Epilog

7.9K 762 230
                                    

Saran aja, sembari baca sembari dengerin lagu ini karena inspirasinya emang dari lagu ini

Saran aja, sembari baca sembari dengerin lagu ini karena inspirasinya emang dari lagu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun tahu apa yang ia lakukan kini salah. Tidak seharusnya ia membawa Yeri kembali dalam dekapannya setelah berjanji pada Lisa untuk melepaskan perempuan ini. Sehun tahu bahwa ia bisa saja kehilangan kepercayaan Lisa jika tunangannya tersebut mengetahui bahwa ia kini justru membawa Yeri kembali masuk ke dalam hidupnya.

Tapi melihat betapa putus asanya Yeri malam ini, membuatnya merasa begitu bersalah. Perempuan ini bahkan nyaris meregang nyawanya hanya karena Sehun yang hendak meninggalkannya. Dan jika Yeri benar-benar mengakhiri hidupnya mala mini, Sehun tidak yakin bahwa ia akan mampu memaafkan dirinya sendiri.

Sehun menghela napasnya dengan berat. Perasaan menyesakkan dalam dirinya bertambah berat. Ia benar-benar merasa sangat bersalah pada Yeri. Perempuan itu pasti telah banyak menderita karenanya. Ia kembali menghela napasnya, kemudian memutuskan untuk melakukan sesuatu.

"Fine, I'll take you with me. I'm not leaving, I'll be with you." Sehun berujar pelan.

Ia benar-benar tidak tahu apa yang ada di kepalanya hingga akhirnya membuatnya mengatakan hal tersebut. Ia bahkan tahu bahwa ia akan menyesali keputusan yang ia ambil malam ini. Tapi setidaknya, perempuan dalam dekapannya ini tidak akan mengakhiri hidupnya dan membuatnya menyesal seumur hidup.

"Aku tidak akan meninggalkanmu, jadi jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hidupmu sendiri." Ia kembali berujar dengan mata terpejam. Seolah berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa keputusan yang ia ambil saat ini benar. Seolah jika ia membuka matanya sekali lagi, ia akan menyesal dan meninggalkan perempuan itu begitu saja.

Hal yang berikutnya terjadi berada di luar ekspetasi Sehun. Ia tiba-tiba saja merasakan bibir familiar Yeri berada pada bibirnya. Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah, rasa familiar yang diberikan bibir Yeri kemudian membuatnya tanpa sadar membalas ciuman perempuan itu. Membawanya dalam sebuah lumatan yang begitu akrab. Sesuatu yang sudah sering terjadi di masa lalu. Rasanya tidak asing.

Namun sefamiliar apa pun bibir yang kini tengah beradu dengan bibirnya, ada sesuatu yang mengganggunya. Seperti akan ada hal buruk yang terjadi dalam waktu dekat. Meski ia sendiri tidak tahu apa.

Sehun membuka kedua matanya perlahan tanpa melepaskan tautan bibirnya dengan Yeri. Lalu begitu saja ekor matanya langsung menangkap bayangan yang begitu dikenalnya. Serta merta, ia mendorong Yeri menjauh. Kedua matanya terbelalak. Seolah tidak percaya dengan apa yang tengah ia lihat kini.

Beberapa langkah di hadapannya, Lisa berdiri mematung dengan kedua pipi yang basah oleh air mata. Sehun menatap Lisa tanpa berkedip. Ada banyak hal yang berkecamuk di pikirannya. Juga rasa sakit yang menusuk di rongga dadanya melihat air mata di pelupuk mata Lisa tak juga berhenti mengalir.

infidélitéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang