origami

15 8 0
                                    

Kerja libur.
Jadi sehabis pulang sekolah tidak ada kegiatan apa-apa lagi
Biasanya aku akan pergi melihat keadaan papa.

Tapi sebelum itu aku berniat ke supermarket terlebih dulu.
Makanan dirumah habis.

Baru saja keluar dari gerbang sekolah,Chandra sudah menjegat ku dengan merentangkan kedua tangannya.

Kuhela nafas pelan," nih ya,lo bisa ga salam kek apa kek,kaget gue itu ih "grutuku lantas menepis tangannya yang memenuhi jalan.

Ternyata Dia mengikutiku dari belakang.
" kamu mau kemana rin?"

"Kepo"

"Rin saya perlu tau kamu kemana"

"Supermarket"

Dia menghadang jalan ku "saya ikut ya?"

"Gue tolak juga lo gabakal nerima penolakan ,kan ?"

Yang dia lakukan setelah aku berkata seperti itu hanya cengengesan,dimana letak lucunya?

Perlu kalian tau,di sepanjang jalan,entah kenapa dia begitu cerewet.
Dia bercerita tentang a sampai z.
Sampai-sampai aku benar-benar malas mendengarnya.

"Ini supermarket nya?"

"Lo bilang lo bisa baca kan?baca aja tuh" kataku lantas menunjuk mengarah pada tulisan supermarket yang menjulang tinggi

Lantas aku masuk,mengirup udara ac yang menyegarkan.

Langsung saja kuambil beberapa makanan dan kumasukkan pada troli belanja .
Untung saja beberapa hari yang lalu baru saja gajian jadi masih ada sisa uang yang habis kupakai bayar rumah sakit.

Beberapa makanan sudah terkumpul di troli,niatnya mau langsung ke kasir,tapi Chandra mencekal lengan ku.

Lantas aku menoleh "ini" katanya lantas menyodorkan satu pak kertas origami bewarna warni terang

Aku mengernyit,bahkan aku sudah SMA ,bukan lagi anak TK atau setahun lalu yang masih anak SMP.
"Buat apa?"

"Kalo kamu mau cerita tapi saya nya gaada,kamu tulis cerita kamu di kertas ini,lantas kamu buat kertas ini menjadi pesawat kertas seperti di gambar ini" dia menunjuk contoh"siapa tau saya baca"sambungnya di akhiri kekehan kecil

"Lo mau pergi,lagi?"

"Kalo kan,bukan berarti iya"

"Kalo itu sama aja sama insyaallah yang berartikan 99% iya"

"Ngarang kamu tuh"

Aku menepis ucapannya lantas kembali membawa troli ke kasir.
setelah selesai membayar,langsung saja kubawa beberapa keresek berisikan makanan ini Kerumah,setelah itu langsung saja kembali ke niat utama,menengok keadaan papa.

Sebelum menemui papa,aku bertemu dokter Ivan"dok,keadaan papa gimana?"

"Mengembang lebih baik kok Rin" katanya lantas menepuk bahuku pelan"papamu semalam datang"

"Untuk?"

"Ikuti apa kata Chandra,karna apa yang Chandra lakukan selama ini semata-mata papamu yang meminta"

Aku diam,semua yang chandra lakukan ternyata papa yang meminta,termasuk..
Ucapannya semalam?
Bahwa dia menyukaiku itu semua ulah papa?

Semua kebaikan dia,papa yang minta dan aku ini tidak lebih dari manusia jahat yang melarang seseorang untuk kembali bersama raganya.

"Rin..kenapa nangis gitu?" tiba-tiba saja dokter Ivan mengusap air mataku yang tiba-tiba jatuh dari pelupuk.

Pantas,terlalu cepat seseorang menyukai ,semuanya tidak jauh dari kebohongan.

Ahya Chandra dimana bukankan sedari tadi dia mengikutiku?
Kenapa dia menghilang begitu saja?

"Dok saya mau ketemu papa" kataku lantas berlarian mencari ruangan papa.

Setelah masuk keruangan dingin ini,langsung saja kedudukan bokongku lantas menarik tangan papa kedalam dekapan.
"Aku gaperlu Chandra pa" bisikku"papa gaperlu seperti itu pada Chandra,Chandra memiliki hidupnya,dan bukan aku dari bagian hidupnya"

impossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang