Sehun tidak tahu apa yang terjadi pada Lisa selama ia berada di London. Tapi Sehun jelas merasa bahwa ada perubahan yang terjadi pada tunangannya tersebut. Perempuan yang sudah menjalin hubungan bersamanya selama lima tahun belakangan ini tidak seceria biasanya. Ia lebih banyak diam dan sibuk dengan dirinya. Berbeda dari Lisa yang biasanya sangat ceria dan clingy.
Perempuan yang kini duduk di hadapannya ini terlihat distant sekaligus dekat. Sehun tidak bisa memilih kosa kata yang tepat untuk menggambarkan Lisa saat ini. perempuan itu masih memiliki ciri khas sifat dan sikapnya, namun untuk beberapa hal, ia juga terasa berbeda.
Dinner mereka berdua malam ini pun terasa berbeda. Jika Lisa yang biasanya akan selalu mengajaknya berbicara tentang apa pun, kini perempuan itu justru banyak diam. Ia tidak berinisiatif untuk memulai percakapan terlebih dahulu seperti biasanya. Namun di saat yang sama Lisa tetaplah perempuan yang sama yang selalu menampakkan senyuman cerahnya jika bersamanya.
Sehun memandang Lisa yang kini tengah sibuk memotong sajian daging di piringnya dengan pisau dan garpu. Perempuan itu tetap terlihat tenang dan anggun, seperti Lisanya yang biasa. Sehun tidak tahu apakah kata anggun patut untuk digunakan ketika perempuan itu memasukkan potongan dagingnya ke dalam mulutnya. Tapi itulah apa yang dilihat Sehun saat ini. Aura yang dimiliki Lisa jelas luar biasa. Dan Sehun cukup berbangga diri karena perempuan yang tak bisa membuatnya berhenti memuji itu adalah tunangannya, calon istrinya.
Pemikiran tersebut secara tak sadar membawa sebuah senyuman kecil pada bibir Sehun. Ah rasanya ia ingin segera menikahi Lisa.
"Kau terlihat bahagia, apa yang membuatmu tersenyum secara tiba-tiba?" suara lembut Lisa memecah lamunan Sehun barusan. Perempuan itu kini beralih untuk menyesap wine yang tadi dituangkan Sehun untuknya.
"You and the thoughts of our upcoming marriage." Sehun menjawab seadanya. Karena memang itu yang berada di kepalanya saat ini.
Sehun tidak yakin dengan matanya, tapi ia rasa ia baru saja melihat gadis itu menegang di balik gelas wine yang ia genggam meskipun hanya sedetik. Namun senyuman simpul yang kemdian timbul di bibir Lisa membuatnya mengenyahkan pikiran tersebut. Ah, ia pasti hanya berhalusinasi.
"We haven't even talked about that, tho." Lisa menyahut. Perlahan, ia meletakkan gelas wine yang ada di tangan kanannya ke atas meja. Kemudian jemari telunjuknya membuat gerakan memutar dengan menelusuri bibir gelas tersebut. Membuat kedua mata beningnya terfokus pada gerakan jarinya.
"Karena aku ingin kau menyelesaikan pendidikan mastermu terlebih dahulu. Aku tidak ingin membebanimu dengan pernikahan kita selama kau masih kuliah di London." Sehun berujar jujur. Hal itu memang alasan mengapa ia dan Lisa belum melanjutkan hubungan mereka ke jenjang berikutnya. "Tapi ayah dan ibu tetap ingin bertemu denganmu untuk membicarakan mengenai pernikahan kita." Sehun melanjutkan, merujuk pada kedua orang tuanya yang juga sudah seperti orang tua Lisa sendiri.
"That's why your mother called you at 2 in the morning?"
Pertanyaan yang keluar dari bibir Lisa kali ini membuat Sehun menegang. Ia tahu benar yang Lisa maksud adalah panggilan yang diterimanya kemarin. Dan Sehun tahu benar, yang meneleponnya jelas bukan ibunya, melainkan Yeri.
Kikuk, Sehun menggumamkan 'ya' sebelum kemudian meraih gelas wine dan menyesapnya. Berusaha mengenyahkan perasaan bersalah yang bersarang di dadanya. Ia merasa sangat bersalah pada Lisa yang kini masih menatapnya dengan senyuman polosnya. Perempuan di hadapannya ini tidak memiliki kekurangan apa pun, namun ia masih tidak bisa menjaga kesetiaannya pada Lisa.
"Ten?"
Sehun mendongak saat sebuah nama asing keluar dari bibir Lisa. Dilihatnya perempuan itu kini sudah berdiri dan berpelukan singkat dengan laki-laki yang asing di matanya. Pelukan keduanya tidak berlangsung lama, namun tangan laki-laki bernama Ten tersebut masih berada di pinggang Lisa. Begitu juga tatapan mata lekat yang diberikan Ten pada Lisa membawa rasa cemburu tersulut di dalam dadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
infidélité
Fiksi Penggemar[C O M P L E T E] - Private mode I'm well aware that I can always win you back. The question is, do I really want you back? Another Sehun-Lisa Story.