06

11.5K 1K 94
                                    

Sebuah mobil sport berwarna putih berhenti tepat di sebuah taman kota yang cukup ramai oleh pengunjung. Mobil yang berisi empat orang itu diparkirkan tepat didepan sebuah restoran cepat saji dengan nama nandos yang berada di dekat taman kota.
"Daddy"ucap seorang anak perempuan beriris mata biru yang duduk di kursi khusus anak-anak yang diletakkan di jok belakang memanggil ayahnya.
Sang ayah yang sedang merapikan rambut pirangnya menoleh. "Ada apa sayang?"
"Uhm.. Mengapa kau tidak memakai jaket uncle Zayn saja? Toh uncle Zayn juga tidak menggunakannya, iya kan uncle?"kini bocah perempuan itu beralih pada pamannya yang duduk disebelah kursi pengemudi. Yang ditanya hanya mengangguk sambil merapikan rambut hitamnya yang sudah kembali normal setelah sebuah insiden yang berhasil merubah mahkota hitamnya menjadi warna-warni.
"Memangnya ada yang salah dari daddy? Its cool"kata Niall seraya membenarkan kacamata hitamnya.
"Bukan, hanya saja-- hanya saja rambut tipis yang ada diketiakmu sangat menjijikkan"ucap perempuan bernama Pearl itu sambil menyeringai jijik melihat rambut yang tumbuh di ketiak ayahnya.
Darren -Kakak kembar Pearl- yang berada di sampingnya juga merasa jijik melihat ketiak ayahnya. "Kau begitu menggelikan, Dad"kata Darren lalu menggulung lengan kausnya dan memperhatikan ketiaknya. "Tapi mengapa aku tak memiliki rambut seperti itu, ya?"ucapnya bingung yang langsung membuat dua lelaki dewasa yang berada di mobil itu tertawa terbahak-bahak.





Untuk sekedar informasi, Niall menggunakan kaus tanpa lengan dengan bendera Amerika dibagian depannya, modelnya sama persis dengan yang ia gunakan pada tour One Direction sekitar tujuh tahun yang lalu.  [ceritanya umurnya wandi Udah sepuluh tahun, wk. Amin]





Darren dan Pearl menautkan kedua alis mereka. "Ayolah, apa yang lucu?"kata Darren sambil memutar kedua bola matanya.
"Aku tak akan turun kalau rambut yang menjijikkan itu masih terlihat"kata Pearl sambil menyilangkan kedua tangan didepan dadanya.
Niall mendengus. Ia memang tak pernah bisa untuk tidak menuruti kemauan anak perempuannya satu-satunya. "Baiklah Pearl, daddy akan menggunakan jaket Zayn"kata Niall seraya mengambil jaket yang berada di bahu Zayn, Zayn membawanya sebenarnya takut hari ini angin bertiup kencang, tapi untungnya siang ini panas sekali, jadi ia tak perlu menggunakan jaket baseball favoritnya.
"Sudah ayo"setelah menggunakan jaket milik Zayn, Niall keluar dari mobilnya dan langsung menggandeng kedua anak kembarnya menuju taman. Dengan kacamata hitam yang menempel di kedua matanya, Niall terlihat sangat cool. Haha.
"Daddy"panggil Darren yang menggenggam tangan sebelah kiri Niall yang langsung membuat langkah Niall terhenti untuk menoleh kearah anak laki-lakinya. "Aku haus, aku mencari minuman bersama uncle Zayn ya"kata Darren tepat ketika Zayn sampai dihadapan mereka.
"Baiklah"kata Niall yang langsung membuat Zedd berlari kearah lelaki bernama lengkap Zayn Javasd Malik itu. "Ayo uncle, aku sudah benar-benar haus"kata Darren menarik tangan Zayn mulai meninggalkan Niall dan Pearl.
"Hati-hati mate, jika sangat kehausan, anak itu selalu mengambil minuman lagi sampai lima botol. Kuharap kau membawa uang lebih ya"canda Niall yang langsung membuat Zayn tertawa dibuatnya.
Lelaki berambut pirang itu langsung mengalihkan pandangannya pada bocah perempuan cantik yang sedari tadi menggenggam tangannya.
"Pearl sayang, apa kau mau merasakan bagaimana rasanya terbang dengan Batman?"tanya Niall pada anak perempuannya, Pearl Georgie Horan.
"Tapi Batman tak bisa terbang, Dad"
Niall terkekeh, "astaga, daddy lupa. Kalau begitu terbang dengan sesuatu yang bisa terbang, kau mau?"Niall berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Pearl.
Pearl menatap mata biru ayahnya, "aku ingin terbang dengan tinkerbell"
"Apapun kecuali tinkerbell"Niall memutar kedua bola matanya. "Bagaimana kalau Superman?"
Pearl mengangguk. "Memang ada Superman dimana, Dad?"tanyanya polos.
"Here"ucap Niall memutar badannya 90 derajat. "Naik ke punggung daddy"
Pearl terlihat kebingungan. "Kalau aku jatuh bagaimana?"tanyanya ragu.
"Tak akan, ada daddy"
"Okay"Pearl menaiki punggung Niall dan melingkarkan lengan kecil nya ke leher Ayahnya.
"Kau siap?"Niall mulai berdiri dan mengambil ancang-ancang untuk berlari.
"Siap kapten!"
"Wohooo!"Niall mulai berlari ketengah taman yang membuat beberapa pengunjung termasuk paparazzi menjepret kameranya. Mereka tak mau menyia-nyiakan momen berharga Niall dan anak perempuannya ini.
Pearl tertawa sekeras mungkin. "Daddy! Ahaaha! Ini menyenangkan"
Niall terus berlari menuju sebuah bangku panjang yang dapat memuat sekitar 5 orang. "Here we are, kita sampai, Superman nya lelah dan tenggorokannya sudah mulai kering"kata Niall menurunkan Pearl dari punggungnya.
"Tenang saja Superman! Spiderman datang membawakan minuman"teriak seorang bocah laki-laki yang berada dipunggung seorang pria dewasa yang langsung berlari kearah Niall dan Pearl. "SPIDERMAN IS HEREEEE!! CMON UNCLE! YIHAAAA!"











Horan's Little Family [Book 2 of The Cutest Dad]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang