Kali ini misi keduaku yang akan kulakukan.
Jika misi pertama gagal, maka misi keduaku harus berhasil.
Walau istirahat pertama tadi aku mengalami sedikit masalah, karena Si Kutu Buku sialan itu.
Saat ini sedang istirahat kedua, aku di kantin menunggu Si Kutu Buku muncul. Misiku adalah, aku akan bertanya-tanya tentang dia dan aku akan mentraktir makanan yang ia beli.
Mungkin ideku terdengar bodoh dan pasaran, tapi aku pikir pasti berhasil.
Cuman Si Kutu Buku doang ini, gampang.
Setelah 15 menit, aku mulai lapar. Tidak ada tanda-tanda kehidupan Si Kutu Buku itu muncul.
Apa dia tidak punya nafsu lapar? Itu tidak mungkin kan? Aku heran kemana Si Kutu Buku itu.
Namun, sebuah tangan melambai di depan wajahku mengagetkan lamunanku.
"Ngapain lo disini?" tanya Lio selaku mahluk sinting yang membuat nasibku seperti ini.
"Mau makan" jawabku sekenanya.
"Yakin? Kok gue liat dari tadi lo gak mesen" tanyanya.
"Lagi nunggu orang"
"Siapa?"
"Si Kutu Buku mata empat"
"Hahaha" tawanya membuatku mengerutkan alis.
"Ngapain lo ketawa?!" tanyaku.
"Ehh.. Dian Mutiara Sabilla, kalo lo mau tau. Reski itu gak pernah ke kantin. Dia bawa bekal dan selesai makan dia langsung ke perpus" ucapnya membuatku kesal dan tak percaya.
"Sia-sia gue nunggu lama" timpalku sangat frustasi.
"Sabar ya, Pdkt itu emang susah. Bye" ucapnya berlalu pergi dari hadapanku.
"Oke.. Gue bakal ke perpus sekarang" gumamku langsung beranjak untuk ke perpus.
Aku tak percaya, tempat yang keramat ini akan jadi saksi bisu untuk kedua kalinya aku mencoba gebetin cowok ralat Si Kutu Buku.
"Hufft, lo pasti bisa yan! Demi utang!!" ucapku semangat.
Aku pun masuk ke tempat keramat ini, ternyata penghuninya lebih banyak dari istirahat pertama tadi.
Jadi aku harus hati-hati untuk tidak berbuat keributan.Aku lihat sekeliling dan ketemu! Dia di tempat yang aku temukan tadi pagi. Mungkin itu tempat favoritnya dan nice! Kursi di sebelahnya kosong. Mungkin Tuhan menyetujui rencanaku kali ini.
Aku mengambil buku asal dan duduk di sampingnya sambil pura-pura membaca.
"Ehemm" Dehemanku membuatnya menengok, namun kembali lagi fokus dengan bukunya.
"Ehemm" Dehemanku untuk kedua kalinya.
"Kamu butuh minum?"
"Ee..ehh kamu yang tadi pagi kan?" tanyanya dengan polos."Iya gue yang tadi pagi" jawabku.
Dia tak membalas perkataanku, malah lebih membaca buku itu.
Apa buku itu lebih bagus ketimbang diriku? Ooh aku ingat, bagi Kutu Buku. Buku adalah segalanya."Gue boleh nanya?" tanyaku membuka suara.
"Boleh, kamu mau nanya apa?" tanya dia tanpa menoleh.
"Lo pernah pacaran?" tanyaku langsung ke point.
"Sebenernya, aku sendiri nggak tau apa itu pacaran" jawabnya membuatku melongo tak percaya.
"Lo serius, lo nggak tau apa itu pacaran?" tanyaku masih tak percaya dengan ucapannya barusan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PACARku Si Kutu Buku
HumorApa jadinya ketika seorang cewek tomboy dan seorang cowok berjuluk kutu buku nan polos pacaran? Dian yang terpaksa pacaran karena untuk melunasi hutangnya dan Reski yang ingin pacaran hanya karena penasaran. Yuk, baca ceritaku^^ MURNI KARYAKU. DILAR...