Tak lama kemudian dokter itu keluar dan sedikit menurunkan dahinya, ketakutanku langsung memuncak saat itu juga. Sebelum dokter mengatakan selang beberapa waktu ada seorang lelaki datang menanyakan kabar seorang perempuan yang terbaring itu.
Begitu paniknya dia dengan seseorang yang ada di dalam, entah mengapa jantungku kian berdegup kencang saat itu juga. Saat itu juga aku melihat ketulusan laki-laki itu pecah air matanya.
"Dokter, apa yang terjadi dengan tunangan saya?"
(Tunangan? Yakin?) hatiku seakan tak percaya orang yang berharga di mata lelaki yang membuat degupan jantung tak menentu.
"Pasien mengalami cidera otak dan begitu banyak kehilangan darah, kebetulan juga stok darah yang sama habis."
"Bagaimana ini, golongan darah saya AB sedangkan dia O."
Laki-laki itu kebingungan dan aku mulai mencoba mendekatinya namun lagi-lagi Renita mengganggu hariku yang tak pernah ada kata terlambat.
"Apa lagi sih lo ganggu aja?"
"Uluh kayak kesetrum aja aku, dapat judesanmu... haha...."
"Sudah lah jangan ganggu gue, gue lagi pusing ini."
"Kenapa sih Dan? Cerita sama aku, siapa tahu aku bantu."
Aku menceritakan apa menimpa tadi, seketika itu juga dirinya langsung meminta sopir untuk memutar balik dan tak jadi holiday. Entah mengapa tak biasanya Renita seperti itu.
Kebetulan dia datang menemuiku di lobby rumah sakit, dan menceritakan ulang dari awal sampau akhir kejadian itu. Awalnya dia ingin memberitahu ke papa dan mama.
"Udah jangan di pikirkan, kamu gak salah kok. Dianya aja yang nylonong gitu aja."
"Udah deh, gue yang salah. Gimana kalau nanti dia mati? Terus gue masuk bui? Haduh jantungku...."
"Udah lah ingat juga kondisimu, nanti kalau papa dan mama tahu kondisimu makin runyam lagi. Terus gimana apa yang bisa aku bantu?"
"Gue butuh teman untuk mendonorkan darah untuk dia, please temani gue ya."
"Tapi gimana dengan papa dan mama jika menanyakan hal ini, kenapa kita gak balik?"
"Bilang aja reunian kek atau apa."
YOU ARE READING
PUDAR SENJA
RomanceSENJA sering di kaitkan dengan pesona alam yang tak jarang banyak yang mengabadikan sebuah moment yang berlangsung selama 30 menit saja. Kisah yang teringkas dalam antalogi cerpen bertema PUDAR SENJA memberikan makna tersendiri dalam menyuguhkan pes...