EXO [ SORRY - 2 ]

109 16 19
                                    

Chen duduk cemas saat berada di luar kamar Ivy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chen duduk cemas saat berada di luar kamar Ivy. Daniel memang sudah mendapat perawatan terbaik di hotel itu dengan mendatangkan dokter pribadi Yuta.

Selang 15 menit kemudian pintu dibuka lalu muncul Ivy.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Chen cemas, ia berdiri mengimbangi wanita itu.

"Jangan cemas begitu, dia tidak apa-apa."

Chen bernapas lega. Ia kembali duduk dan menyandarkan tubuhnya pada dinding. "Maafkan aku," suaranya terdengar lirih, "seharusnya aku tak meninggalkannya di sana."

Ivy ikut duduk di sampingnya. "Chen ...," Ivy menyentuh tangan lelaki itu, "Daniel anak yang kuat, sebentar lagi dia pasti bangun dan aku berani bertaruh anak itu pasti akan mencarimu. Percayalah." Wanita itu tersenyum manis.

Mereka saling berpandangan.

"Ibu!" Suara Daniel terdengar dari dalam memanggil Ivy, mereka segera masuk ke kamar Daniel.

Chen mendapati bocah itu tersenyum ke arahnya. "Aku baik-baik saja, Paman Chen. Besok kita bertanding, ya?" Daniel berkata riang seolah menghapus kekhawatiran di wajah paman tersayangnya itu.

Chen mengangguk.

"Jika aku bisa mengalahkan Paman Chen, belikan aku ice cream."

"Tentu. Kau bisa makan ice cream sebanyak yang kau mau." Chen mengelus kepala Daniel.

"Ibu, di mana Christina?"

"Bersama Kane."

Untuk sesaat Daniel termenung, mengingat-ngingat kejadian sore tadi. "Ibu, aku bertemu ayah. Ayah datang dan menyelamatkanku waktu tenggelam."

"Oh ya?"

Daniel mengangguk. Ia menatap ibunya. "Ayah pasti melihatku dari surga saat aku tenggelam, lalu ayah datang dan menyelamatkanku. Bukankah ayah jadi malaikat?" cerocos bocah itu.

Ivy mengelus kepala Daniel. Ia menyuruh putranya kembali tidur.

Chen menatap jam tangannya, lelaki itu nampak kaget. Astaga, sudah jam 6 lewat! Dia pasti sudah menungguku.

"Ada apa?"

"Ivy, aku harus pergi, tadi aku bertemu sahabat lamaku saat kami masih SMP. Kebetulan dia ada di hotel yang sama. Maaf soal makan malamnya sepertinya ...."

"... tidak apa-apa, kita bisa makan malam kapan saja, tapi bertemu dengan sahabatmu itu jika tidak sekarang belum tentu besok kalian bisa bertemu lagi."

Chen tersenyum manis. "Terima kasih." Buru-buru lelaki itu berpamitan, lalu melesat pergi namun sebelum ia hilang dibalik belokan, Chen berhenti dan kembali menoleh ke belakang. "Aku mencintaimu!" teriaknya sambil mengangkat kedua tangannya ke atas kepalanya membentuk hati. Lalu Chen benar-benar menghilang dibalik belokan itu.

[END] ✅ Fanfic IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang