Tiga

2.5K 340 52
                                    

Changbin sudah menyiapkan semuanya. Namun dia hanya menyiapkan tubuh dosen itu. Tidak memasaknya. Dia hanya ingin mereka yang memasak sendiri.

Terdengar suara berisik orang-orang berjalan ke markas mereka. Ya Changbin yakin itu mereka.

"Hey lama sekali kalian semua." Gerutu Changbin.

"Hahaha ini minumannya." Han melempar 3 botol berukuran cukup besar yang berisi darah itu.

Tanpa pikir panjang, Felix langsung mencari jarinya.

"Dimana jari dosen itu?" Felix bingung.

"Tidak. Jari itu hanya untukku." Changbin menatap Felix tajam.

"Ayolah, jari kan ada 10 tangan, 10 kaki. Berikan aku sedikit ku mohon." Felix memohon-mohon.

"Tidak ada." Changbin menatap datar Felix.

Changbin sudah sangat malas jika Felix meminta jari. Pasalnya Felix dulu pernah mengambil jatah jarinya Changbin. Semuanya total 80 jari.

"Dimana I.N?" Han yang sedaritadi mengedarkan pandangannya mencari I.N, akhirnya bertanya.

"I.N sedang pergi keluar mencari sesuatu." Kata Hyunjin yang sedang bermain mobil lejen sambil tiduran.

"Ap-" Belum selesai Chan bicara, sudah dipotong oleh Minho.

"Kau pasti tau lah."

Chan hanya mengangguk.

"Ck. Haruskah kita menunggu dia?" Seungmin kesal. Dia sudah tak tahan ingin memakannya.

"Tunggu saja. Sebentar lagi I.N akan pulang." Jawab Hyunjin dan beranjak dari tempatnya.

An hour later.
Two hour later.
An eternity la- eh ya kaga nyampe segitunya.

Tampak Felix guling-gulingan kesana kemari, bosan.

"Lama sekali anak itu? Dia sedang apa?" Felix mendengus kesal.

"Entahlah. Yang jelas aku mulai mengantuk." Chan yang sedang mengasah pisaunya pun mulai ngawur. Dia mengasah pisau itu ke tangannya hingga tangannya terluka. Sakit? Oh tentu saja tidak.

"Coba kau telepon I.N." Suruh Han kepada Changbin.

"Minho saja." Malas Changbin.

"Aku tidak mau." Kata Minho.

"Ck sudahlah kau saja cepat." Suruh Woojin. Dan akhirnya Changbin membuka teleponnya malas dan menelepon I.N.

--

Drrtt drttt.

Handphone I.N bergetar. I.N tidak menghiraukan itu.

"MAJU KAU!" Teriak I.N kepada orang yang berada di hadapannya.

Nafas I.N tak beraturan, wajahnya penuh cairan kental merah hati.

"Ck dasar lemah haha." I.N merapihkan rambutnya, lalu memukul kepala orang yang berada. dihadapannya itu menggunakan kayu yang sedaritadi dia pegang.

Drrtt drrtt

Akhirnya I.N mengangkat Teleponnya.

"Yeoboseyo?"

'Hey kau sedang apa? Mengapa lama sekali?'

"..." I.N hanya diam.

'lama sekali cepatlah pulang! Kali in-'

District 9 √Stray KidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang