Epilog.
Beberapa jam lalu sadar dari koma nya, kini Zedd Horan sudah sangat membaik dan sudah bisa berbicara seperti biasa. Sekarang ia berada di tempat tidur perawatannya bersama dengan Ashley yang sudah mulai bisa merelakan kedua jagoannya yang kini sudah diambil kembali oleh Tuhan.
"Maafkan Zedd, Mom"ucap Zedd lirih. "Gara-gara Zedd adik bayinya jadi pergi"
Ashley menggeleng dan mengusap kepala Zedd. "Bukan salahmu, nak. Ini memang sudah takdir yang diatas"kata Ashley. "Lagipula harusnya Mom berterima kasih dan meminta maaf padamu"
"Untuk apa?"tanya Zedd polos.
"Terimakasih karna sudah melindungi Mom, dan maaf karna hal itu Zedd koma"Ashley menyandarkan kepalanya pada kepala Zedd.
"Itu memang sudah kewajiban ku sebagai anakmu Mom, mana mungkin Zedd tega. Dan Zedd yakin, tak ada seorang pun di dunia ini yang akan membiarkan ibu kandung mereka dalam bahaya."Deg.
Jantung Ashley berdegup kencang mendengar ucapan Zedd barusan.
Andai saja bocah itu tahu apa yang terjadi sebenarnya.
"Ohiyaaaaa Mom, Mom masih berhutang sebuah cerita pada Zedd"
Ashley menautkan alisnya. "Cerita apa,nak?"
"Cerita saat Mom mengandungku, saat itu Mom ngidam apa?"tanya Zedd antusias. "I'm so excited about it"'Zedd mengingatnya, Tuhan.. Apa yang harus ku katakan padanya...'batin Ashley berbicara.
"Mom?"Zedd melambaikan tangannya ketika melihat Ashley yang tiba-tiba melamun.
"Ah--ya.. Waktu itu-- waktu itu Mom ngidam-- makan di nandos... Ya! Nandos"akhirnya Ashley memutuskan untuk berbohong soal ini pada Zedd.
Zedd mengerutkan dahinya lalu tertawa. "Nandos? Hahaha! Pantas saja aku sangat menyukai restoran yang satu itu"
Ashley tersenyum tipis. "Ya, nandos. Tapi-- tapi ke nandos nya harus dengan ayahmu, entah mengapa kalau tak bersamanya, selera makan Mom langsung menghilang"dusta Ashley.
"Hahaha, mungkin saat besar nanti akan lebih banyak sifat daddy yang menurun padaku, hehe"Zedd tertawa lepas sekali. Jujur saja ia sangat bahagia saat ini.
"Yeah"jawab Ashley singkat sambil tersenyum bersalah.'Maafkan mommy berbohong padamu, zedd'
"Mom tau nggak? Masa waktu koma tadi Zedd mimpi aneh"
"Benarkah? Mimpi apa?"
"Zedd mimpi Zedd ada di taman yang luas, tapi disana nggak ada siapa-siapa, cuma ada Zedd. Terus tiba-tiba ada Bianca, Mom. Habis itu kita main bareng, nyanyi bareng, seru deh pokoknya, rasa kangen Zedd sama Bianca Udah ilang."Zedd menceritakan kronologi kejadian pada mimpinya. "Pas kita Udah selesai main, tiba-tiba Bianca ngasih Zedd kalung, liontinnya isinya foto Zedd sama Bianca, disitu Bianca bilang kalo Zedd nggak boleh sedih karna Bianca mau pergi"
Ashley mendengarkan cerita Zedd dengan seksama. "Lalu?"
"Iya, Bianca bilang dia mau pergi ke surga, Bianca bilang Bianca Udah nggak kuat. Dan akhirnya Bianca tega ninggalinnya Zedd sendirian"Ashley terdiam.
"Itu cuma mimpi biasa kan Mom? Nggak ada arti apa-apa?"tanya Zedd dengan wajah sedih.
Ashley hanya diam.
"Tapi anehnya kalung itu ada di tangan Zedd sekarang"Zedd mengeluarkan suatu benda dari sakunya. Kalung yang sama persis dengan yang ada di mimpi Zedd ketika ia koma. "Mom, bagaimana keadaan Bianca? Mom Udah dapat kabar dari Alexa?"tanya Zedd tiba-tiba.
Ekspresi wajah Ashley seketika berubah drastis. Kini keringat mulai menetes di pelipisnya. "Bianca-- bianca--"bibir merah jambunya tak mampu mengeluarkan kata-kata itu.
"Bianca Udah sadar kan Mom? Dia pasti Udah dipindahin ke ruang perawatan. Zedd mau ketemu Bianca Mom"Zedd menggoyangkan lengan Ashley dengan wajah sumringah. Ia sungguh tak sabar untuk bertemu dengan sahabatnya, Bianca Hemmings.
Mata biru Ashley kini berkaca-kaca dan mulai meneteskan suatu cairan bening. Dengan segera, ia pun menenggelamkan Zedd kedalam pelukannya.
Yang dipeluk hanya dapat mengangkat alisnya bingung. "Mom?"
"Bianca-- Bianca sudah tiada, Zedd"ucap Ashley ditengah tangisan nya.
Zedd membulatkan matanya tak percaya. "Nggak-- Bianca nggak mungkin meninggal! Bianca itu gadis kuat, Mom!"pekik Zedd yang matanya sudah tergenang air.
"Zedd yang sabar ya..."
"Nggak mungkin Bianca pergi Mom.. Kita bahkan--bahkan belum berkuliah di universitas Oxford.. Nggak mungkin Bianca pergi mengingkari janjinya Mom.."Zedd masih sangat terisak. Ia benar-benar tak percaya kalau Bianca sudah pergi dari dunia ini.
"Zedd sayang"Ashley melepaskan pelukannya dan mengusap airmata dipipi Zedd. "Mungkin Tuhan Udah kangen sama Bianca dan pengen Bianca selalu bersama Dia"
Zedd menggeleng lemah. "Kenapa Tuhan ngambil Bianca secepat ini? Kenapa Tuhan nggak ngizinin Bianca buat bareng sama Zedd? Kenapa Mom?"teriak Zedd dalam tangisan nya. "Bianca jahat! Bianca pembohong! Kita kan Udah janji mau sama-sama terus sampai masuk Oxford! Tapi kenapa Bianca ninggalin Zedd duluan?!"Zedd menatapi foto nya dan Bianca yang berada di liontin kalung yang ada di tangannya. Tangisnya semakin pecah.
Ashley kini kembali memeluk Zedd. "Tuhan tau yang terbaik, Zedd. Zedd harus terima semua yang Udah Tuhan garis kan"wanita brunette itu mengelus rambut Zedd lembut sambil sesekali mengecupnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/15522901-288-k159487.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Horan's Little Family [Book 2 of The Cutest Dad]
Fanfiction[COMPLETED] [Book Two of The Cutest Dad] Zedd Edward Horan, Darren William Horan, dan Pearl Georgie Horan menjadi sumber kebahagiaan bagi Niall James Horan dan Ashley Edward Highmore, oops maksudku Niall James Horan dan Ashley Edward Horan...