Bab 1

88 10 4
                                    

*fyi : yang diatas ini tokoh utamanya ya gaes~^•^~

***

"Nada..." panggil seorang wanita tua yang sedang menghidangkan makanan di meja makan.

Orang yang tadi dipanggil namanya pun langsung menoleh.

"Ada apa, ma?" tanya Nada sambil memakan makanannya.

"Minggu depan kamu akan bersekolah di SMA Airlangga" ucap wanita tua itu yang ternyata adalah mamanya.

Nada pun menghentikan kegiatan makannya dan menatap mamanya lama.

"Sekolah?" tanya Nada.

"Iya sayang" ucap mama.

"SMA Airlangga?" tanya Nada lagi.

"Iya. Kamu sudah papa daftarkan disana" ucap laki-laki tua yang sedari tadi diam sambil menyeruput kopi panasnya.

Nada tampak berpikir sebentar lalu menghela nafas panjang.

"Yaudah ma, Nada akan bersekolah minggu depan" ucap Nada.

Mama dan papanya hanya tersenyum menanggapi ucapan Nada.

'Hufft... Semoga gue gak mengalaminya lagi' -batin Nada.

***

Seminggu berlalu,

"Nada, nanti kamu jangan nakal disekolah, dan kamu belajar yang rajin ya" pinta mamanya ketika mereka sedang makan.

"Iya ma" ucap Nada.

Nada datang ke sekolah diantar oleh papanya menggunakan mobil.

Sesampainya di SMA Airlangga,

Nada turun dari mobil dan mengikuti langkah kaki papanya. Ia memberhentikan langkahnya di depan pintu gerbang sekolah.

'Gue gak mau bersekolah lagi' -batin Nada sendu.

"Ayo masuk, ngapain kamu di depan pagar sekolah?" tanya papa Nada.

Nada pun terbangun dari lamunannya.

"Ah... I-iya pah" ucap Nada.

***

Nada berjalan di koridor sekolah bersama papanya menuju ruang guru sambil melihat-lihat ke sekeliling sekolah. Ia mengamati semua murid yang ia temui secara detail, mulai dari yang lagi ngobrol sama temannya, yang lagi membaca buku, hingga kucing yang lagi kawin pun ia liatin.

Waktu ia sedang asyik mengamati semua murid yang ia lewati, tiba-tiba...

"Bruk!!"

Ada seseorang siswi yang menabraknya dari belakang. Karena tabrakan secara tiba-tiba, Nada pun kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh jika tidak dipegang oleh papanya.

Sedangkan gadis itu terjatuh dilantai, dan mengaduh kesakitan pelan.

Papa Nada mengulurkan tangannya, ingin membantu gadis itu berdiri.

"Terima kasih, tapi saya bisa berdiri sendiri" kata gadis itu diiringi senyuman sopan dan langsung berdiri.

Ketika berdiri, Nada melihat nametag gadis itu yang ternyata bernama 'Dhea'.

"Kamu gak apa-apa?" tanya papa Nada.

"Ish, kok papa malah nanyain keadaan dia sih? Kan sudah jelas kalo dia duluan yang nabrak aku" ucap Nada tidak terima dengan sikap papanya yang kelewat sopan.

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang