PART 15 : Kehidupan Baru (1)

257 18 0
                                    

Happy Reading

Matahari mulai menampakkan sinarnya dengan terang. Semua orang sudah sibuk dengan kegiatan mereka di minggu pagi ini. Tapi hal itu tidak berlaku bagi sepasang pengantin baru yang masih asik tidur dengan selimut tebal yang menyelimuti mereka.

Dirumah keluarga Wijaya, dilantai bawah semua orang sudah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Kakek Radit dan Rano membaca koran dihalaman belakang sambil menikmati secangkir kopi. Sedangkan Wulan dan Sumi asisten rumah tangga yang sudah bekerja hampir 10 tahun dikeluarga wijaya sibuk menyiapkan makanan.

"Oh ya Sum, kamu lihat Radit sudah turun belum ??" tanya Wulan.

"Belum Nya, mungkin bangunnya kesiangan gara-gara semalem lembur Nya!!" jawab Sumi tanpa rasa sungkan sedikit pun membuat Wulan tersenyum sendiri mendengar perkataan Sumi.

"Iya kamu benar Sum, ya sudah cepat sajikan makanannya !!"

"Baik Nya ".

"Oh ya Nya, non Hellena itu cantik ya baik lagi, orang supel deh Nya cocok sama den Radit yang ganteng." cerocos Sumi.

"Iya Sum, sebelum Radit menikah aku sudah mengenal dia dari dulu, malahan dia salah satu primadona kampus, tapi ia tidak sombong, apalagi banyak cowok-cowok yang mendekatinya tapi selalu ia tolak, karena ia tau kalau sudah dijodohkan." tambah Wulan yang sibuk dengan makanan yang ada dimeja makan.

"Oh gitu Nya, ya sudah saya mau kebelakang dulu". Wulan hanya menjawab dengan anggukan saja.

******

Hellena mulai menggeliatkan tubuhnya, ia mulai mengerjapkan matanya mengamati ruangan sekitar, melihat langit-langit kamar itu. Ketika Hellena menoleh mendapati Radit memeluk pinggang rampingnya dalam satu selimut, membuat Hellena terkejut bukan main.

"Aaaarrrgggghhh". Teriak Hellena yang membuat Radit terbangun.

"Kamu kenapa sih teriak-teriak...berisik tau gak ??" Radit mencoba bangun.

"Seharusnya aku yang tanya, apa yang kamu lakuin hah? Bukannya aku tidur sofa ya tadi malam ??" Hellena menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Mungkin tadi malam kamu berjalan sambil tidur, makanya bisa tidur disini, sudah ah aku mau mandi !!" Radit berjalan ke kamar mandi meninggalkan Hellena yang masih bingung dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Dikamar mandi Radit menatap kaca wastafell, entah mengapa berada didekat Hellena ia merasa nyaman, ya meskipun dibilang pertemuan yang cukup singkat, tapi memang Radit akui Hellena sangat cantik meskipun kadang ia sangat cerewet, tapi itu semua yang membuat Hellena semakin unik. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu yang membuat Radit sadar dari lamunannya itu.

"Tok...tok...tok"
"Radit cepetan donk, aku udah kebelet pipis nih?" teriak Hellena.

"Ya bentar bawel?? " duh aku tadi mikirin apa sih? Nggak-nggak aku boleh mikirin cewek aneh itu, lama-lama bisa gila ini aku.

Hellena yang dikamar cekikikan sendiri.
"Rasain aku kerjain, makanya jangan macam-macam sama aku, emang enak??"

Setelah beberapa menit pintu kamar mandi terbuka. Radit keluar kamar mandi hanya melilitkan handuknya dipinggang tanpa baju yang menempel ditubuhnya, Hellena yang sedang duduk ditepi ranjang mencoba memalingkan wajahnya, karena baginya baru kali ini ia melihat tubuh pria telanjang dada seperti yang dihadapannya sekarang. Ia sangat malu sebenarnya lalu ia mencoba menutupi kegugupannya itu menuju kamar mandi.

Setelah Hellena menyelesaikan ritual mandinya ia berjalan ke meja rias, memoles sedikit wajahnya dengan make up, memakai sedikit lip gloss dibibir mungilnya dan rambutnya yang basah dibiarkan terurai menambah Hellena semakin terlihat cantik.

Radit dan Hellenapun menuruni anak tangga, menuju meja makan. Disana semua orang sudah menunggunya, kakek Sofyan, Rano dan Wulan sudah berada di meja makan. Melihat Radit dan Hellena datang semua orang tersenyum sendiri-sendiri. Membuat Hellena yang baru pertama kalinya berkumpul bersama keluarga Wijaya merasa sangat canggung.

"Ehem...duh yang pengantin baru...jam segini baru bangun!!" Rano menatap putra dan menantunya menahan tawa.

"Papa tuh apa-apaan sih...tuh lihat Hellena jadi malukan??" Wulan menyenggol lengan Rano.

"Hellena sini sayang..!!" Wulan menarik kursi untuk Hellena.

"Maaf ya ma Hellena bangunnya kesiangan jadi gak bisa bantu mama, coalnya Hellena capek banget !!"

"Radit kamu apakan istrimu sampai dia kecapean seperti itu, pelan-pelan donk, bisakan main cantik??" Rano menahan tawa menatap Radit tanpa ekspresi.

"Papa itu ngomong apaan sih, Radit sudah lapar ini !!" mencoba menghindar dari topik yang membuatnya sangat malas.

"Sudah kamu jangan sungkan-sungkan ya sayang, anggap ini seperti rumahmu sendiri ". Wulan mencoba meyakinkan Hellena yang pipinya merona.

"Iya ma ".

Merekapun sarapan bersama menikmati hidangan yang sudah tertata rapi disana. Ditengah-tengah makan kakek Sofyan membuka pembicaraan.

"Ngomong-ngomong kalian sudah bikin cicit belum buat kakek!!" tanya kakek Sofyan yang sontak membuat Hellena tersedak.

"uhuk...uhuk!!"

"Duh pelan-pelan dong sayang makannya??" Wulan sambil menyodorkan segelas air putih ke Hellena.

******

Sarapanpun selesai semua sedang duduk disofa ruang tengah. Nampak Rano sibuk dengan map berisi berkas-berkas penting perusahaan. Hellena dan Wulan yang baru selesai merapikan dapurpun ikut bergabung.

"Oh ya dit kamu gak ambil cuti bulan madu??" Rano memulai pembicaraan.

"Enggak pa, kan Radit baru kerja masak udah ngambil cuti, gak enak sama yang lain!!"

"Ya gak masalah, nanti biar papa yang atur selama kalian bulan madu!!"

"Itu bisa diatur pa sekarang Radit mau kerja dulu, Hellena juga lagi banyak tugas kuliahnya, iya kan sayang??" Radit mengedipkan matanya ke arah Hellena untuk berpura-pura.

"Iya pa yang dibilang Radit itu benar!!"

"Ya sudah kalau kalian tidak mau bulan madu ya gak apa-apa, asal cepet kasih papa cucu, rumah ini terasa sepi!!"

"Tapi kita sedang menunda memiliki momongan pa karena Hellena ingin fokus pada kuliahnya!!" Radit mencoba mencari alasan.

"Memangnya kenapa, toh banyak wanita yang sudah punya anak juga bisa kuliah, asal bisa membagi waktu saja, ayo kalian bikin cucu yang banyak biar rumah ini semakin rame!!" kakek Sofyan membuat semuanya tertawa terkecuali Radit dan Hellena yang dibuat canggung dengan topik obrolan mereka saat ini.

"Oh iya dit bagaimana rumah kalian sudah jadi??"

"Rencananya hari ini aku akan mengajak Hellena untuk melihat supaya dua hari ke depan bisa langsung pindah kesana ma??"

"Baguslah...agar kamu bisa mandiri, tapi sebenarnya mama masih pengen sama Hellena, kamu udah pindahan aja?? "

Maafkan Radit ma, Radit udah bohongin mama. Sebenarnya Radit pindah supaya tidak satu kamar lagi sama Hellena, bagaimanapun juga aku nggak mungkin ngelanggar perjanjian yang sudah aku buat. Biarlah orang menilai aku jahat yang pasti aku tak ingin melihat mama sedih, batin Radit.

(。・ω・。)(。・ω・。)

Udah nikah tuh bang Raditnya....
Yuk jgn lupa vote dan koment...
Maaf jika banyak typo dimana-mana..

Follow @Vhivie93

Update : 23 - 01 - 2018

Stay By My SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang