EXO [ GHOST BUSTER MÀYUÈ - 1]

1 0 0
                                    

Tahun 1900, Kepulauan Shengshan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun 1900, Kepulauan Shengshan.

Di sebuah desa bernama Mǎnyuè, para Jiangshi diantar pulang. Saat itu malam bulan purnama, di mana menurut legenda rakyat Tiongkok para hantu akan bergentayangan. Salah satunya adalah Jiangshi.

Jiangshi artinya mayat kaku atau zombie. Mayat hidup yang melompat-lompat dan menyerang makhluk hidup lain untuk menyerap energi murni kehidupan dari korbannya.

Sesosok berjubah kuning dengan membawa beberapa kertas 'hu' dan sebuah pedang kayu di tangannya itu mengantar sepuluh sosok makhluk yang memakai jubah dari dinasti kekaisaran Qing yang berbaris rapi. Mereka melompat-lompat dengan tangan menjulur ke depan. Sementara pada dahi mereka ditempeli secarik kertas kuning atau kertas 'hu' yang dianggap jimat. Pendeta tersebut mengantar mereka dari satu tempat ke tempat lain. Dialah pendeta yang disegani penduduk setempat.

Malam semakin mencekam, udara semakin dingin. Bulan purnama menggantung indah di langit. Atmosfir berubah menakutkan kala suara lonceng dibunyikan.

Pendeta Lu mengantar para Jiangshi dengan cara membunyikan lonceng sembari berteriak, “Jiangshi sedang lewat, nasib buruk akan menghampiri Anda! Tutuplah rumah kalian.” Tujuan membunyikan lonceng ini untuk memberitahu masyarakat bahwa ada Jiangshi yang akan lewat bisa membawa nasib buruk. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, orang yang melihat Jiangshi akan mendapatkan sial.

Pendeta Lu menggerakkan Jiangshi dengan cara mengerakkan tongkat bambu naik turun, dan para Jiangshi akan bergerak serentak lompat mengikuti tongkat bambu tersebut. Setiap Jiangshi yang dikendalikan memiliki secarik jimat berwarna kuning di dahinya. Jika jimat terlepas, Jiangshi akan menjadi haus akan energi kehidupan. Hingga saat ini Jiangshi ada nyatanya, dia akan menyerang siapa pun jika malam bulan purnama telah tiba.

🔖🔖🔖

Kini satu abad telah berlalu, para Jiangshi mungkin masih setia dengan tidur di dalam peti mati dan berkeliaran tengah malam mencari mangsa.

Secara turun temurun pendeta Lu mulai mewariskan ilmunya pada anak cucu penerusnya untuk menjaga desa Mǎnyuè agar Jiangshi tidak berulah.

Kain putih digantung di ambang pintu sebuah rumah kuno, dan sebuah gong diletakkan di pintu masuk sebelah kiri. Petanda ada berita duka.

Anak remaja dua belas tahun itu memberi penghormatan terakhir pada sang ayah yang telah meninggal dua hari yang lalu. Mengenakan pakaian khas orang berduka yaitu kain blacu. Ia mewarisi 'Mata Dewa' yang diturunkan ayahnya. Yaitu mata yang bisa melihat hantu jenis apapun.

[END] ✅ Fanfic IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang