#3

42 10 0
                                    

Nata pun berjalan lagi mengikuti satpam itu.  Ia menutupi wajahnya dengan helaian rambut nya.  Berharap semoga Nizam tidak menyadari kehadiran nya. 

" ini ruangan nya,  ketok saja,  saya tinggal ya " ucap satpam itu lalu pergi meninggalkan Nata.  Nata bingung,  Ia harus memakai nama apa,  di lamaran kerja nya tercatat dia menggunakan nama Resha.  Udah terlanjur,  gimana lagi,  semoga aja si nizam itu lupa nama gua.  Batin Nata.

Tok tok tok..

" permisi " Nata membuka knok pintu lalu memunculkan kepalanya untuk melihat sekitar. 

" ya masuk " ucap Reza yang terlihat sangat sibuk. 

" misi pak,  saya mau lamar kerja jadi asisten bapak " jelas Nata,  Nata pun menyerahkan lamaran nya dan surat surat lainnya kepada Reza.  Reza pun mengecek surat surat yang di berikan Nata. 

" nama kamu Resha ya?  Resha Naurellia? " tanya Reza memastikan. 

" iya pa " ucap Nata sambil mengangguk mantap. Reza pun mengecek yang lainnya.  Setelah mengecek surat surat itu,  Reza pun membereskan dan merapikan kembali surat surat itu.

" baik lah,  kamu di terima,  kamu boleh mulai bekerja besok saja" ucap Reza,  Nata kaget dengan itu.  Karna yang ia dengar dari atasannya,  bahwa Reza tipe yang pemilih,  tapi kenapa kepadanya sangat mudah untuk di terima bekerja. 

" ini kertas peraturan perusahaan ini,  pelajari dan pahami di rumah,  kamu boleh pulang " ucap Reza lalu kembali fokus kepada pekerjaan nya lagi.

" trimakasih " Reza pun hanya mengangguk.

.
.

Atasan: bagaimana?  Kau di terima?

Nata : ya,  aku di terima dengan mudah

Atasan : sudah kuduga,  kau akan di terima seperti itu,  mengingat kau dari luar seperti orang yang perfect.

Nata : haha begitu ya.

Nata pun menyimpan ponselnya lalu pergi ke dapur untuk memasak makanan,  ia lapar setelah tadi.  Rena belum pulang,  ia tahu bahwa Rena akhir akhir ini sedang sibuk,  makannya Rena sering pulang malam sekali.

Nata pun melihat ada apa saja di lemari nya.

Nothing.

Nata pun mendesah kecewa,  ia harus pergi keluar untuk membeli makanan,  tapi ia sangat malas untuk keluar.
Ahh!  Nata pun teringat untuk delivery. Ia pun memesan ayam di sebuah restoran terkenal untuk ia makan.

Sambil menunggu Nata pun membuka ponselnya.  Entah ada angin apa,  Nata teringat dengan orang tuanya,  sudah 2 Bulan Nata tidak menghubungi orangtuanya,  lagipula orangtuanya tidak mencari dia seolah tidak peduli lagi dengan Nata.  Nata pun ingin mengirim pesan,  namun ia bingung harus mulai dari mana.

Tingnong..

Suara bel memecahkan keheningan,  Nata pun segera bangkit dari duduknya dan membuka kan pintu.

" ini pesananya " ucap seorang pegawai dari restoran tersebut. 

" oh iya, ini uangnya makasi ya " setelah memberi uang Nata pun menutup pintu nya.  Ia pun pergi ke dapur untuk mengambil piring dan nasi.

" yeyy makannn" ucap Nata,  Nata pun mendesah pelan,  ia sangat kesepian,  makan sendiri,  biasanya ada kedua orangtuanya yang akan menemaninya. Namun mereka seolah menelantarkan Nata di rumah sendiri demi kerjaan.  Nata sempat protes,  namun tak di dengar.  Nata pun memutuskan untuk membeli sebuah apartemen bersama Rena.  Rena pun bernasib sama dengan Nata,  ia pun setuju dengan Nata dan mengikut Nata untuk tinggal di apartemen.

Nata : hai ma,  apa kabar?

Nata mengirim sms ke ibunya itu,  Nata memanggil nya mama. Ia tahu,  pesan itu akan di balas mungkin seminggu,  paling cepat 4 hari,  Nata menghitungnya. Nata pun melanjutkan makanya yang sempat terhenti tadi. 

Nata jadi kepikiran dengan kerjaan nya ini,  ia bingung jika ia bertemu dengan Nizam nantinya,  apa yang harus ia katakan?

.
.

Pagi yang cerah,  warna baru dalam hidup.  *ganyambung.

Nata terbangun karna jam weker nya membangunkan nya,  ia harus berangkat kerja hari ini.  Ia bangun dan mengumpulkan energi dahulu. 

" Nataaaaa" teriak Rena dengan keras

" BANGUN,  LU KERJA KAN HARI INI " teriak Rena semakin kencang.

" iya iya ini gua dah bangun Ren,  hoammm " ucap Nata lalu menguap sejadi jadinya,  jujur ia ngantuk sekali.

Pintu pun terbuka,  menampakan Rena yang sudah rapi dengan pakaian kantornya.

" cepet kerja,  gua udah masakin telor sama nasinya ada,  gua harus pergi sekarang,  ada meeting,  dah ya bye Nata " ucap Rena lalu pergi. Nata pun hanya mengangguk. 

Ia pun pergi ke meja makan untuk memakan masakan Rena.  Setelah beres makan,  ia pun pergi mandi,  mungkin akan berendam sebentar jika waktunya cukup.

.
.

Disinilah Nata di ruangan Reza,  dengan sepatu hitam,  celana panjang hitam dengan bahan kain,  dan blazer yang pas di tubuhnya berwarna hitam juga.  Ia sekarang menjadi asisten Reza. 

" oh iya nata,  kamu pergi ke ruangan Nizam,  dan berikan ini,  tanya saja pada pegawai dimana ruangan Nizam." ucap Reza lalu memberikan berkas berkas .

Nata kaget,  ia harus memberikan ini pada Nizam,  padahal ia sudah bertekat hari ini sebisa mungkin untuk tidak bertemu dengan Nizam.  Ahh sudah lah ia pun mengambil berkas itu dan pergi keluar. 

" Din,  boleh tanya?  Ruangan pa Nizam di mana ya? " tanya Nata pada pegawai yang bernama Dina. 

" ohh itu,  dari sini lurus sampai Mentok,  lalu belok,  ada kok di pintunya,  tulisannya 'Nizam' " jelas Dina

" oke makasi ya " ucap Nata,  Dina pun mengangguk berlalu pergi.

Oke Nata siap! 

Nata pun berjalan mengikuti petunjuk Dina.  Sampailah ia di depan ruangan Nizam,  sempat ragu untuk mengetok pintu nya ,namun ia pun mengetok pintunya.

Tok tok tok..

.

.

Haii! 
Pada nunggu cerita ini ga?
Aku tau kok gada yang mau nunggu wkwk karna cerita ini absurd abis.
Tapi tetaplah baca,  gua maksa!  Wkwk canda! 
Enjoy storyy! 
Maapkeun kalo ada typo,  Ai juga manusia pasti punya salah.
Vote dan comment selalu ku tunggu setiap saat.
See you next time! 

Mask GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang