^Malam^
Be grateful for who you are, where you are, how you are, lucky you.
->->->
Anne mengeratkan jaketnya sambil melangkah mundur dengan pelan. Sepatu kets putih bersihnya tak sengaja menginjak kubangan air ketika melangkah mundur, air kecoklatan itu terciprat kemana-mana.
Ghandi dan para teman-temannya sudah bukan tandingannya lagi saat ini. Ghandi bahkan sudah bertranformasi menjadi monster predator yang siap menerkam mangsanya kapan saja. Anne mulai kalut.
Satu langkah mundur yang tidak beruntung, Anne tersandung batu dan tubuhnya tak siap belum lagi rasa cemas yang benar-benar membayangi dirinya saat ini.
"Menyerah sajalah, dari awal nona juga sudah kalah." ucap salah satu dari mereka.
Dua orang preman memegangi lengan Anne dan membantunya bangkit, sedangkan Anne berusaha melepaskan cengkraman di lengannya.
"Ini pelecehan tahu!" Seru Anne berteriak keras, suaranya sedikit terendam oleh hujan lebat.
"Alah begayaan lo! Biasa juga disewa. Berapa sih bayaran lo permalem? Lo biasanya nongkrong aja apa layanin pesenan lewat chat?" Tanya Ghandi dengan tangan yang sudah membelai pipi mulus Anne.
"Singkirin tangan lo, bau belum cebok!" Anne berusaha menepis tangan Ghandi dari pipinya.
"Lucu juga lo! Ayo sikat bareng-bareng kita gilir!" Tawa renyah Ghandi tergiang kencang di telingan Anne. Wajah Anne sudah merah padam karena dipermalukan, hatinya remuk diinjak-injak oleh laki yang katanya lebih kuat dan lebih segalanya dari perempuan, Anne merasa sudah tidak punya harga diri lagi.
"Palalu sikat-sikat," Anne menarik napas sesaat.
"GUE BIKIN LO IMPOTEN SELAMANYA!" Teriak Anne bergegas menggigit tangan preman yang mencengkramnya dan menendang kemaluan Ghandi dengan keras hingga cowo itu terjatuh sambil merintih.
Dengan gerakan cepat dan mantap Anne mengambil alih tongkat baseball yang tadi dibawa Ghandi, dan tanpa ampun menginjak-injak kemaluan Ghandi dengan keras.
"Cowo macem lo dan antek-antek lo ini harus dikebiri!" Kata Anne puas setelah melihat Ghandi terkapar pingsan di depannya.
"Kalian para pengecut! Perlu privat sama gue buat belajar bagaimana menghargai wanita?" Kini keadaan berbalik, Anne sudah menguasai pertarungan.
Dengan percaya diri Anne mengibas-ibaskan tongkat baseballnya berusaha mencegah para preman itu kembali menahannya.
"Sekali lo deketin gue, pala lo gue bikin terbang sampe kutub utara!" Ancam Anne tak tahu takut.
Jelas bukan preman namanya jika mengkeret hanya dengan gertakan bocah SMA yang sok berani. Dengan seringai licik mereka mulai mendekati Anne perlahan-lahan.
"Gue serius nih bakal bikin pala kalian terbang ke kutub!" Anne menggenggam erat tongkat baseballnya.
Hampir. Hampir para preman itu sampai di pijakan kaki Anne. Sebuah motor ninja dengan kecepatan tinggi melintas kearah mereka dengan gerungan memekakkan telinga.
Dua diantara preman itu tumbang disrempet motor tersebut, sisanya masih belum menyadari keadaan.
Pria bermotor ninja itu turun dan melepaskan helmnya, ia juga melepas paksa dasi abu-abu yang terasa mencekik.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian [Secret Relationship Series]
Novela Juvenil"Nurut sama Masmu!" Suara Aras meninggi, ia baru saja membentak adik kesayangannya. Bila ada yang bertanya padanya, apa yang ia rasakan saat ini? maka ia akan menjawab: 50% benci Aras 50% benci Ares Gadis itu benci sekali jika ada yang men...