-senyum sendiri sambil menatap layar ponselnya.
"Kebiasaan banget suka ceroboh. Di suruh kirimin gambar pesenan barang, malah fotonya sendiri yang di kirim. Gemes banget lagi, bikin kangen aja"
Padahal baru sekitar setengah jam yang lalu dia pamit dari rumah sebelum akhirnya terdampar di tempat yang di penuhi mahluk aneh ini, tapi bilang 'kangen' seolah berabad tidak ketemu.
Selesai membalas pesan dari Airin, Juno memutuskan untuk kembali masuk ke dalam, tapi langkahnya berhenti di depan pintu dan mulai memperhatikan isi kekacauan ruangan tersebut.
Dari yang paling ujung, ada Brian yang sedang sibuk dengan kertas dan penanya. Seperti biasa tidak mengenal tempat. Jika inspirasi datang tanpa di duga-duga, kosan yang super berisik pun bisa jadi ruang tersendiri baginya untuk menulis lirik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebelahnya nampak Jae dengan wajah yang hampir putus asa, masih berusaha membujuk Wara untuk di jadikan partner main PS.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayo dong sekali aja"
"Gue masih ada tugas kampus Jae, lo gak usah reseh. Lagian biasa juga maen sama Brian kan lo"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
