London, 10.00 am.
Cahaya matahari berhasil menembus jendela sebuah kamar yang memiliki sebuah tempat tidur besar dengan sprei berwarna putih dan selimut berwarna biru laut. Banyaknya berkas-berkas cahaya yang masuk, membuat seorang laki-laki pirang yang masih tertidur pulas membuka matanya perlahan. Ia mencoba mengumpulkan seluruh nyawanya sebelum benar-benar bangun dari tidur pulasnya. Lelaki yang tidur dalam keadaan shirtless itu menoleh ke sebelahnya dan tidak mendapati sosok yang biasa membangunkan dirinya dipagi hari.
"Kemana dia?"tanya lelaki itu pada dirinya sendiri. Ia berdiri dan sesekali meregangkan otot-otot miliknya. Dengan sehelai celana pendek yang menutupi bagian bawah tubuhnya, lelaki yang memiliki iris mata sebiru samudra itu berjalan menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi, setelah itu ia berniat untuk mengambil iPhone miliknya dan segera menanyakan keberadaan istrinya. Namun niatnya tertunda ketika melihat sebuah kertas pink yang tergeletak rapi di sebelah iPhone putih miliknya.Dear Niall.
Kau pasti lelah karena interview semalam kan? Maka dari itu aku tak tega untuk membangunkan mu, wajahmu sungguh lucu ketika terlelap dan untungnya aku sempat mengabadikannya, Hmm.. sepertinya aku akan mengunggahnya ke akun instagram milikku. Haha. Ohiya, kau tak ingat hari ini hari apa? Jika kau tak ingat, aku tidak akan memberitahumu, biar kau yang mengingatnya sendiri. Btw, dokter Scott baru memberitahuku kalau ada beberapa pasien yang harus ditangani di rumah sakit London, Zedd juga sedang pergi bersama Louis dan El, kuharap kau menjaga Darren dan Pearl dengan baik ya. Dan makananmu sudah aku sediakan di dapur. Aku selalu mencintaimu xx
Ashley.
Niall tertawa kecil saat membaca surat dari istrinya. Ia sedikit bingung mengapa di zaman sekarang yang sudah mengedepankan teknologi, Ashley masih saja menulis pesan melalui surat, bukan short message service, email, atau yang lainnya. Dan itulah yang membuat cintanya pada Ashley semakin hari semakin dalam, ya karena Ashley yang sangat perhatian, romantis, dan selalu mengucapkan kata-kata yang selalu membuat pipi Niall bersemu merah.
Lelaki yang lahir di Irlandia itu menatap layar handphone nya yang menampilkan foto dirinya sedang merangkul pinggang Ashley ketika sedang menghadiri sebuah acara penghargaan paling bergengsi di Inggris beberapa tahun lalu.
"AAAAAAAAH! HORAAAAAAANN!"teriak seseorang dari lantai bawah yang langsung membuat Niall segera membuka pintu kamarnya dan menuruni setiap anak tangga dengan tergesa-gesa.
Beberapa saat kemudian, Niall sudah benar-benar sampai di ruang tempat anggota One Direction sering menghabiskan waktunya bersama atau bisa disebut sebagai ruang keluarga bagi One Direction, yang masih terus mempertahankan kesuksesan kariernya setelah lebih dari sepuluh tahun berkarya dan menghasilkan musik-musik yang selalu membuat directioners meleleh karenanya. Yeah, walaupun hampir semua anggota One Direction sudah menikah, -kecuali Harry yang masih mencari pujaan hatinya- namun para directioners masih setia mendukung dan selalu menjadi bagian dari One Direction.
Kembali ke cerita.
Tawa Niall pecah ketika ia melihat dua orang anak kecil yang usianya sama sedang tertawa terpingkal-pingkal sambil memegangi perut mereka dan seorang laki-laki berwajah ketimuran yang berdiri di depan kaca sambil memegangi rambutnya yang sudah berwarna-warni sekarang.
"ARGH MY HAIR! DARREN! PEARL!"
"HAHAHAHA! Kau terlihat lebih tampan, uncle Zayn"ucap Pearl yang masih terus tertawa.
Zayn membalikkan badannya 180 derajat dan menatap Niall yang masih tertawa karenanya. "HORAN! BERHENTI MENERTAWAIKU"kata Zayn marah. Sebenarnya ia tidak benar-benar marah pada Pearl dan Darren, ia hanya berpura-pura. Namun tetap saja rasa kesalnya pada anak kembar itu masih ada karena mereka berdua sudah merusak mahkota bagi diri Zayn dengan cara mewarnainya dengan warna ungu, merah muda, dan putih.
"Ha ha ha"tawa Niall mulai melemah. "Okay. Its enough. Ha.. Ha"Niall mencoba menghentikan tawanya ketika melihat kemarahan Zayn. Setelah berhasil menahan tawanya, Niall berjalan ke sofa dan duduk disamping Zayn, di sofa sebelah kiri dari sofa yang diduduki Pearl dan Darren yang masih berusaha menahan tawa mereka.
Niall memberikan Pearl dan Darren tatapan yang berisi pesan untuk diam dan langsung membuat si Horan Twin bungkam.
"Bisa jelaskan pada daddy tentang apa yang terjadi pada uncle Zayn?"tanya Niall menginterogasi kedua anak kembarnya. Ia sesekali melirik Zayn yang masih terlihat sedikit frustasi meratapi rambut hitam indahnya yang kini telah berubah menyerupai rambut lama Perrie, nicki minaj, dan orang tua yang sudah ubanan -ungu, merah muda, dan putih-
Darren dan Pearl saling menatap.
"Ayo cepat jelaskan pada daddy sekarang, siapa yang akan menjadi juru bicaranya,Huh?"
"Darren, dad"ucap Pearl spontan yang langsung membuat Darren memberikan tatapan -mengapa harus aku?!- pada Pearl.
Darren mengerucutkan bibirnya dan memulai berbicara. "Jadi begini Dad, kemarin uncle hazz memberikan kami satu set cat semprot"
"Lalu?"kata Zayn serius.
"Lalu uncle hazz bilang kalau cat itu bisa digunakan untuk membuat sesuatu di wajah dan ia bilang kami akan terlihat keren jika memakainya untuk konser nanti malam"ucap Darren panjang lebar.
"Dan mengapa kalian menggunakannya untuk menjahili uncle Zayn?"
Darren dan Pearl kompak menyeringai memperlihatkan gigi gigi mereka. "Maafkan kami uncle Zayn"ucap mereka kompak sambil berlari kecil kearah Zayn untuk memeluk lelaki yang berdarah Pakistan Inggris itu.
"Baiklah baiklah, uncle Zayn memaafkan kalian"kata Zayn mengusap rambut kedua anak kecil yang sekarang berada dipelukannya. "Tapi berjanji ya tidak akan melakukan hal jahil lagi pada siapapun, okay?"
Darren dan Pearl melepaskan pelukan mereka lalu menatap Zayn. "Tak janji, hahahah"ledek Darren dan Pearl kompak sambil berlari meninggalkan ruang keluarga dan menaiki tangga sambil terus tertawa.
Zayn hanya bisa menghela nafasnya lalu mengalihkan pandangannya pada lelaki pecinta makan yang duduk di sampingnya. "Mereka sama saja seperti ayahnya"
Niall menghentikan tawanya yang meledak-ledak. Dan disambut oleh tatapan mematikan dari Zayn. "Jika rambutku tak kembali normal hingga konser tiba, kumakan jatah makan siang mu akhir pekan ini"Zayn tersenyum licik meninggalkan Niall menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horan's Little Family [Book 2 of The Cutest Dad]
Fanfic[COMPLETED] [Book Two of The Cutest Dad] Zedd Edward Horan, Darren William Horan, dan Pearl Georgie Horan menjadi sumber kebahagiaan bagi Niall James Horan dan Ashley Edward Highmore, oops maksudku Niall James Horan dan Ashley Edward Horan...