Terik marahari yang sangat membuat seorang pemuda memilih duduk bersantai dikursi panjang dibawah pohon rindang taman kampus. Sesekali ia memejamkan mata merasakan sejuknya angin yang sepoi-sepoi menerpa wajah tampannya.
Ia tak menyadari jika ada seseorang yang mengambil duduk disampingnya.
"Hay...?". Sapa gadis cantik berambut ombak itu.
Deg
Suara itu, suara yang terakhir ia dengar dua tahun lalu. Raditpun menoleh dan benar gadis itu sudah ada depannya. Ia menelan ludahnya dengan susah payah.
"Laura ?".
Gadis itu mengulum senyum menggodanya pada pria itu, sesekali tangannya menempel pada bahu Radit.
"Ya ini aku Radit ! Kenapa kau terkejut, seperti melihat hantu saja !!". Katanya namun tangannya masih tetap bertengger disana."Apa yang kau lakukan disini ?". Radit mengerutkan dahinya.
"Ini kampusku Radit dan kau melarangku untuk datang ke kampusku sendiri ?".
"Apa ??". Radit merasa terkejut, ia masih ingat dua tahun lalu meninggalkan Jakarta untuk melupakan masa lalunya bersama Laura, namun mengapa sekarang malah menjadi satu kampus.
"Kenapa hemm ? Aku tau kamu pergi ke Aussie dulu untuk menghindari aku kan ? Mungkin kita berjodoh Radit buktinya Tuhan mempertemukan kita kembali !!". Laura mengusap pelan wajah Radit namun langsung ditepis olehnya.
Radit bergeming ia pun hendak beranjak dari sana, namun sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya membuat ia mau tak mau harus menoleh.
"Kau sudah berubah, kenapa kau bersikap dingin kepadaku ? Aku ingin kita memperbaiki semuanya ? Setidaknya untuk hari ini, biarkan aku bersamamu dan menjelaskan semuanya!!". Laura tetap dengan senyum menggoda Radit. Entah kenapa Radit tak bisa menolak permintaan Laura. Padahal rasa sakit hati dua tahun lalu tetap berada pada tempatnya dengan rapi.
Mereka berjalan ke kantin melewati koridor kampus, semua mahasiswa memperhatikan mereka.
Disisi lain Hellena sudah berada dikantin bersama keempat temannya, Rara, Sisil, Daniel dan Rifky.
"Eh Radit dimana guys ? Kok gak kelihatan batang hidungnya, padahal udah gue pesenin makanan nih ?". Seperti biasa cerocos Hellena menghilangkan keheningan.
"Tau tuh anak dari tadi gue juga nyariin dia, gue kira lagi jalan sama lo Hell ?". Rifky yang clinguk-clinguk.
"Lha itu anak udah datang, what kenapa sama dia ?". Daniel terkejut melihat Radit yang ke kantin bersama Laura.
"Apanya yang kenapa ?". Hellena yang lagi asik makan mendongak mencari sang suami.
Dalam hatinya kenapa Radit bisa kenal tuh cewek ? Apa mereka saling mengenal ? Bukannya Radit baru masuk kampus ini dua bulan lalu, lha kok bisa kenal tuh cewek ?.
Hellena menghampiri meja Radit dan Laura yang bersebelahan dengan mejanya.
"Radit aku sudah pesenin makanan nih buat kamu !". Hellena menyodorkan semangkok mie ayam pada sang suami.
Ketika Radit mau menerimanya, tiba-tiba Laura menepisnya.
"Eh anak kemaren sore, lo gak lihat Radit sama gue, ya udah biarin gue aja yang pesenin makannya". Laura berdacak pinggang menatap Hellena dengan tatapan sinis.Hellena yang merasa tersinggung ia pun tak kalah tinggal diam.
"Lo itu yang apa-apaan, Radit itu suami gue jadi wajarlah gue yang nyiapin, emang lo siapanya hah ?"."Apa suami ?". Laura menunjuk pada Radit dan Hellena secara bergantian.
"Radit tolong jelasin sama aku, cewek alay ini bercandakan ngomong kayak gitu ?".Radit angkat bicara.
"Iya, memang aku sudah menikah dengannya satu bulan lalu". Namun masih tatapan datar dan sulit dibaca."What ?? Kamu nikah sama kecebong kemaren sore ini ? Apa gak salah ??" Laura memperhatikan Hellena dari atad sampai bawah dan senyum sinis diujung bibirnya.
"Apa lo bilang kecebong kemaren sore, lo pikir gue anak kodok gitu, eh lo dicari tuh sama om-om dicafe yang biasa tempat lo nongkrong". Hellena sudah tersulut amarah.
"Hellena diam...berisik tau nggak ?". Radit dengan nada membentak Hellena.
Hellena yang merasa dibentak matanya berkaca-kaca. Baru kali ini Radit membentaknya. Namun Laura masih tersenyum dengan bangganya. Akhirnya Hellena pun bangun dari duduknya dan membawa kembali semangkok mie ayam yang belum Radit makan. Tiba-tiba ada seseorang yang menyambar mie ayam itu dan mengambil duduk disamping Hellena.
"Ini buat kakak saja ya, kakak belum makan nih kan sayang kalau gak ada yang makan ?". Semi datang dan langsung menyantap mie ayam itu dengan lahap.
Hellena yang melihat itu hanya tertegun, ia akui Semi adalah orang yang mampu membuat Hellena merasa nyaman. Apalagi pria itu sudah banyak membantunya dalam hal apapun. Seperti sekarang Semi mencoba menghibur Hellena untuk tidak bersedih gara-gara sikap Radit.
"Kakak ?". Ucap Hellena lirih dan hampir tak terdengar.
"Memangnya kenapa, dari pada kamu buang kan sayang, mending buat kakak aja !!". Semi masih memasukkan mie dengan sumpit ke dalam mulutnya yang penuh.
Senyum sumringah kembali terlihat diwajah cantik Hellena. Sedangkan Radit yang menyaksikan itu dibuat geram lalu pergi meninggalkan meja yang ditempati Hellena dan Semi, diikuti Laura dibelakangnya.
*****
Radit masih diam membisu, meskipun Laura sedari tadi menggodanya dengan senyuman dan nada bicara yang dibuat-buat.
"Kau mau bicara apa memangnya hah ?". Sesekali menyeruput minuman yang sudah ia pesan. Mereka kini berada di cafe cukup terkenal di jakarta.
"Maafkan aku Radit, waktu itu aku terpaksa menerima Semi karena hanya dia yang bisa membantu aku, sedangkan perusahaan milik papamu sedang mengalami masalah besar, aku terpaksa melakukannya Radit, aku terpaksa hiks hiks...". Laura mengeluarkan air mata buaya yang dibuat-buat agar Radit mempercayainya.
"Apa kau serius ?". Dan hanya dijawab oleh anggukan Laura.
Radit mendekati Laura dan memeluk tubuh gadis itu, entah perasaan yang hilang dulu tiba-tiba datang kembali. Kemudian ia mendongakkan wajah Laura dan menghapus air matanya dengan ibu jarinya.
"Radit aku ingin kita memperbaiki hubungan ini lagi, aku masih mencintaimu !". Rengeknya dan tangannya masih bergelayut saat Radit menyetir.
"Aku tidak bisa Laura, bagaimana dengan Hellena aku sudah menikah dengannya ". Jawab Radit ragu-ragu.
"Bukankah kau bilang sendiri jika kalian menikah hanya dijodohkan tanpa ada rasa cinta satu sama lain, lalu apa susahnya ceraikan saja dia ?". Laura mencoba untuk mempengaruhi Radit.
"Apa kamu bilang ceraikan ? Tidak semudah itu Laura, dan dia gadis yang baik aku tidak tega jika harus menyakitinya ". Radit menundukkan kepalanya, entah memikirkan jika ia akan menceraikan Hellena itu sangat berat, rasanya ia tak sanggup berpisah dengan gadis yang sudah ia nikahi selama sebulan terakhir. Ia akui sejak kejadian malam itu, ia tanpa sengaja mencuri ciuman pada Hellena, ada sedikit rasa dalam hatinya, entah itu rasa cinta atau rasa lain.
Setelah mengantar Laura pulang ia pun menuju rumahnya. Takut Hellena menunggunya pulang karena lupa memberi kabar jika ia akan pulang terlambat.
Bersambung....
-------------------------------------------------------------
Sampai disini dulu ya reader..
Ada yg penasaran gak sih sama kelanjutannya..
Vote dan komentUpdate : 22 - 04 - 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay By My Side
Romance"Tidak...ini tidak mungkin kak hiks hiks " "Apanya yang tidak mungkin, kau wanita yang sudah bersuami jadi wajarlah kalau kau hamil !!" Ucap Kevin sambil memeluk erat Hellena. "Tapi...bagaimana dengan nasib calon anakku nanti....." ...