"Woi! Ke kantin yuk!" ajak Sakha seraya berdiri dari duduknya. Eva mengangguk lalu menoleh ke arah Intan yang hanya diam saja dikursinya.
"Geb, mau ke kantin gak?" Tawar Eva. Intan hanya mengangguk lantad berdiri dari duduknya.
"Yaudah ayok!" seru Sakha dan berjalan lebih dulu keluar kelas dengan Eva dan Intan yang mengekorinya.
Tak ada topik yang menemani mereka bertiga saat berjalan dikoridor hingga Eva memecahkan keheningan dengan pertanyaan yang menjadi isi pikirannya sejak tadi.
"Kantinnya dimana nih?""Wait." Dengan tangan membentang Sakha membuat teman-temannya berhenti berjalan.
Sakha berjalan ke arah seorang cowok yang tengah berdiri sambil bersandar di dinding dengan earphone yang tersambung dengan ponsel yang ada di dalam sakunya. Tangannya juga dimasukkan ke saku celana.
"Lo mau ngapain?" Cegah Intan.
Sakha menghentikan langkah nya. Tanpa menoleh ia menjawab. "Mau nanya lah. Kalian disini aja" Sakha melanjutkan langkah kaki nya.
"Emang gak ada orang lain selain dia?"
Kali ini Eva yang bertanya. Sepertinya Eva punya pemikiran yang sama dengan Intan bahwa Sakha tak perlu bertanya pada cowok itu.
Sakha tak menggubris pertanyaan Eva dan hanya fokus pada cowok itu.
"Eh Gan! Boleh nanya gak?" Sakha bertanya santai ketika dirinya sudah berada tepat disamping cowok itu.
"Apa?" cowok itu menatap Sakha dengan satu alis yang dinaikan ke atas
"Kantin dimana ya?"
Cowok itu menghela napas. "Lo salah satu murid pindahan itu kan?"
"Dih lain ditanya lain juga jawabnnya. Gak sinkron banget." Ujar Sakha sewot.
"Yaudah cari aja sendiri. Orang cuman nanya juga." cowok itu berjalan meninggalkan Sakha. Sakha tak menerima perlakuan cowok itu, lantas cepat-cepat dia menyusulnya.
"Arie tunggu!" Tahan Sakha dengan menarik lengan baju cowok yang ternyata namanya adalah Arie.
Arie menghentikan langkahnya. keningnya mengerut. "Tau nama gue dari mana?"
Sakha menunjuk-nunjuk papan nama di seragaman Arie. "Nametag lo lah!"
"Ouh." Sakha mengerucutkan bibirnya atas sifat cuek Arie. Cowok itu kembali melanjutkan langkahnya.
"Gua nanya woi! Main pergi aja lu!" Dengan langkah yang dihentak-hentakkan, Sakha menggerutu sambil kembali mengejar Arie.
"Udah gua bilang cari aja sendiri." ujar Arie tanpa menoleh ke belakang.
Sakha memilih bungkam dan tetap berjalan mengikuti Arie. Sementara itu, Arie hanya membiarkannya saja. Sebenarnya sebelum Sakha bertanya mengenai letak kantin beberapa menit yang lalu, cowok itu juga ingin pergi ke kantin. Hanya saja ia masih menunggu teman yang bisa menemani nya. Dan sekarang dia memanfaatkan kesempatan ini agar Sakha menjadi temannya ke kantin.
Disisi lain Intan dan Eva masih terdiam bingung mau melakukan apa. Sakha yang niat awalnya ingin bertanya pada cowok tadi, malah pergi meninggalkan mereka.
Ditengah-tengah keheranan mereka, tiba-tiba terdengar suara seseorang dari arah belakang mereka.
"Bingung mau kemana?"
Eva dan Intan refleks menoleh kebelakang dan mendapati Gaung, Asa dan Aris yang tengah berdiri sambil memasang wajah menyebalkan mereka.
"Iya nih. Gua sama si Igep lagi bingung, kantin ada dimana." Jawab Eva cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy-[REVISI]
Humor[PINDAH LAPAK! HASIL REVISI SUDAH DI PUBLISH!] Silahkan cek profil. Judul》 Trip And Memories in Bandung ....... "Lu pengen pacar yang kayak gimana?" "Yang alim" "Cari pacar yang alim? Sama aja lu nyari BABI yang halal" "Lah lu sering ngaku-ngaku a...