12

10K 930 81
                                    

"Mommy? Daddy? Kalian sedang apa?"suara serempak dua orang anak kecil sukses membuat seorang lelaki pirang dan perempuan brunette menjauhkan bibir mereka yang telah saling menguci selama beberapa menit. Mereka berdua terlihat salah tingkah ketika mendapati sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan berlari kearah mereka.

"Mommy? Daddy? Tadi kalian sedang apa?"tanya bocah perempuan yang mencoba naik keatas tempat tidur beralaskan kain dan selimut serba putih itu, perempuan brunette bermata biru itu langsung mengangkatnya keatas pangkuannya. Begitu pula dengan lelaki pirang yang mengangkat bocah lelaki keatas pangkuannya. Untung saja tempat tidur ini ukurannya besar. Jadi tak akan roboh.

"Iya, mengapa tadi bibir kalian saling menempel? Apa kalian sudah menyikat gigi?"tambah bocah lelaki yang juga memiliki mata biru, sama seperti ayah dan ibunya -Darren-

Niall dan Ashley saling bertatapan bingung, bingung akan jawaban apa yang harus mereka berikan pada kedua anak kembar mereka yang masih berusia empat tahun.

"Darren, Pearl, Dad dan Mom tidak bisa memberitahu kalian, jika kalian sudah berusia 17tahun nanti, kalian bisa menagih janji Dad soal ini"jawab Niall.

Bagaimana bisa, pertanyaan dan jawaban yang sama dalam waktu yang berbeda. Uhm maksudku, kalian ingat dengan kejadian saat Niall dan Ashley menikmati malam minggu mereka di ayunan putih di halaman belakang basecamp? Saat dimana Ashley mendapatkan ciuman pertamanya dari lelaki yang kini sudah menjadi suaminya. Dimana saat itu ketika mereka melakukan hal yang sama, tiba-tiba Zedd datang dan langsung menanyakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan Pearl dan Darren.

Yeah kurasa kalian juga ingat dengan jawaban yang diberikan Niall. Jika kalian tak mengingatnya, akan ku beritahu,jawaban yang Niall berikan saat itu sama persis dengan apa yang baru ia katakan pada kedua anak kembarnya.

"Baiklah Dad"ucap Pearl yang diikuti dengan anggukan kepala Darren.

"Jadi, bagaimana kalian bisa sampai disini?"tanya Ashley.

"Kami bersama uncle hazz, Mom, ia sangat panik ketika daddy memberitahunya kalau kau masuk rumah sakit"jawab Pearl.

"Iya Mom, tapi kau baik-baik saja kan? Darren tak akan ke mana-mana, Darren akan terus berada disampingmu, mommy"Darren mengalihkan wajahnya pada Ashley lalu mengecup pipi merah Ashley lembut. Pearl yang melihat itu juga mendaratkan bibir mungilnya pada pipi Ashley.

Ashley tersenyum bahagia lalu memeluk dan mencium pipi kedua anak kembarnya. "Mommy menyayangi kalian"

"Aku yang lebih menyayangimu, Mom"ucap Pearl.

"Tidak Pearl, aku yang lebih menyayangi mommy"Darren tak mau kalah.

"Aku!"

"Tidak, aku!"

"Aku!"

Mempermasalahkan hal sepele lagi.


Niall dan Ashley yang melihat tingkah anak mereka itu tertawa kecil.

"Hey, sudah, jangan bertengkar"Niall sebagai kepala keluarga mencoba melerai pertengkaran kecil yang sudah sangat sering terjadi itu. "Kalian sama-sama menyayangi Mom, kalian tak ingin kan jika mommy pusing lagi akibat ulah kalian?"

Pearl dan Darren menggeleng.

"Nah, kalau begitu jangan bertengkar lagi, okay?"

"Aye Aye, siap kapten!"jawab mereka serentak.

"Eits, tunggu dulu, kenapa hanya mommy yang kalian cium? Kalian tak sayang pada daddy?"Niall mengerucutkan bibirnya dan memasang wajah ngambek.

"Tidak, kami tidak menyayangi, daddy, weee"Darren meledek Niall dan menjulurkan lidahnya.

Horan's Little Family [Book 2 of The Cutest Dad]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang