6

2K 390 44
                                    

🐺🐺🐺

"Gak! Gue gamau bunuh dia! Gue gak bisa!"

"Tapi lo harus! Dia ancaman buat kita!"

"Okey kalo lo gamau bunuh dia, biar gue aja yang bunuh dengan cara sadis!"

"Yaudah gue aja, anjing ya lo!"

"Gue bukan anjing, gue werewolf!"

"Serah."

"Udah-udah! Ribut terus kapan mau bunuhnya bego?!"

"Kenapa kalian libatin gue sih?"

"Karena lo cursed, hahaha."

🐺🐺🐺

Teng.. teng.. 🔔

Lonceng berbunyi, semua pemain sudah berkumpul di lapangan.

"Kim Jongin, status mati karakter Villager."


"Bangsat!" Umpat Jackson, ia tidak terima sahabatnya mati dengan cara seperti ini.

Setelah mendengar pengumuman kematian Jongin, ada seorang gadis yang berjuang mati-matian menahan tangis.

Namun dia bukan Soojung.

"Silahkan berdiskusi untuk menentukan siapa yang akan kalian gantung!"

"Hah?! J-Jongin mati?" Ucap Soojung sambil memasang wajah tak percaya, gadis itu terlihat menahan air matanya.

"Udahlah Jung, gak usah sok sedih gitu, pake pura-pura nangis lagi, ck!" Sehun menatap Soojung sinis.

"Maksud lo apa sih Hun? Lo nuduh gue yang bunuh Jongin?"

"Lah siapa yang nuduh? Lagian gue gak bilang kalo lu bunuh Jongin tuh," Jawab Sehun, Soojung terdiam.

"Tapi dari kata-kata lo itu jelas banget kalo lo nuduh Soojung!" Ucap Seulgi yang tak percaya kalau Soojung adalah werewolf.

"Iya Hun, tadi Soojung ngumpet sama gue kok, kalo gak percaya tanya aja Seulgi, iya kan Seul?" Ucap Wendy, Seulgi mengangguk.

"Kok lu bisa curiga sama Soojung sih, Hun? Apa jangan-jangan lo werewolf nya ya? Lo bunuh Jongin karena lo suka sama Soojung, iya kan?" Jackson menatap Sehun sinis.

"Sembarangan lo Jack! Yakali gue bunuh sahabat gue sendiri!" Sehun menatap Jackson tak kalah sinis.

"Wen, Seul, kok kalian malah belain dia sih?" Naeun masih menatap Soojung dengan tatapan penuh selidik.

"Bukannya belain Eun, tapi tuduhan Sehun itu gak berdasar. Jelas-jelas Jongin itu pacarnya Soojung, masa iya dia tega bunuh orang yang dia cinta?" Ucap Wendy, Jinyoung bisa melihat Naeun mendecih saat Wendy bilang kalau Jongin adalah pacar Soojung.

"Kok lo belain Soojung mulu sih, Wen? Atau jangan-jangan lo sama Soojung itu werewolf ya?" Celetuk Jaebum.

"Bum! Kamu gila? Kamu curigain sahabat aku?!" Seulgi berdiri sambil menatap Jaebum, terlihat jelas di wajahnya kalau gadis itu marah.

"Udah Seul, gapapa kok, curiga itu wajar." Wendy menepuk-nepuk bahu Seulgi pelan.

"Tapi Wen—"

"Stop!!! Pusing gue denger kalian ribut mulu! Ini jadinya ada yang mau digantung apa engga?!" Kini Seola juga berdiri dengan wajah kesal.

"Sabar Sol sabar.." Ucap Sehun lalu menyuruh Seola duduk kembali.

"Udahlah malam ini gak usah ada yang digantung." Ucap Jinyoung sambil memijat pelipisnya, sedari-tadi pemuda itu hanya diam.

Bukannya tak peduli, tapi Jinyoung benar-benar tidak bisa mempercayai siapapun saat ini, bahkan dirinya sendiri.

Teng.. teng.. 🔔

Lagi-lagi Sehun menarik Seola untuk sembunyi bersamanya.

"Heh bihun! Lu ngumpet sama gue mulu, gak bosen apa?" Seola mendengus kesal.

"Bacot ah Sol, buruan masuk!" Sehun memaksa Seola masuk ke dalam lemari penyimpanan di UKS, untungnya lemari itu besar jadi Sehun sama Seola yang badannya tipis itu bisa muat.

Kriett..

Sehun menutup pintu lemari perlahan, namun tidak terlalu rapat sehingga masih ada celah untuk bernafas ataupun mengintip keadaan luar.

Tap.. Tap.. Tap..

Terdengar langkah kaki seseorang memasuki UKS, Seola mencoba mengintip dari celah lemari.

"Hun itu kan—"

"Sssttt!!" Sehun membekap mulut Seola dengan tangannya, masalahnya Sehun belum yakin kalau 'orang itu' baik.

"Werewolf, Guardian dan Seer silahkan tentukan target kalian!"

Seperti biasa Seola memejamkan matanya, sedangkan Sehun mengawasi seseorang yang kini sembunyi di bawah ranjang UKS.

"Witch, apa kau akan menggunakan kekuatanmu malam ini?"

Tanpa Sehun duga orang itu mengangguk.

"Wah akhirnya, menghidupkan atau membunuh?"

"Membunuh!" Ucap orang itu, sekarang Sehun deg-degan.

"Sebutkan nama orang itu!"

Orang itu tersenyum miring dan berkata tanpa ragu,
"Jung Soojung!"

Sehun dan Seola speechless.

— TBC —

The Reason | 1994 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang