Akhir-akhir ini, Herin jarang berangkat dan pulang bersama Mark.
Karena Mark anggota OSIS, dan OSIS sekarang lagi sibuk-sibuknya mengurus acara pensi sekolah.
Jadi, Herin berangkat-pulang dijemput Johnny.
Sedikit merasa kehilangan sebenarnya.
Tapi Herin sadar diri, Mark lebih sibuk darinya. Gadis itu tidak bisa apa-apa selain menunggu tugas Mark selesai dan akhirnya pemuda itu bisa menemaninya kembali.
Jujur, permintaan Mark 4 hari yang lalu masih terngiang di pikiran Herin.
"Semoga kakak bisa terus sama kamu, rin."
Herin jadi senyam-senyum sendiri dibuat.
Lucy dan Ning Ning yang tidak tahu kenapa dengan temannya ini hanya bisa diam sambil berspekulasi.
apa yang membuat Herin senyum dari tadi pagi sampai sekarang.
Mereka bertiga di kantin dan Herin masih belum berhenti senyum.
"Rin, lo kenapa dah?" Ning Ning akhirnya bertanya. bibir gadis berponi itu sudah gatal karna berspekulasi saja tidak membuatnya puas.
"Hah? Apanya yang kenapa? Aku gapapa, kok." tapi tak lama kemudian, Herin kembali tersenyum..
Lucy menoleh kearah Ning Ning, "pasti karna kak Mark," bisiknya kecil.
"Mungkin juga." balas Ning Ning tak kalah kecil.
Mereka diam. sampai akhirnya segerombolan pemuda datang menghampiri meja ketiga gadis yang sedang makan ini.
"Eh, ada Lucy."
Yoon Sanha, XI IPA 4 tersenyum, menunjukkan giginya yang terbalut behel bening.
Lucy cuma bisa menatap datar tetangganya itu.
Selain Sanha, ada juga Arfan Renjun, sepupunya Ning Ning. dan juga anak XI IPA 4 lainnya seperti Ali Jeno Alfarizi, Jaemin Dirgantara dan Xavier Adnan haechan.
Herin kenal 5 kakak kelas di depannya ini karna Ning Ning.
Kadang Renjun ikut makan bersama mereka bertiga, dan keempat teman Renjun ikut nimbrung.
"Udah kek, kak, lo pergi dana!" usir Ningning pada Renjun.
"Dih ngusir," Renjun berdecak.
Sementara Herin dan Lucy hanya bisa diam memperhatikan.
Teman-temannya Renjun akhirnya pergi, begitu juga dengan Renjun.
Herin berdiri dari kursinya dan membenarkan rok sekolah miliknya.
Ning Ning membenarkan rambutnya sembari mengambil sampah Snack yang sudah tidak ada isinya.
Gadis berponi itu mengangkat kepalanya, menatap lurus ke arah herin.
Bukan, bukan Herin. Tapi hal yang ada di belakang Herin.
Mata Ning Ning sedikit membulat, "Eh, Rin!"
Herin mengangkat kepalanya, "kenapa?"
Lucy yang tadi sedang minum ikut mengangkat kepalanya dan menatap Ning Ning.
"Kak Mark." kata gadis itu pelan.
senyum Herin mengembang, "Dimana?" tanyanya sumringah.
Gadis itu mengikuti arah pandang Ning Ning.
Herin memutar badannya.
senyuman gadis itu memudar dengan seketika.
Di sana ada Mark yang sedang berjalan bersama gadis lain.
ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
11:11 ㅡmark herin [✔]
Fanfiction"katanya kalau make a wish pas jam 11:11 bakal dikabulin. kakak mau make a wish apa?" "semoga kakak bisa terus sama kamu, Rin." ©2018, nctsmylife